PERILAKU DAN INTERAKSI SOSIAL WARGA KAMPUNG IDIOT DESA SIDOHARJO DAN DESA KREBET KECAMATAN JAMBON KABUPATEN PONOROGO (STUDI FENOMENOLOGI MASYARAKAT RETARDASI MENTAL)
DOI:
https://doi.org/10.25273/counsellia.v3i2.254Keywords:
Perilaku Sosial, Interaksi Sosial, Warga Kampung IdiotAbstract
Penelitian ini bertujuan: 1) untuk mendeskripsikan perilaku sosial warga
normal, warga retardasi mental, dan warga normal terhadap warga retardasi
mental, 2)untuk mendeskripsikan interaksi sosial diantara warga normal dan
warga normal dengan warga retardasi mental di kampung idiot Desa Sidoharjo
dan Desa Krebet Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidoharjo dan Krebet Kecamatan
Jambon Kabupaten Ponorogo selama dua belas bulan. Jenis penelitiannya
kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Subjek dalam penelitian ini yaitu
warga masyarakat, baik warga normal maupun warga retardasi mental. Sumber
datanya yang digunakan adalah sumber primer dan skunder. Teknik pengambilan
datanya dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang diperoleh
dianalisis dengan analisis kualitatif model interaktif.
Dari penelitian yang dilaksanakan diperoleh gambaran, bahwa pada Tahun
1970-an sampai dengan tahun 1990-an,warga masyarakat menunjukkan perilaku
penolakan terhadap warga retardasi mental di kampung idiot Desa Sidoharjo dan
Krebet Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo. Berbeda dengan sekarang,
warga masyarakat berperilaku menerima warga retardasi mental, dengan bentuk
perilaku yaitu tidak menyembunyikan, tidak membedakan dengan orang normal,
mengembangkan kemandirian dalam taraf sederhana, dan menciptakan
kesempatan untuk bersosialisasi. Faktor-faktor yang melatarbelakangi perilaku
sosial tersebut yaitu persepsi yang positif terhadap warga retardasi mental, adanya
informasi/penyuluhan, pengetahuan dan pemahaman tentang retardasi mental,
kondisi ekonomi yang meningkat, perilaku tokoh-tokoh panutan yang bertindak
peduli, kesadaran hidup bersosial. Warga retardasi mental yang mendapat
perlakuan penerimaan dapat menjalankan aktivitas tingkah laku, keluarga, dan
sosial walaupun dalam taraf yang sederhana. Interaksi sosial diantara warga
masyarakat normal dan warga masyarakat normal dengan warga retardasi mental
mencerminkan interaksi sosial asosiatif. Interaksi tersebut dilatarbelakangi oleh
hubungan diantara warga masyarakat normal dan dengan warga retardasi mental
yang komunikatif. Interaksi sosial ini menghasilkan nilai-nilai sosial, moral,
norma dan lembaga sosial, sehingga keberadaan warga retardasi mental menjadi
sesuatu wajar atau biasa di masyarakat desa tersebut.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
In order to be accepted and published by Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling, the author(s) submitting the article manuscript should complete all the review stages. By submitting the manuscript the author(s) agreed to the following terms:
The copyright of received articles shall be assigned to Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling. The intended copyright includes the right to publish articles in various forms (including reprints). Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling maintain the publishing rights to the published articles.
Authors are allowed to use their articles for any legal purposes deemed necessary without written permission from Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling with an acknowledgement of initial publication to this journal.
Author sent the copyright transfer form (here) to the journal.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.