Strategi Pelestarian Mata Air Patirtan Umbul Jambe Dalam Upaya Melindungi Keragaman Sosial - Agama Dan Potensinya Sebagai Pembelajaran IPS SD

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Fatihatul Millah
Nurhadji Nugraha
Moh Rifai

Abstract

Umbul Jambe merupakan salah satu kearifan lokal Masyarakat Babadan Paron-Ngawi yang memiliki nilai sejarah dan disakralkan oleh masyarakat. Kawasan tersebut merupakan gambaran nyata harmonisasi keragaman Sosial-Agama, ini terwujud dari fasilitas bangunan dan adanya simbol Tugu Persatuan umat. Dalam menjalin persatuan atas keragaman tersebut diperlukan adanya harmonisasi dengan memunculkan rasa tanggung jawab kepada setiap individu, yaitu menjadi masyarakat multikulturalisme. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui strategi pelestarian pada Kawasan Umbul Jambe, (2) Untuk mengetahui upaya perlindungan keragaman Sosial-Agama, (3) Untuk mengetahui nilai pendidikan sosial yang berpotensi sebagai pembelajaran IPS SD. Metode yang digunakan yaitu kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Babadan Kabupaten Ngawi. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil penelitian berikut: (1) Terdapat tiga ruang lingkup strategi pelestarian pada kawasan Mata Air Patirtan Umbul Jambe, (2) Terdapat tiga konsep upaya perlindungan keragaman Sosial-Agama di Umbul Jambe, (3) Terdapat potensi pembelajaran IPS SD kelas IV KD. 3.2 Semester Genap

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

References

  1. BPAUD, & DIKMAS NTB. (2016). Penumbuhan Sikap Dan Budi Pekerti Anak Usia Dini Melalui Gerak Dan Lagu. In Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan BPPAUD dan DIKMAS NTB.
  2. Darajat, Z. (1985). Perbandingan Agama. Bumi Aksara.
  3. Dhavamong, M. (1995). Fenomenologi Agama. Kanisius.
  4. Hanif, M., Chasanatun, F., & Wibowo, A. M. (2021). Local Wisdom of the Sodong Buddhist Village Community in Water Resources Management. Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal), 4(4). https://doi.org/https://doi.org/10.33258/birci.v4i4.2839
  5. J.R. Raco, C. R. S. (2010). Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik, dan Keunggulannya, (Jakarta). Grasindo. https://www.google.co.id/books/edition/Metode_Penelitian_Kualitatif/dSpAlXuGUCUC?hl=id&gbpv=1&dq=pendekatan+fenomenologi&pg=PA84&printsec=frontcover
  6. Khairah. (2020). MULTIKULTURAL DALAM PENDIDIKAN ISLAM (Sirajudin (ed.)). http://repository.iainbengkulu.ac.id/4486/1/Buku Multikultural.pdf
  7. Undang-undang (UU) No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan, (1999). https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/45373/uu-no-41-tahun-1999
  8. Pettalongi, S. S. (2013). ISLAM DAN PENDIDIKAN HUMANIS DALAM RESOLUSI KONFLIK SOSIAL. Journal Cakrawala Pendidikan, 2, 172–182. https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/view/1474/pdf
  9. Purnama, R. Y. (2019). Mitos dan Makna Mata Air Patirtan Umbul Jambe bagi Pengunjung Patirtan Umbul Jambe Desa Babadan Paron Ngawi.
  10. Ridwan, N. A. (2007). Landasan Keilmuan Kearifan Lokal. Jurnal Studi Islam Dan Budaya, 5(1), 1–8.
  11. Salusu, J. (2003). Pengambilan Keputusan Stratejik Untuk Organisasi Publik dan Organisasi Non Profit. PT. Gramedia Widia Sarana Indonesia.
  12. Sanjaya, W. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Kencana.
  13. Strauss, A., & Corbin, J. (1990). Dasar-dasar penelitian kualitatif: Prosedur dan teknik grounded theory. Sage Publications, Inc. Sage. https://books.google.co.id/books?id=nvwOAQAAMAAJ&hl=id&source=gbs_book_other_versions_r&redir_esc=y
  14. Sumaatmadja, N. (1984). Metodologi Pengajaran Ilmu Pengetahuan.
  15. Tindaon, R. (2015). Kesenian Tradisional dan Revitalisasi. 14(April), 1–13