Anomali Desentralisasi Etnisitas Memancing Disintegrasi?
DOI:
https://doi.org/10.25273/ajsp.v2i2.1456Keywords:
anomali, desentralisasi, etnisititas, disintegrasiAbstract
Pelaksanaan desentralisasi yang meluas memunculkan akibat-akibat yang tidak diharapkan. Munculnya gejala etnosentrisme yang menimbulkan sparatisme mengawali keraguan pusat pemerintahan untuk mengurangi kebebasan kewenangan desentralisasi seperti kerusuhan, korupsi, oligarki, politik dinasti, yang semua itu sebenarnya sudah berlangsung di pusat pemerintahan, tetapi kemudian diimitasi dan menyebar ke daerah. Kejadian ini semua membuat keraguan desentralisasi yang mereduksi secara involutif dari nasionalisme kembali ke etnosentrisme. Menguatnya etnisitas dapat memancing disintegrasi. Selama ada komitmen kuat dari daerah-daerah lewat local wisdom yang sudah ditransformasikan ke dalam nasiosentrisme, maka regionalism dapat ditanggulangi dan nasionalisme tetap terjaga. Dengan demikian etno-character menjadi penyangga nation-character yang melanggengkan unity in diversity. Revitalisaswi karakter bangsa mutlak harus dilakukan. Pancasila harus diajarkan kembali karena sila-sila didalamnya mengajarkan kepada manusia baru Indonesia untuk rukun dan gotong royong dalam kebersamaan. Bhinneka Tunggal Ika tetap membingkai kebersamaan.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
This work is licensed under Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International
Under the following terms:
Attribution - You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
NonCommercial - You may not use the material for commercial purposes.
ShareAlike - If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.