Analisa Potensi Geografis Timur Tengah Menjadi Kekuatan Teritori Melalui Komik Digital Berlandaskan Paradigma Pedagogi Reflektif

Authors

  • Brigida Intan Printina Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.25273/ajsp.v9i1.3642

Keywords:

Komik digital, Timur Tengah, Pedagogi

Abstract

Analisa Potensi Geografis Timur Tengah Menjadi Kekuatan Teritori Melalui Komik Digital Berlandaskan Paradigma Pedagogi Reflektif telah menjawab tantangan era Revolusi Industri 4.0 menjadi peluang. Tujuan penelitian ini ialah 1)menganalisis potensi geografis Timur Tengah menjadi kekuatan teritori ; 2)menguraikan komik digital berlandaskan paradigma pedagogi reflektif. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang menggambarkan tentang kegiatan atau informasi tentang kondisi kelas yang sedang berlangsung. Data penelitian dikumpulkan melalui observasi dengan teknik cuplikan yang dikenal dengan purposive sampling. Sampel yang digunakan adalah salah satu informan untuk mendapatkan informasi mengenai media yang tepat. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Banyak pelopor nasionalisme Arab yang memiliki misi menyelamatkan bangsanya terbebas dari tradisi yang terlalu konservatif untuk tetap memajukan bangsa serta terbebas dari penetrasi asing diantaranya Sultan Abdul Hamid II(Turki), Al-Tahtawi (Mesir), Muhammad  Rashid  Rida (Syria), Mustafa Kemal Ataturkh (Turki), Gammal Abdul Nasser (Mesir). Selain gagasan para nasionalis wilayah lain yang merasakan pengaruh asing yang kuat langsung bereaksi dengan membuat ketetapan netralitas dengan tidak memihak blok manapun yang memiliki kepentingan. Namun, ada pengecualian untuk Arab Saudi dimana AS tetap bekerjasama dalam bidang ekonomi dan terbukti dengan adanya perusahaan asing ARAMCO (Arabia American Company Oil) dan ini dirasa lebih menguntukan dari pada menempatkan pangkalan militer asing.; 2) Frekuensi mahasiswa yang menguraikan analisa potensi geografis Timur Tengah menjadi kekuatan teritori melalui komik digital berlandaskan paradigma pedagogi reflektif ialah sebesar 30% atau sekitar 15 dari jumlah keseleuruhan mahasiswa 50, sedangkan topik lain (tokoh, konflik ideologi, konflik kepentingan barat, konflik perbatasan) mendapatkan porsi rata-rata seitar 10-20%.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

21-01-2019

Issue

Section

Articles