TANGGAPAN NARAPIDANA LEMBAGA PEMASYARAKATAN KOTA MADIUN PADA SANKSI HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP SIKAP TAUBATAN NASHUHA
DOI:
https://doi.org/10.25273/counsellia.v3i2.248Keywords:
Tanggapan, Sanksi Hukum Pidana Islam, Sikap Taubatan NashuhaAbstract
Tiap hari masyarakat Indonesia disuguhi berita tentang tindak pidana
pelanggaran Hak Syar’i Manusia (Hak Asasi Manusia), terutama pembunuhan,
pencurian, perampokan dan pelakunya sebagaian besar warga negara Indonesia
sendiri. Padahal warga negara Indonesia sebagain besar beriman Islam dan
dibawah naungan falsaah Pancasila. Idealnya warga negara Indonesia selain taat
pada ulil amri juga taat pada Allah sehingga warga negara Indonesia akan menjadi
manusia yang mampu bersikap untuk mengakui, menghormati dan melindungi
hak hidup dan hak memiliki harta orang lain. Tapi dalam kenyataannya warga
negara Indonesia masih ada yang melakukan tindak kejahatan dan tidak jera walau
pelakunya telah diberi sanksi pidana, bahkan yang belum pernah melakukan
tindak kejahatan menambah jumlah pelaku tindak pidana.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tanggapan
narapidana Lembaga Pemasyarakatan Kota Madiun pada sanksi hukum pidana
Islam dengan sikap taubatan nashuha. Metode penelitian yang digunakan adalah
Ex-post-facto. Populasi dalam penelitian ini adalah narapidana pelanggar Hak
Syar’i Manusia (Hak Asasi manusia) sebanyak 17 orang. Angket penelitian
disebarkan kepada subjek penelitian, yaitu narapidana pencurian dan perampokan
di Lembaga Pemasyarakatan Kota Madiun. Subjek penelitian dipilih secara
purposive, yaitu dengan cara memilih subjek berdasarkan pada putusan hukum
pidana yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim.
Berdasarkan analisis data dengan menggunakan analisis Spearman diketahui
bahwa terdapat hubungan antara tanggapan narapidana Lembaga Pemasyarakatan
Kota Madiun pada sanksi hukum pidana Islam dengan sikap taubatan nashuha.
Kegiatan pembinaan mental yang dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Klas 1
Kota Madiun melalui kegiatan keagamaan, yaitu berupa pengajian, baca Alqur’an,
baca Yasin dan Tahlil dapat membantu narapidana untuk mengembangkan
tanggapan yang positif terhadap sanksi hukuman yang dijatuhkan kepadanya,
sehingga narapidana terdorong untuk memiliki sikap taubatan nashuha.
Narapidana merasa jera dan mampu mengembangkan suatu perasaan, keyakinan
dan perbuatan untuk berpindah dari perbuatan buruk ke perbuatan baik yang terus
menerus dan istiqomah. Jika hal ini dapat dilakukan secara istiqomah oleh
narapidana, maka setelah dinyatakan bebas, individu yang bersangkutan akan
mampu menjalani kehidupan bermasyarakat yang sehat dan terhindar dari tindak
kriminal di kemudian hari.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
In order to be accepted and published by Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling, the author(s) submitting the article manuscript should complete all the review stages. By submitting the manuscript the author(s) agreed to the following terms:
The copyright of received articles shall be assigned to Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling. The intended copyright includes the right to publish articles in various forms (including reprints). Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling maintain the publishing rights to the published articles.
Authors are allowed to use their articles for any legal purposes deemed necessary without written permission from Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling with an acknowledgement of initial publication to this journal.
Author sent the copyright transfer form (here) to the journal.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.