Dinamika Partai Masyumi Pada Masa Revolusi Fisik (1945-1949)

Authors

  • Alfi Hafidh Ishaqro Mahasiswa Ilmu Sejarah Pascasarjana UNDIP Semarang

DOI:

https://doi.org/10.25273/ajsp.v5i02.885

Keywords:

Dinamika, Partai Masyumi

Abstract

Masa pendudukan Jepang menjadi tahap yang fundamental bagi kelahiran Partai Masjumi. Pemerintahan militer Jepang, melalui kebijakan politiknya berupaya memasukkan Islam Indonesia sebagai bagian dari politik perangnya, yang saat itu disebut “Lingkaran Kesejahteraan Bersama Asia Rayaâ€. Pada bulan November 1943 lahirlah Masjumi pertama, Madjelis Sjoero Moeslimin Indonesia. Masyumi menjadi sarana baru bagi Jepang untuk menarik simpati masyarakat muslim agar mendukung kepentingan perang Jepang yang terlihat mulai terdesak. Pada bulan Februari 1945, Masyumi mendapatkan keuntungan dari usaha pemerintah Jepang untuk mengurangi pengaruh kaum nasionalis dengan mengadu domba dengan kubu Islam. Pada Januari 1944, pergerakan nasionalis dihabisi dari pengaruh-pengaruhnya sebagai representasi perjuangan rakyat Indonesia. Seiring dengan hal tersebut Jepang memberikan keleluasaaan pergerakan Masyumi hingga kesuluruh wilayah Nusantara. Masyumi berbeda dengan organisasi Islam lain yang lahir sebelumnya, selama kurun waktu setahun sejak pendiriannya Masyumi mampu melakukan pekerjaan yang tak pernah dilakukan sebelumnya oleh organisasi lainnya. Diantara lain membangun jaringan keseluruh pelosok Nusantara, merekrut milisi dalam jumlah yang besar dan menyatukan berbagai kelompok perjuangan kaum Islam. Partai Masyumi dibentuk menjadi partai politik agar senantiasa dapat menyalurkan aspirasi politik umat Islam Indonesia saat itu.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2015-07-10

Issue

Section

Articles