TARI KECETAN DALAM TRADISI KEDUK BEJI DESA TAWUN KECAMATAN KASREMAN KABUPATEN NGAWI (MAKNA SIMBOLIS DAN SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH LOKAL)
DOI:
https://doi.org/10.25273/ajsp.v7i01.1060Keywords:
Tari Kecetan, Makna Simbolis, Sumber Pembelajaran Sejarah LokalAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna simbolis tari kecetan dan sumber pembelajaran sejarah lokal di Desa Tawun Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validasi yang digunakan untuk menguji kebenaran dan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu di Desa Tawun Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi yakni Makna simbolis gerakan tari kecetan dan bisa dijadikan sebagai sumber pembelajaran sejarah lokal. Tari kecetan memiliki keunikan dengan menampilkan gerakan tari yang berada di dalam air Sendang Beji. Tari kecetan itu berasal dari kata “Kecet†yang berarti tumit, tumit itulah yang dijadikan sasaran untuk dipukul menggunakan bambu yang dilakukan oleh para pemuda pria. Gerakan tari dimulai dari gerakan rasa syukur terhadap Tuhan YME, kemudian memulai mengerjakan pekerjaan menguras sendang, memukul tumit ke orang lain yang dilakukan oleh pemuda pria serta menggambarkan warga sedang bergotong royong membersihkan Keduk Beji. Tari kecetan dalam tradisi keduk beji dilakukan turun temurun dan dilestarikan masyarakat Desa Tawun sejak jaman dahulu sehingga menjadi aset budaya Kabupaten Ngawi. Tari kecetan tersebut terdapat dalam pembelajaran sejarah lokal pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas 4 SD pada kompetensi dasar 1.4. yaitu menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat (Kabupaten/Kota, Propinsi) serta sudah digunakan dalam ekstrakurikuler dan setiap tahun tari ini dipertunjukkan dalam menyambut hari kemerdekaan. Dampak positif bagi generasi penerus adalah pentingnya mempelajari sejarah dan budaya lokal khususnya di Kabupaten Ngawi. Harapannya adalah mampu melestarikan dan menjaga budaya lokal yang dimiliki daerah tersebut.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
This work is licensed under Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International
Under the following terms:
Attribution - You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
NonCommercial - You may not use the material for commercial purposes.
ShareAlike - If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.