Dampak pengembangan bukit paralayang sebagai destinasi wisata terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Desa Tatung Kecamatan Balong dan potensinya sebagai sumber belajar IPS SD
DOI:
https://doi.org/10.25273/gulawentah.v7i1.12287Keywords:
Dampak Pengembangan Bukit paralayang, Kehidupan Sosial Ekonomi, Sumber Belajar IPS SDAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan dampak pengembangan Bukit Paralayang sebagai destinasi wisata terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Desa Tatung Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo dan potensinya sebagai sumber belajar IPS SD. Penelitian dilaksanakan di Desa Tatung mulai bulan April sampai dengan bulan November 2021. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan Bukit Paralayang berawal dari potensi Bukit Paralayang yang mendukung untuk dijadikan tempat olahraga paralayang dan wisata alam. Pengelolaan Bukit Paralayang seluruhnya dikelola mandiri oleh pihak pemerintah desa, didukung oleh pemerintah Kabupaten Ponorogo. Dampak pengembangan destinasi wisata ini antara lain, peningkatan kehidupan sosial ekonomi masyarakat, peningkatan pendapatan warga masyarakat dan terciptanya peluang kerja baru. Dalam hasil penelitian juga dijelaskan bahwa Dampak pengembangan Bukit Paralayang juga dapat dijadikan sebagai sumber belajar IPS SD kelas IV.
Downloads
References
Larasati, D. (2019). Dampak Pembangunan Srambang Park Ngawi Terhadap Kehidupan Ekonomi Masyarakat Dan Potensinya Sebagai Sumber Materi Pembelajaran IPS SD. Gulawentah: Jurnal Studi Sosial, 4(1), 13. http://doi.org/10.25273/gulawentah.v4i1.4864
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1992). Analisis data kualitatif. Jakarta: UI press.
Prayudi, M. A. (2020). Prospek Pengembangan Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal Di Kabupaten Kulonprogo. Khasanah Ilmu-Jurnal Pariwisata Dan Budaya, 11(1), 27-32. https://doi.org/https://doi.org/10.31294/khi.v11i1.7530
Rahayu, N. (2019). Pengembangan Sendang Bulus (Beji Pager) Menjadi Destinasi Wisata Baru di Kabupaten Ponorogo Serta Potensinya sebagai Sumber Belajar IPS Sekolah Dasar. Gulawentah: Jurnal Studi Sosial, 4(1), 28-35. https://doi.org/http://doi.org/10.25273/gulawentah.v4i1.4990
Rahyubi, H. (2012). Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik: Deskripsi dan Tinjauan Kritis. Nusa Media.
Rukun, R., & Hanif, M. (2021). Kesenian Gajah-gajahan di Kaponan Mlarak Ponorogo (Studi nilai budaya dan potensinya sebagai sumber pembelajaran IPS SD). Gulawentah: Jurnal Studi Sosial, 6(2), 165-175. https://doi.org/http://doi.org/10.25273/gulawentah.v6i2.11305
Sapriya, S. (2009). Pendidikan IPS (Konsep dan Pembelajaran. Remaja Rosda Karya.
Sedarmayanti, S., & Siswanto, E. N. (2014). Pengaruh Tata Ruang Kantor Terhadap Kinerja Pegawai di Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial Kota Cimahi. Jurnal Ilmu Administrasi: Media Pengembangan Ilmu dan Praktek Administrasi, 11(3), 501-510. https://doi.org/ https://doi.org/10.31113/jia.v11i3.66
Sudarmiani, S. (2013). Membangun Karakter Anak Dengan Budaya Kearifan Lokal Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah. EQUILIBRIUM: Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Pembelajarannya, 1(1). https://doi.org/http://doi.org/10.25273/equilibrium.v1i1.556
Supardan, D. (2015). Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Perspektif Filosofi dan Kurikulum. Bumi Aksara.
Suratmin, S. (2018). Pengantar Olahraga Rekreasi dan Olahraga Pariwisata. Raja Grafindo Persada.