Situs Ngurawan: Sejarah Dan Potensinya Sebagai Sumber Belajar Sejarah Lokal

Novi Triana Habsari

Abstract


Madiun merupakan sebuah wilayah di Propinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Ponorogo dan Ngawi. Keistimewaan yang dimiliki oleh Madiun ini salah satunya banyak terdapat peninggalan-peninggalan bersejarah. Diantaranya terdapat prasasti Mruwak, Prasasti Klagen Serut, Prasasti Sendang Kamal, Situs Candi Wonorejo dan Situs Gelang-Gelang atau yang lebih dikenal sebagai Situs Ngurawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah dan potensi dari Situs Ngurawan sebagai sumber belajar sejarah lokal khusus nya untuk siswa SMP di Madiun. Hal tersebut dimaksudkan karena masih banyak masyarakat Madiun khususnya generasi muda yang kurang mengetahui sejarah lokal disekitarnya. Berdasarkan hasil penelitian, Keberadaan Ngurawan dan Gelang Gelang secara jelas termuat dalam prasasti Mula Malurung bertarikh 1255M. Prasasti ini antara lain menyebut sanak kadang dan keturunan Seminingrat yang dinobatkan sebagai raja di Negara bagian Tumapel Singasari. Di antaranya menyebutkan Nararya Turukbali, putri sang prabu Seminingrat yang menjadi permaisuri Jayakatwang, ditetapkan sebagai ratu kerajaan Gelang Gelang di daerah Wurawan. Prasasti ini belum menulis Jayakatwang sebagai raja Gelang Gelang. Prasasti ini baru menulis Jayakatwang sebagai kemenakan sang prabu Seminingrat dan menantunya. Tentu ini karena Jayakatwang adalah putra mahkota raja Kediri Sastrajaya. Pada masa itu Kertanegara jadi raja Daha atau di timur sungai Brantas, sementara Sastrajaya jadi raja Kediri di barat sungai Brantas. Baru pada tahun 1271M Sastrajaya digantikan putranya bernama Jayakatwang [Buku Girindra: Pararaja Tumapel-Majapahit]. Pada tahun ini Sri Kertanegara mengangkat Jayakatwang sebagai raja Kadiri menggantikan ayahnya Sastrajaya, sementara Turukbali tetap bersemayam di Gelang Gelang. Sampai kemudian pada tahun 1292M, Jayakatwang yang berkuasa atas Kediri dan Gelang Gelang berhasil menghancurkan pemerintahan Kertanegara di Singasari. Tapi setahun kemudian Jayakatwang dihancurkan raden Wijaya. Sejak saat itu perlahan keberadaan Gelang Gelang surut. Ketika Majapahit berdiri, bekas wilayah Gelang Gelang berganti nama sebagai keraton Pandansalas. Adanya situs Ngurawan di Madiun tersebut tentunya bisa dijadikan sumber belajar sejarah lokal. Dengan datang langsung ke lokasi situs tentunya para siswa lebih leluasa dalam mempelajari situs tersebut sekaligus akan mengetahui banyak hal tentang sejarah lokal yang terdapat di lingkungan sekitarnya.


Keywords


Situs; Ngurawan; Sejarah Lokal

Full Text:

PDF

Article Metrics

Abstract has been read : 2971 times
PDF file viewed/downloaded: 0 times


DOI: http://doi.org/10.25273/ajsp.v6i01.881

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Agastya: Jurnal Sejarah dan Pembelajarannya Indexed by: 

    

Copyright Agastya: Jurnal Sejarah dan Pembelajarannya ISSN 2087-8907 (printed) , ISSN 2052-2857(online)

Lisensi Creative Commons
Agastya: Jurnal Sejarah dan Pembelajarannya by E-JOURNAL UNIVERSITAS PGRI MADIUN is licensed under a  Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats