Studi kasus pendekatan restorative justice untuk mengatasi circle pertemanan toxic
DOI:
https://doi.org/10.25273/counsellia.v15i1.22237Keywords:
Restorative justice approach, toxic friendshipAbstract
Fenomena pertemanan toxic di kalangan remaja sering kali mengarah pada masalah konflik interpersonal dan dampak psikologis yang mengganggu perkembangan emosional dan sosial siswa. Masalah ini memerlukan pendekatan yang efektif untuk menciptakan lingkungan sosial yang lebih sehat. Pendekatan restorative justice menjadi alternatif yang relevan, dengan memfokuskan pada pemulihan hubungan antar individu melalui dialog dan penyelesaian masalah secara bersama-sama. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan pendekatan restorative justice dalam mengatasi pertemanan toxic di kalangan siswa. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, yang melibatkan wawancara dengan siswa, guru, dan pihak terkait di sekolah. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam mengenai peran restorative justice dalam mengurangi perilaku toxic serta meningkatkan interaksi sosial yang konstruktif. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap layanan bimbingan dan konseling (BK) dengan memberikan rekomendasi dalam merancang program intervensi berbasis prinsip keadilan restoratif untuk mencegah dan menyelesaikan pertemanan toxic di kalangan remaja.
Abstract: The phenomenon of toxic friendships among adolescents often leads to issues of interpersonal conflict and psychological impacts that disrupt the emotional and social development of students. This issue requires an effective approach to create a healthier social environment. Restorative justice is a relevant alternative approach, focusing on restoring relationships between individuals through dialogue and collaborative problem-solving. This study aims to examine the application of restorative justice in addressing toxic friendships among students. The method used is qualitative research with a case study approach, involving interviews with students, teachers, and other relevant parties at the school. This research is expected to provide deeper insights into the role of restorative justice in reducing toxic behaviors and enhancing constructive social interactions. Additionally, the results of this study are expected to contribute to counseling services by providing recommendations for designing intervention programs based on restorative justice principles to prevent and resolve toxic friendships among adolescents.
Downloads
References
Adinda Adinda, Yeni Afrida, & Lorenchia Braferi. (2024). Peran Guru Bimbingan Konseling dalam Mengatasi Tindakan School Bullying Sebagai Upaya Mewujudkan Sekolah Ramah Anak di SMA S Xaverius Bukittinggi. Al Yazidiy Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan, 6(1), 01–18. https://doi.org/10.55606/ay.v6i1.768
Aini, N., Pramesthi, A., Cahyani, R., & Nindiarto, A. S. (n.d.). Psychological Well-Being Siswa SMK yang Berada dalam Kelompok Pertemanan Toxic. 1783–1793.
Azzahra, A., A., Hanifiyatus, S., Nadira P., K., & Meilanny, B., S. (2021). Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Mental Remaja. Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM), 2(3), 461–472.
Asrori, M., Tanjungpura, U., & Management, S. (2024). Efektivitas konseling kelompok menggunakan teknik self- management untuk meningkatkan resiliensi siswa. 14(1), 77–89. https://doi.org/10.25273/counsellia.v14i1.20375
Braithwaite, J. (1989). Crime, Shame, and Reintegration. United Kingdom: Cambridge University Press.
Damayanti, P., A., Yuliejantiningsih, Y., & Maulia, D. (2021). Interaksi Sosial Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Siswa. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, 5(2), 163–167. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJL/index
Dan, P., & Restoratif, K. (2024). Perundungan dan keadilan restoratif: pendekatan filosofis dalam resolusi konflik. 8(November), 1–6.
Dilla, D., Hendri, P., & Pithaloka, D. (2024). Konsep Diri Remaja yang Bertahan Dengan Toxic Relationship ( Studi Pada Remaja di Daerah Ujung Batu ). 786–796.
Fadhilla, R., & Siregar, A. P. (2024). Dampak Lingkungan Pertemanan Toxic Terhadap Kesehatan Mental Remaja. Invention: Journal Research and Education Studies, 5(2), 37–48. https://doi.org/10.51178/invention.v5i2.2017
Fadilah, N., & Gunawan, M. R. (2024). Peran Circle Pertemanan Sebaya Seorang Muslim Terhadap Pembentukan Akhlakul Karimah. Darul Ilmi: Jurnal Ilmu Kependidikan dan Keislaman, 11(2), 270–281. https://doi.org/10.24952/di.v11i2.10470
Firmansyah, D. V. (2023). Upaya Optimalisasi Restorative Justice di Indonesia. Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan, 17(5), 3519. https://doi.org/10.35931/aq.v17i5.2654
Fuqoha, Hasuri, Sasmia, & Sasmita. (2022). Penyuluhan Metode Restorative Justice dalam Penanganan Prilaku Bullying Di Sekolah. Bantenese : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(2), 71–83. https://doi.org/10.30656/ps2pm.v4i2.5769
Jannah, F., Sugianto, A., Kunci, K., Sosial, K., Diri, K., & Teman Sebaya, P. (2022). Hubungan Keterampilan Sosial dan Kontrol Diri dengan Penerimaan Teman Sebaya Pada Siswa SMP Negeri 33 Banjarmasin. Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling, 12(1), 2477–5886. https://doi.org/10.25273/counsellia.v12i111770
Muhammad Rif’an Baihaky, & Muridah Isnawati. (2024). Restorative Justice: Pemaknaan, Problematika, dan Penerapan yang Seyogianya. Unes Journal of Swara Justisia, 8(2), 276–289. https://doi.org/10.31933/4mqgaj17
Mulati, Y., Purwandari, E., Owida, N. M. I., & Putra, R. S. S. (2022). “Curhat Yuk! Jangan Pendam Masalahmu”: Layanan Konsultasi Online untuk Membantu Problematika Seputar Masalah Remaja. Warta LPM, 25(4), 523–535. https://doi.org/10.23917/warta.v25i4.1038
Nihaya, U., Winata, A. V. P., & Yulianti, T. (2022). Bulletin of Counseling and Psychotherapy 48 Penerimaan Diri Korban Toxic Relationship Dalam Menumbuhkan Kesehatan Mental. GHAIDAN Jurnal Bimbingan konseling Islam & Kemasyarakatan, 5(2), 48–55. https://doi.org/10.19109/ghaidan.v5i2.10567
Novita, S., Hasmawati, F., Utami Fitri, H., Zainal Abidin Fikry No, J. K., & Sumatera Selatan, P. (2023). Analisi Komunikasi Circle Pertemanan Siswa Dalam Perubahan Konsep Diri. Jurnal Ilmu Komunikasi Dan Media Sosial (JKOMDIS), 3(1), 160. https://doi.org/10.47233/jkomdis.v3i1.567
Putri, W. (2022). Apakah Restorative Justice Sejalan Dengan Nilai-nilai Hukum dan Rasa Keadilan yang Hidup dalam Masyarakat Indonesia? Gema Keadilan, 9(2). https://doi.org/10.14710/gk.2022.16251
Rulmuzu, F. (2021). Kenakalan Remaja Dan Penanganannya. JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan), 5(1), 364–373. https://doi.org/10.58258/jisip.v5i1.1727
Septi, D. P. A. F. S. dan L. W. (2024). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Peserta Didik Kelas] X Sma N 1 Petarukan. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 9, 703–709.
Downloads
Published
Issue
Section
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
In order to be accepted and published by Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling, the author(s) submitting the article manuscript should complete all the review stages. By submitting the manuscript the author(s) agreed to the following terms:
The copyright of received articles shall be assigned to Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling. The intended copyright includes the right to publish articles in various forms (including reprints). Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling maintain the publishing rights to the published articles.
Authors are allowed to use their articles for any legal purposes deemed necessary without written permission from Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling with an acknowledgement of initial publication to this journal.
Author sent the copyright transfer form (here) to the journal.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.