KEKERABATAN BAHASA JAWA NGANJUK DENGAN BAHASA JAWA JOMBANG ( Kajian Leksikostatistik)

Main Article Content

Akhmad Sauqi Ahya
Heru subakti subakti
surotin surotin

Abstract

Kekerabatan Bahasa Kridalaksana dalam Kamus Linguistik mengatakan kekerabatan adalah hubungan antara dua bahasa atau lebih yang diturunkan dari sumber bahasa induk yang sama yang disebut bahasa purba. Kekerabatan dalam istilah linguistik diartikan sebagai hubungan antara dua bahasa atau lebih yang diturunkan dari sumber yang sama . Bahasa berkerabat adalah bahasa yang memiliki hubungan antara bahasa yang satu dengan yang lain. Hubungan ini bisa jadi merupakan asal dari induk yang sama sehingga terdapat kemiripan atau karena adanya ciri-ciri umum yang sama

Hakikat Tingkat Kekerabatan Tingkat kekerabatan menunjukkan adanya persamaan yang jelas antara kata -kata dari berbagai bahasa/dialek yang berbeda-beda melalui pengelompokan sesuai kategori tingkat kekerabatan, karena pada hakekatnya bahasa-bahasa itu. Pada penelitian objek yang digunakan sebagai objek penelitian adalah bahasa jawa dialek nganjuk  dan bahasa jawa dialek jombang.

Metode yag digunakan untuk mencari tingkat kekerabatan adalah metode leksikostatistik yaitu  suatu teknik  dalam  pengelompokkan  bahasa  yang lebih cenderung mengutamakan peneropongan kata-kata  (leksikon)  secara    statistik,  untuk kemudian  berusaha  menetapkan pengelompokan  itu  berdasarkan  persentase kesamaan dan perbedaan suatu bahasa dengan bahasa  lain sedangkan untuk klasifikasi status isolek menggunakan tabel klasifikasi bahasa.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles

References

Adisumarmo, Mukidi. 1979. Geografi Dialek Bahasa Jawa Solo, Yogyakarta: PPBSID,

Adisumarto, Mukidi. 1980. Geografi Dialek Bahasa Jawa di Yogyakarta, Yogyakarta: PPBSID,

Adisumarto, Mukidi. 1981. Geografi Dialek Bahasa Jawa Kabupaten Banyumas, Yogyakarta: PPBSID,

Baribin, Raminah. 1987. Geografi Dialek Bahasa Jawa Kabupaten Pekalongan, Jakarta: Pusat Bahasa,

Fernandez, Inyo Yos (koord). 1992. Sosiodialektologi Diakronis. Laporan Praktik Studi Lapangan Mahasiswa S2 UGM Yogyakarta.

¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬________. (Koord). 1993. “Penguasaan Bentuk Halus Bahasa Jawa Studi Kasus pada Masyarakat di Kabupaten Bloraâ€. Makalah dari Laporan Praktik Studi Lapangan Mahasiswa S2 UGM Yogyakarta.

________. 1993/1994. Dialektologi. Yogyakarta: Program Pascasarjana UGM.

________. 1996. Relasi Historis Kekerabatan Bahasa Flores (Kajian Linguistik Komparatif terhadap Sembilan Bahasa di Flores). Flores: Nusa Indah.

________. (Koord). 1997. Bahasa Jawa di Kebumen Jawa Tengah. Laporan Praktik Studi Lapangan Mahasiswa S2 UGM Yogyakarta.

________. (Koord). 1998. Sosiodialektologi Bahasa Jawa di Kabupaten Daerah Tingkat II Klaten. Laporan Penelitian Praktik Studi Lapangan Mahasiswa S2 UGM Yogyakarta.

Fischer, John L. 1985. Social Influences on the Choice of a Linguistic Variant. Word 14. 47 – 46.

Giglioli, Pier Paolo. 1972. Language and Social Context. Harmondsworth, Middlesex England. Penguin Books Ltd.

Gunarwan, Asim. 1999. “Kedudukan Bahasa Daerah dan Tantangan pada Abad yang akan Datang†dalam Buku Panduan Kongres Linguistik Nasional IX. Jakarta: MII, P3B. dan Unika Atma Jaya.

Hadiatmaja, Sarjana. 1982. Geografi Dialek Bahasa Jawa Kabupaten Cilacap. Yogyakarta: Proyek Bahasa dan Satra Indonesia dan Daerah,.

Hariyadi, Mas .1986. Geografi Dialek Bahasa Jawa di Kabupaten Pacitan, Jakarta: PPPB.

Sabariyanto, Dirgo. 1983. Geografi Dialek Bahasa Jawa Dialek Pati, Jakarta: Pusat Bahasa.

Sabariyanto, Dirgo. 1985. Geografi Dialek Bahasa Jawa Kabupaten Jepara. Jakarta: Pusat Bahasa,

Sabariyanto, Dirgo . 1983.Geografi Dialek Bahasa Jawa Kabupaten Purworejo. Yogyakarta: Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra.

Sabariyanto, Dirgo. 1980. Geografi Dialek Bahasa Jawa Pesisir Utara, Yogyakarta: Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra.

Soedjarwo. 1987.Geografi Dialek Bahasa Jawa Kabupaten Rembang. Jakarta: PPPB.

Soedjarwo. 1987. Geografi Dialek Bahasa Jawa Kabupaten Rembang, Jakarta: PPP