Nidzomul Ma’had dalam pendidikan akhlak di Pesantren Cipari Kabupaten Garut

Nuraly Masum Aprily

Abstract


Penerapan pendidikan akhlak di pesantren yang sarat akan nilai-nilai mulia telah berhasil membentuk santri-santrinya memiliki budaya sekolah dan karakter yang baik, melalui berbagai metode dan model khas pesantren itu sendiri. Sehingga sekolah-sekolah umum dalam hal ini lembaga pendidikan khususnya pendidikan dasar (SD) dapat mengadaptasi beberapa hal penting dari model pendidikan akhlak di pesantren. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bagaimana pendidikan akhlak di pesantren Cipari melalui program Nidzomul Ma’had dan proses penyelenggaraannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan studi literatur. Teknik analisis data dengan cara reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini adalah 1) Penerapan program Nidzomul Ma’had kepada para santri pesantren Cipari; 2) Proses penyelenggaraan pendidikan akhlak di pesantren Cipari melalui empat tahapan yang meliputi: uswatun hasanah (keteladanan); latihan dan pembiasaan; pengamalan; serta pengajian kitab kuning dan mauidzhotul hasanah (nasihat yang baik).

Keywords


Pendidikan Akhlak; Pendidikan Karakter; Pondok Pesantren; Santri; Sekolah Dasar

Full Text:

PDF

References


A. Steenbrink, Karel. (1994). Pesantren Madrasah Sekolah : Pendidikan Islam dalam Kurun Modern. Jakarta: LP3ES.

Abdullah, Aly. (2011). Pendidikan Islam Multikultural di Pesantren. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ahmed, K. (1970). Some aspects of character building. [Online]. Diakses dari http://www.salaam.co.uk/knowledge/aspects.php. Tanggal 26 Mei 2018.

Aini, Vida Noor. (2017). Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Metode Pembiasaan di Kelas 3 SD Negeri 2 Blunyahan. (Online). Tersedia di:http://vidanooraini.blogs.uny.ac.id/2017/10/23/.Diunduh tanggal 20 Februari 2019.

Azami, Fadli. (2013). Pengembangan Aspek Nilai Dalam Pendidikan Pesantren di PP Nurul Ummah. Jurnal Pemikiran Sosiologi, 2(1), hlm. 75-86. Tersedia di:https://jurnal.ugm.ac.id/jps/article/view/23413/pdf. Diunduh tanggal 1 Desember 2018.

Azra, Azyumardi. (1999). Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru. Jakarta: Logos Cet. 1.

Basher, M.O.H. (1982). Islamic Moral Education: An Introduction: Makkah: Ummul Quro University.

Berkowitz, M., & Bier, M. (2005). What works in character education: A research-driven guide for educators. (Online). Diakses dari http://www.rucharacter.org/file/practitioners_518.pdf. Tanggal 25 Mei 2018.

Berkowitz, M., & Bier, M. (2017). Toward a Science of Character Education: Frameworks Form Identifying And Implementing Effective Practice. Journal Of Character Education, 13(1), hlm. 33-51. Diakses dari: https://eric.ed.gov/?id=EJ1165179. Tanggal 31 Oktober 2018.

Choer, Abdul. (2009). Psikolinguistik Kajian Teoretik. Jakarta: Rineka Cipta.

Cooley, A. (2008). Legislating character: moral education in North Carolina’s public schools. Journal Educational Studies, 43(3), hlm. 188-205. doi:10.1080/00131940802117563.

Covey, Steven R. (2010). The 7 Habits of Highly Effective People (7 Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif). Tangerang: Binarupa Aksara Publisher.

Dawam, Rahardjo. (1995). Dunia Pesantren Dalam Peta Pembaruan, dalam Pesantren dan Pembaruan. Jakarta: LP3ES.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2005). Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem. Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Gunawan, Heri. (2014). Pendidikan Karakter Konsep dan Implikasi. Bandung: Alfabeta.

Haidar, M. Ali. (2005). Pesantren dari Transformasih Metodologi Menuju Demokratisasi Institusi. Jakarta: Erlangga.

Hakam, Kama Abdul. (2015). Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar. [Online]. Tersedia di: https://kamaabdulhakam.wordpress.com/. Diunduh tanggal 4 Desember 2018.

Hakam, Kama Abdul. (2013). “Pembinaan Karakter Berbasis MBS di Sekolah Dasar”. Prosiding Seminar UPGRIS (hlm. 1-35). Tersedia di: http://prosiding.upgris.ac.id/index.php/mbs_2013/mbs_13/paper/viewFile/328/280. Tanggal 24 Desember 2018.

Hamid, Abdul al-Bilali. (1989). Fiqh al-Dakwah Fii Ingkar al-Mungkar. Kuwait: Dar al-Dakwah.

Hanafi, Muhammad. (2017). Membangun Profesionalisme Guru Dalam Bingkai Pendidikan Karakter. Jurnal Ilmu Budaya, 5(1), hlm. 35-45. Tersedia di:https://journal.unhas.ac.id/index.php/jib/article/view/2356/1277.

Hasbullah. (1996). Kapita Selekta Pendidikan Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Hidayat, Komarudin. (2008). Kyai Hamam Dja’far dan Pondok Pabelan:Kesaksian Santri, Kerabat, dan Sahabat. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.

Isnarmi, Moeis. (2016). Pendekatan Kritis-Transformatif dalam PKn: Sebuah Upaya Pengembangan Karakter (Good Character). Jurnal Social Science, 1(1), hlm. 364-378. Tersedia di: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/196. Diunduh tanggal 4 Desember 2018.

Iqbal, Muhammad Abu. (2013). Konsep Pemikiran Al Ghazali Tentang Pendidikan. Jawa Timur.

Kafrawi. (1978). Pembaharuan Sistem Pendidikan Pondok Pesantren. Jakarta: Cemara Indah.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2017). Hari Sekolah: Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2017. Jakarta: Kemendikbud.

Kemendiknas. (2011). Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter: Berdasarkan Pengalaman di satuan Pendidikan Rintisan. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

Kementerian Pendidikan Nasional. (2010). Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Kemendiknas.

Kementerian Pendidikan Nasional. (2011). Grand Design Revitalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Menyeluruh. Jakarta: Kemendiknas.

Lanny, Oktavia., dkk. (2014). Pendidikan Karakter Berbasis Tradisi Pesantren. Jakarta: Rene Book.

Lickona, Thomas. (1997). A comprehensive approach to character building in Catholic schools. Catholic Education: A Journal of Inquiry and Practice, 1(2), 159-175. Doi: http://dx.doi.org/10.15365/joce.0102051997.

Lickona, Thomas. (2012). Educating For Character. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Mahmudah, Dedeh. (2008). Efektifitas Metode Dakwah Mauidzhotul Hasanah dalam Pembinaan Akhlak Santri At-Taqwa Putra Bekasi. (Online). Tersedia di:http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21299/1.Diunduh tanggal 19 Februari 2019.

Marzuki. (2015). Pendidikan Karakter Islam. Jakarta: Amzah. S

Mastuhu. (1994). Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren. Jakarta: INIS.

Moleong, Lexy J. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. (2008). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran yang Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nasir, Ridwan. (2005). Mencari Tipologi Format Pendidikan Ideal, Pondok Pesantren di Tengah Arus Perubahan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ningsih, Tutuk. (2015). Implementasi Pendidikan Karakter. Purwokerto: STAIN Press.

Nofiaturrahmah, Fifi. (2014). Metode Pendidikan Karakter Di Pesantren. Jurnal Pendidikan Agama Islam, 9 (2), hlm. 201-216. Diakses dari http://ejournal.uin suka.ac.id/tarbiyah/index.php/jpai/article/view/1313.

Nurhidayat. (2016). Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Pembiasaan di Pesantren Pabelan. Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar, 2 (1), hlm. 129-145. Doi: http://dx.doi.org/10.26555/jpsd.v2i1.a4948.

Nuryaman. (2016). Mendikbud Pastikan 5 Hari Sekolah Mulai Tahun Ajaran 2017- 2018.(Online). Diakses dari: http://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/2016/11/11/.

Peraturan Presiden (Perpres) No. 87 Tahun 2017. (2017). Tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Jakarta: Kemenkumham RI.

Pradjarta, Dirdjosanjoto. (1994). Memelihara Umat: Kiai Pesantren, Kiai Langgar di Jawa. Yogyakarta: LKiS.

Prastowo, Andi. (2017). Urgensi Waktu Belajar dalam Pendidikan Karakter di SD/MI: Studi Analisis Isi Terhadap Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017. Jurnal Pendidikan Guru MI, 4(2), hlm. 129-152. DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v4i2.1724.

Pusat Kurikulum. (2009). Kebijakan Nasional Pendidikan Karakter Bangsa. Jakarta: Puskur Litbang Kemendiknas.

Rahmadi, Mamat. (2014). Pengelolaan Pendidikan Karakter Berbasis Islam. Jurnal Administrasi Pendidikan, 21(1), hlm. 1-16. Tersedia di:http://ejournal.upi.edu/index.php/JAPSPs/article/view/6669. Diunduh tanggal 25 Februari 2019.

Sumardi, Kamin. (2012). Potret Pendidikan Karakter di Pondok Pesantren Salafiyah. Jurnal Pendidikan Karakter, 2(3), hlm. 280-292. Tersedia di:https://journal.uny.ac.id/index.php/jpka/article/view/1246/1047. Diunduh tanggal 18 Desember 2018.

Supriatna, Mamat. (2017, 20 Juli). “Penguatan Pendidikan Karakter”. pikiran-rakyat.com. Diundah tanggal 9 Mei 2019.

Suryosubroto. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Syafe’i, Imam. (2017). Pondok Pesantren: Lembaga Pendidikan Pembentukan Karakter. Jurnal Pendidikan Islam, 8(1), hlm. 85-103. DOI: 10.24042/atjpi.v8i1.2097.

Yahya, Saparudin. (2016). Model Pendidikan Karakter di Pesantren: Studi Kasus di Pondok Modern Al-Syaik Abdul Wahid Kota Baubau Sulawesi Tenggara. (Tesis). Pascasarjana, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang.

Zamakhsyari, Dhofier. (2011). Tradisi Pesantren Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai. Jakarta: LP3ES.


Article Metrics

Abstract has been read : 1181 times
PDF file viewed/downloaded: 0 times


DOI: http://doi.org/10.25273/pe.v9i2.4987

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Premiere Educandum : Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran


Premiere Educandum: Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran published by UNIVERSITAS PGRI MADIUN.

View Premiere Educandum Stats