Tradisi meugang masyarakat Kota Langsa dan relevansinya dalam pembelajaran sejarah

Okhaifi Prasetyo, Aulia Rahman, Madhan Anis

Abstract


Generasi muda saat ini cenderung lemah pengetahuan budaya serta pembelajaran sejarah di sekolah sedikit menjadikan tradisi lokal sebagai sumber belajar, salah satunya tradisi meugang. Penelitian bertujuan mengidentifikasi tradisi meugang masyarakat kota Langsa dan bagaimana relevansi terhadap pembelajaran sejarah. Metode menerapkan jenis kualitatif deskriptif dengan observasi, wawancara dan dokumentasi sebagai proses membantu pengumpulan data. Kemudian, di analisis melalui reduksi, penyajian dan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan di kota Langsa tradisi meugang yang paling meriah adalah saat menyambut bulan puasa dan hari raya Idulfitri. Tradisi meugang memiliki relevansi  dalam pembelajaran sejarah. Pembelajaran sejarah di SMA mengadopsi dua kurikulum, yaitu 2013 dan merdeka. Pada Kurikulum 2013, pembelajaran sejarah terbagi menjadi sejarah wajib (Indonesia) dan sejarah peminatan. Tradisi meugang memiliki relevansi dengan materi sejarah Indonesia pada masa Islam dan masa kolonial. Pada pembelajaran sejarah peminatan, terutama materi berpikir sejarah, sumber sejarah, dan penelitian sejarah untuk kelas X, serta pada tema perkembangan budaya pada era orde baru dan reformasi untuk kelas XII. Pada kurikulum merdeka relevan pada fase E untuk kelas X, mencakup materi masa kerajaan islam di Indonesia.

Keywords


kota Langsa; meugang; pembelajaran; sejarah

Full Text:

PDF

References


Agung Leo, & Wahyuni Sri. (2013). Perencanaan pembelajaran sejarah. Ombak.

Anis, M., Ramazan, R., Prasetyo, O., Nuryanti, R., Safitri, I., Mauladi, W., Puspita, M., & Rahayu, M. (2023). Identifikasi Bangunan-Bangunan Peninggalan Sejarah Masa Kolonial Belanda di Pesisir Timur Aceh. Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah Dan Pendidikan, 7(2). https://doi.org/10.29408/fhs.v7i2.19747.

Budiarta, I. W. (2023). Integrasi Kearifan Lokal Mulat Sarira dalam Pembelajaran Sejarah. Jurnal IKA, 21(1), 1–7. https://doi.org/10.23887/ika.v21i1.40848.

Depdikbud. (2022). Kurikulum Merdeka. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Desfandi, M., Nisa, J., Gadeng, A. N., & Muliana, A. (2021). Meugang and Kenduri Nuzululquran Tradition in Aceh Community in The Covid-19 Pandemic Period. Jurnal Masyarakat Dan Budaya, 23(1). https://doi.org/10.14203/jmb.v23i1.1058.

Faizin, T. (2023). Tradisi Meugang Aceh Dalam Kajian Komunikasi Islam. Encommunication: Journal of Communication Studies, 1(1), 70–83. https://doi.org/10.21267/ejcs.v1i1.118.

Idris, M., & Amalia, D. R. (2022). Syariat Islam dan Tradisi di Aceh Darussalam. Formosa Journal of Social Sciences (FJSS), 1(1), 11–24. https://doi.org/10.55927/fjss.v1i1.457.

Ikhwana, A., & Dora, N. (2024). Makna Kearifan Lokal Tradisi Meugang Pada Masyarakat Aceh Kabupaten Aceh Tamiang Kecamatan Tamiang Hulu: Kearifan Lokal, Tradisi, Meagang, Masyarakat Aceh. https://jurnal.staini.ac.id/index.php/riyadhah/article/view/173.

Inda, I., Rizki, M., & Maulidiana, N. (2023). Membangun Harmoni Pada Tradisi Meugang Aceh. ENLEKTURER: Journal of Islamic Studies, 1(1), 91–108. https://doi.org/10.21266/ejis.v1i1.142.

Iskandar, I. (2012). Keadaban Dalam Tradisi Mameugang Masyarakat Aceh. Millah: Jurnal Studi Agama, 503–518. https://doi.org/10.20885/millah.volxi.iss2.art8.

Jelita, J., Wirjosentono, B., Tamrin, T., & Marpaung, L. (2018). Characterization of gelatin from scapula (Os scapula) from Aceh cattle. AIP Conference Proceedings, 2049(1). https://doi.org/10.1063/1.5082477.

Koesmara, H., Budisatria, I. G. S., Baliarti, E., Widi, T. S. M., Nurtini, S., Umami, N., Ibrahim, A., & Atmoko, B. A. (2019). Income over feed cost of Aceh cattle fattened with forage and concentrate in different levels. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 387(1), 012101. 10.1088/1755-1315/387/1/012101.

Lilis, L. (2023). Tradisi-Tradisi Dalam Pembagian Harta Warisan Di Masyarakat Minangkabau. Siwayang Journal: Publikasi Ilmiah Bidang Pariwisata, Kebudayaan, Dan Antropologi, 2(1), 7–14. https://doi.org/10.54443/siwayang.v2i1.453.

Maryani, E., & Yani, A. (2022). Pawang uteun local wisdom values in managing aceh forest. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 1089(1), 12050. 10.1088/1755-1315/1089/1/012050.

Miles M B, M, H. A., & Saldana J. (2014). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook, (3 ed). Sage Publications.

Moleong J Lexy. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif . PT Remaja Rosdakarya.

Mulyadi, K. S., & Harahap, N. (2024). The Philosophy of Meugang Tradition in Acehnese Society: A Cultural Study. Journal of Society Innovation and Development (JSID), 5(2), 191–201. https://journal.institutre.org/index.php/jsid/article/view/50.

Muslim, M., Noegroho, J., & Aminuddin, A. T. (2023). Cucurak Tradition As A Family Communication Media For Welcoming Ramadan. Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab Dan Dakwah, 5(1), 73–90. https://doi.org/10.32939/ishlah.v5i1.239.

No, P. (n.d.). Collection of Local Content Indatu’s Heritage in the Development of Aceh’s Culture.

Nuhiyah, N., Supriatna, N., & Yulifar, L. (2024). Pembelajaran sejarah maritim melalui media Banten harbour untuk peningkatan kesadaran multikultural. AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA, 14(1), 101–119. http://doi.org/10.25273/ajsp.v14i1.14698.

Nuraini, L. (2022). Integrasi nilai kearifan lokal dalam pembelajaran matematika sd/mi kurikulum 2013. Jurnal Pendidikan Matematika (Kudus), 1(2). http://dx.doi.org/10.21043/jmtk.v1i2.4143.

Prasetyo, O., & Kumalasari, D. (2021a). “ Water Politics”: Gampong Lengkong Existence in Langsa City 2000-2021. Budapest International Research and Critics in Linguistics and Education (BirLE) Journal, 4(2), 837–843. https://doi.org/10.33258/birle.v4i2.1863.

Prasetyo, O., & Kumalasari, D. (2021b). Nilai-Nilai Tradisi Peusijuek Sebagai Pembelajaran Sejarah Berbasis Kearifan Lokal: Indonesia. Mudra Jurnal Seni Budaya, 36(3), 359–365. https://doi.org/10.31091/mudra.v36i3.1387.

Prasetyo, O., Kumalasari, D., & Anis, M. (2023). Implementation Of The Character Of Responsibility In History Learning At Smk Negeri 2 Yogyakarta. Jurnal Dinamika Pendidikan, 16(1), 48–54. https://doi.org/10.51212/jdp.v16i1.174.

Prasetyo, O., & Rahman, A. (2023). Analisis Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Mata Pelajaran Sejarah Sebagai Perbandingan Terhadap Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). PAKIS (Publikasi Berkala Pendidikan Ilmu Sosial), 3(1), 56–66. https://doi.org/10.20527/pakis.v3i1.7831.

Putri, A. M., & Amri, A. (2018). AKULTURASI DALAM TRADISI MEUGANG (Studi Deskriptif pada Masyarakat Gampong Jawa Kecamatan Kuta Raja Banda Aceh). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik, 3(1). https://jim.usk.ac.id/FISIP/article/view/6639.

Rahayu, S. U. (2022). Sri Ulfa Rahayu Hadis: Tafsir Sosial Terhadap Teks Normatif Di Asia Tenggara. Al-Mu’tabar, 2(1), 31–44. https://doi.org/10.56874/jurnal%20ilmu%20hadis.v2i1.665.

Rahman, A., Arsal, T., & Shintasiwi, F. A. (2022). Local wisdom and strengthening social integration in multiethnic society post-aceh conflict. Kasetsart Journal of Social Sciences, 43(3), 575–582. https://so04.tci-thaijo.org/index.php/kjss/article/view/260295.

Rahmana, A., Wasino, W., Suyahmo, S., & Arsal, T. (2020). Pendidikan Integrasi Bangsa Berbasis Kearifan Lokal Khanduri Pada Masyarakat Multiteknik di Langsa Pasca Konflik Aceh. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana (PROSNAMPAS), 3(1), 1009–1015. https://proceeding.unnes.ac.id/snpasca/article/view/760.

Siregar Khairul Ikhsan Raja. (2017). Bangunan Peninggalan Kolonial Belanda di Kota Langsa. Universitas Islam Negeri Ar-Raniry. https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/3880/.

Smith, T., Avraamidou, L., & Adams, J. D. (2022). Culturally relevant/responsive and sustaining pedagogies in science education: theoretical perspectives and curriculum implications. Cultural Studies of Science Education, 17(3), 637–660. https://link.springer.com/article/10.1007/s11422-021-10082-4.

Sofyan, H., Sudarnika, E., Satyaningtijas, A. S., Sumantri, C., & Agungpriyono, S. (2020). The economic potential of aceh cattle based on its farmers, traders, and consumers perspective. Frontiers in Sustainability, 1, 546177. https://doi.org/10.3389/frsus.2020.546177.

Sudarto, S. (2021). Peningkatan Apresiasi Siswa Terhadap Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Pembelajaran Sejarah Dengan Media Tradisi Sedekah Laut Cilacap. Jurnal Artefak, 8(2), 203–212. http://dx.doi.org/10.25157/ja.v8i2.6713.

Sulastri L. (2021). Integrasi Tradisi Lokal dalam Kurikulum Sejarah: Studi Kasus di Sekolah Menengah. Alfabeta.

Tarlam, A. (2023). Unique Tradition Of Eidul Adha Celebration In Indonesia (Thematic Study Of The Qur’an). Risalah, Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam, 9(3), 1293–1297. https://doi.org/10.31943/jurnal_risalah.v9i3.727.

Trung, N. S., & Van, V. H. (2020). Educating traditional cultural values in Vietnam Universities. South Asian Research Journal of Humanities and Social Sciences, 2(3), 210–214. 10.36346/sarjhss.2020.v02i03.006.

Warman, A. T., Atmoko, B. A., Maulana, H., & Baliarti, E. (2022). Slaughtering Buffalo in the “Bantai Adat” Tradition During Eid Before and During the Covid-19 Pandemic in Padang Pariaman Regency West Sumatra Province, Indonesia. 9th International Seminar on Tropical Animal Production (ISTAP 2021), 264–268. 10.2991/absr.k.220207.055.


Article Metrics

Abstract has been read : 99 times
PDF file viewed/downloaded: 0 times


DOI: http://doi.org/10.25273/ajsp.v14i2.19319

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Agastya: Jurnal Sejarah dan Pembelajarannya Indexed by: 

    

Copyright Agastya: Jurnal Sejarah dan Pembelajarannya ISSN 2087-8907 (printed) , ISSN 2052-2857(online)

Lisensi Creative Commons
Agastya: Jurnal Sejarah dan Pembelajarannya by E-JOURNAL UNIVERSITAS PGRI MADIUN is licensed under a  Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats