Upacara Entas-Entas di Pura Sanggha Bhuana Lanud Iswahyudi Maospati Magetan (Studi Nilai Budaya dan Potensinya Sebagai Sumber Pembelajaran IPS SMP)
DOI:
https://doi.org/10.25273/gulawentah.v3i2.3461Keywords:
upacara entas-entas, nilai budaya, sumber pembelajaran IPS SMPAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan prosesi upacara Entas-entas di Pura Sanggha Bhuana Lanud Iswahyudi Maospati Magetan, nilai-nilai budaya dan potensinya yang dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran IPS SMP. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu berpikir secara induktif. Pendekatan yang digunakan peneliti adalah pendekatan interaktif jenis studi kasus yaitu peneliti terlibat langsung dalam penelitian. Data yang digunakan bersumber dari primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data pada kondisi yang alamiah, observasi yang berperan, wawancara yang mendalam dan dokumentasi. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik analisis data interaktif model Milles and Hubberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Upacara Entas-entas merupakan ritual masyarakat Hindu yang relevan dengan kondisi masyarakat Indonesia khususnya masyarakat di wilayah Karesidenan Madiun saat ini, sehingga nilai-nilai budaya tersebut digunakan sebagai sumber pembelajaran IPS akan sangat menarik dan memudahkan guru maupun peserta didik serta generasi muda akan pentingnya kesadaran memanfaatkan potensi nilai-nilai budaya sehingga mencegah penyimpangan sosial yang terjadi di masyarakat. Pada upacara Entas-entas terdapat nilai edukatif, nilai praktis, nilai teoritis, nilai filsafat, nilai kemanusiaan dan nilai ketuhanan.
Downloads
References
Candri, A. (2013). Samskara, (Online), (https://anitacandri.wordpress.com/ 2013/01/07/samskara/ diakses pada tanggal 20 Juli 2017).
Hanif M., (2016), Kesenian Dongkrek (Studi Nilai Budaya dan Potensinya Sebagai Sumber Pendidikan Karakter), Gulawentah: Jurnal Studi Sosial.2(2),132-141
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Kurikulum 2013 SMP
Koentjaraningrat. (2016). Pengantar Ilmu Antropologi, Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Miles, M.B., dan Huberman, A.M. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2014 tentang Pedoman Pelestarian Tradisi. 2014. Jakarta. Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.
Pradana, A. (2015). Pemertahanan Tradisi sebagai Sumber Belajar IPS SMP. Singaraja.
Purwadi, (2005). Upacara Tradisional Jawa. Jogjakarta: Pustaka Pelajar.
Simanjuntak. (2016). Manusia. Agama dan Budaya. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Suprihatiningrum, J. (2016). Strategi Pembelajaran-Teori & Aplikasi. Jogjakarta: Proyek Pelita.
Toem, R. (2011). Lima Unsur yang Terkandung dalam Upacara Agama Hindu, (Online), (http://rah-toem.blogspot.com/2011/12/5-lima-unsur-yang-terkandung-dalam.html diakses pada tanggal 20 Juli 2017).
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan
Wiyani, N.A. (2013). Desain Pembelajaran Pendidikan: Tata Rancang Pembelajaran Menuju Pencapaian Kompetensi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.