MAKNA SIMBOLIK TARI PENTUL MELIKAN DI TEMPURAN PARON NGAWI
DOI:
https://doi.org/10.25273/gulawentah.v2i1.1360Keywords:
makna simbolik, Tari Petul MelikanAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan makna simbolik Tari Pentul Melikan di Tempuran Paron Ngawi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan berupa sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan datanya menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Validasi data menggunakan triangulasi sumber, dan dianalisis dengan kualitatif model interaktif. Hasil penelitian menggambarkan bahwa Tari Pentul Melikan memiliki makna yang dalam. Hal tersebut terlihat dari gerakannya yaitu: (1) gerakan rangkaian tangan maknanya manusia harus saling membantu satu sama lain, (2)  jari mengembang ke hidung maknya setiap perbuatan manusia harus tetap sesuai dengan ajaran dari Tuhan, (3) gerak tangan yang menengadah ke atas sambil mengucapkan kata “ maju bung†maknanya ajakan untuk semua agar tetap bersemangat untuk maju, (4) gerak tangan siku- siku kemudian serong ke kiri sambil mengucapkan kata “selalu†maknanya kejadian di dunia ini selalu berubah, (5) gerakan jari telunjuk mengacung maknanya Tuhan itu satu, bumi itu satu dan terus berputar, (6)  jari jempol mengacung sambil mengucapkan “sudah jadi“ maknanya manusia harus dapat mengendalikan diri sendiri dari hawa nafsu, (7) gerakan tangan terbuka ke atas sambil mengucapkan kata “aku suka†maknanya kegembiraan seseorang karena telah berhasil mencapai sesuatu yang telah menjadi tujuan.Â
Downloads
References
Bahari, N. (2008). Kritik Seni. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Herusatoto, B. (2008). Simbolisme Jawa. Yogyakarta: Ombak
Maram, R.R. (2000). Manusia Dan Kebudayaan Dalam Perspektif Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Miles dan Huberman. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia.
Rohidi, T.R. (2000). Kesenian Dalam Pendekatan Budaya. Bandung: STISI Press.
Saifudin.A.F. (2006). Antropologi Kontemporer Suatu Pengantar Kritis Mengenai Paradigma. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sedyawati, E. (2007). Budaya Indonesia Kajian Arkeologi, Seni, dan sejarah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Setiadi, dkk. (2007). Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana
Sulistyo, E.T. (2005). Kaji Dini Pendidikan Seni. Surakarta: UNS Press.
Sutarto, A. (2004). Menguak Pergumulan Antara Seni, Politik. Islam, dan Indonesia. Jember: Kompyawisda
Warsito, H. R. (2012). Antropologi Budaya. Yogyakarta: Ombak