Kajian historis carok di Madura pada masa kolonialisme Belanda

Melina Nur Hafida, Daya Negri Wijaya, Dewa Agung Gede Agung, Aditya Nugroho Widiadi

Abstract


Secara historis pada abad 18 M carok dilakukan sebagai upaya melawan kolonialisme. Carok di simbolkan dengan cerulit sebagai perlawanan. Bagi Belanda celurit disimbolkan sebagai para jagoan. Lalu kesewenangan Belanda ingin membeli lahan seluas-luasnya dengan harga murah melalui carik rembang dengan cara licik untuk memenuhi keinginan. Keresaan ini menimbulkan ketidakadilan hingga muncul penggagalan carik rembang oleh Sakera. Selanjutnya Belanda mengutus salah satu jagoan pabrik untuk membunuh sakera, sehingga masyarakat tergerak menentang. Namun, Belanda melakukan adu domba hingga membuat citra celurit maupun Madura menjadi negatif. Sebelum melakukan Carok terdapat persyaratan khusus yang harus terpenuhi terlebih dahulu. Penelitian ini bertujuan mengkaji dari sisi historis pemaknaan carok di Madura pada masa kolonialisme Belanda dengan menggunakan metode historis. Tahapan metode historis diantaranya heuristik, kritik, interpretasi, historiografi. Heuristik berupa primer keterangan dari informan dan sekunder buku dan journal dengan kata kunci Madura dan carok. Tahap kritik data primer dan sekunder diseleksi secara intern untuk mengetahui kredibilitas dan autensitas sumber Pada tahap intepretasi menggunakan teori identitas budaya struart hall. Hasil penelitian ini istilah carok pertama kali dikenal dan dilakukan oleh masyarakat Madura pada masa kolonialisme Belanda. Awal mula dilakukan carok untuk menentang dan melakukan perlawanan terhadap Belanda. Pada masa sekarang carok dianggap sebagai identitas budaya masyarakat Madura.


Keywords


sejarah; carok; kolonialisme; Madura

Full Text:

PDF

References


Anan, M. S., Rahmatiar, Y., Abas, M., Hukum, F., Buana, U., & Karawang, P. (2023). Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana Adat Budaya Carok Madura Akibat Perselingkuhan Berdasarkan Pasal 338 Tentang Pembunuhan ( Studi Putusan Nomor 14 / Pid . b / 2020 / PN . BKL ) mempertahankan harga diri , akan tetapi ikut berperan dalam penyelesaian. 6(14), 248–261.

Ar Razy, M. R. O., & Dienaputra, R. D. (2023). Dinamika konflik panembahan dan residen: Kebijakan sistem irigasi dan implikasinya terhadap masyarakat Madura (1850-1907). Agastya: Jurnal Sejarah Dan Pembelajarannya, 13(1), 33. https://doi.org/10.25273/ajsp.v13i1.12614

Arianto, H., & Krishna. (2013). Tradisi Carok Pada Masyarakat Madura. https://www.esaunggul.ac.id/tradisi-carok-pada-masyarakat-adat-madura/

Asiyah, B., & Muttaqin, D. (2021). Aspek-aspek psikologis dalam budaya Carok. Jurnal Insight Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember, 17(2), 392–402. https://doi.org/10.32528/ins.v17i2.2059

Dayanti, F., & Legowo, M. (2021). Stigma Dan Kriminalitas : Studi Kasus Stigma Dusun Begal Di Bangkalan Madura. Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial, 5(2), 96–110. https://doi.org/10.38043/jids.v5i2.3202

Hall, S. (1997). Representation: Cultural Representations and Signifying Practices. Sage Publications.

Handayani, E., & Misbah, F. (2019). Carok, ‘Di Persimpangan’ Budaya Dan Hukum Positif. Crepido, 1(1), 23–31. https://doi.org/10.14710/crepido.1.1.23-31

Herlina, N. (2020). Metode sejarah. In Satya Historika (Vol. 110, Issue 9).

Hidayati, R. (2023). Penanggulangan Tindak Pidana Pembunuhan Dengan Cara Carok Pada Masyarakat Madura. DINAMIKA, 29(2), 8589–8604. http://www.alekkurniawan.com/2022/menyikapi-budaya-carok-dalam-masyarakat.html.

Jufri, M. (2017). Nilai Keadilan Dalam Budaya Carok. Yustitia Fakultas Hukum Universitas Madura, 18(1). http://36.88.105.228/index.php/yustitia/article/view/200/162

Kompas.com. (2012). Carok, Warisan “Adu Domba” Kolonial Belanda. 1 September. https://regional.kompas.com/read/2012/09/01/13080815/carok.warisan.quotadu.dombaquot.kolonial.belanda?page=all

Madura, L. (2020). Pengawasan VOC Tidak Seketat Madura Barat. Lontar Madura. Retrieved 29 Januari 2024 from https://www.lontarmadura.com/pengawasan-voc-tidak-seketat-madura-barat/2/

Mustikajati, A. A., Ramadhan, A. R., & Fitriono, R. A. (2021). Tradisi carok Adat Madura dalam Perspektif Kriminologi dan Alternatif Penyelesaian Perkara Menggunakan Prinsip Restorative Justice. Intelektiva, 3(4), 95–107.

Ontologi, T., Mawaidi, D. A., Zuchdi, D., & Yogyakarta, U. N. (2021). Islam dan Paradoks (Budaya) Carok di Madura. Jurnal Sejarah Dan Kebudayaan Islam, 9(2). https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/tamaddun/index

Rahmasari, D., Jannah, M., & Puspitadewi, N. W. S. (2014). Harga Diri dan Religiusitas dengan Resiliensi Pada Remaja Madura Berdasarkan Konteks Sosial Budaya Madura. Jurnal Psikologi Teori Dan Terapan, 4(2), 130. https://doi.org/10.26740/jptt.v4n2.p130-139

Rokhyanto, & Marsuki. (2015). Sikap Masyarakat Madura Terhadap Tradisi Carok. El Harakah, 17(1), 71–83.

Sangadji, B. M. R., B, M. G. F., & F, S. P. (2021). Menilik Budaya Carok Pada Masyarakat Madura Dalam Sistem Hukum Adat Di Indonesia. 2(3), 236–248. https://media.neliti.com/media/publications/457128-tracing-the-carok-culture-of-the-madures-5e41dfde.pdf

Shobiroh, N. B. I., Agustin, N. D., Sauca, D. M., Maheswara, R. A., & Umami, R. O. (2023). The Relevance of Carok and Settong Dara from a Historical Perspective to Reduce Madura’s Negative Stigma. Soshum: Jurnal Sosial Dan Humaniora, 13(1), 54–62. https://doi.org/10.31940/soshum.v13i1.54-62

Syamsuddin, M. (2019). History Of Madura sejarah, budaya dan Ajaran Luhur Masyarakat Madura. Araska. https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=bUHBEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA3&dq=Budaya+Carok+Sebagai+Kearifan+Lokal+Masyarakat+Bujur+Tengah+Kecamatan+Batu+Marmar+Kabupaten+Pamekasan+dalam+Kajian+Filsafat&ots=sujmp9U0Hj&sig=9PIUr2ks7wneqnoBvdMTx5pDIvQ&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false

Syarof, B., & Tobroni, F. (2020). Alasan Harga Diri Pada Praktek Carok (Tinjauan Ham Dan Hukum Islam). Tahkim , 16(1), 87–105. https://madurapost.id/2020/01/motif-carok-warga-tebul-timur-vs-bulangan-barat-gagal-menikah-

Wahyudi, M., Dartiningsih, B. E., Suryandari, N., Quraisyin, D., Rakhmawati, F. N., Wahyuningsih, S., & Handaka, T. (2015). Identitas Kultural Masyarakat Madura: Tinjauan Komunikasi Antar Budaya. In Madura: Masyarakat, Budaya, Media, dan Politik.

Widati, S. (2009). Feminisme dalam Sastra Jawa Sebuah Gambaran Dinamika Sosial. Atavisme, 12(1), 83–96. https://doi.org/10.24257/atavisme.v12i1.160.83-96


Article Metrics

Abstract has been read : 208 times
PDF file viewed/downloaded: 0 times


DOI: http://doi.org/10.25273/ajsp.v14i1.18568

Refbacks



Agastya: Jurnal Sejarah dan Pembelajarannya Indexed by: 

    

Copyright Agastya: Jurnal Sejarah dan Pembelajarannya ISSN 2087-8907 (printed) , ISSN 2052-2857(online)

Lisensi Creative Commons
Agastya: Jurnal Sejarah dan Pembelajarannya by E-JOURNAL UNIVERSITAS PGRI MADIUN is licensed under a  Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats