REVITALISASI PASAR SENI DAN WISATA GABUSAN
DOI:
https://doi.org/10.25273/jta.v6i2.9181Keywords:
Market, Art, Gabusan, Visual Quality, Image, Pasar, Seni, Kualitas Visual, CitraAbstract
Abstract. An art market is a place where producers and consumers meet with various arts as its main item. Meanwhile, a tourism destination is a place where it should contain 3 main elements: attraction, amenity, accommodation. Tourism Gabusan Art and Cultural Market in Bantul, Yogyakarta experience a degradation of its quality as the market as well as a place for accommodating arts. One of its main causes is its lack of visibility or visual quality or image toward its area. So that, this should be further analyzed and revitalized from an architectural and urban design point of view. Revitalization is an effort to enhance a land or region's value through rebuilding or reconstruction of its area. The imageability approach by Kevin Lynch will be used in this research by using five-city elements in Gabusan Art Market with SWOT analysis. The research method is a comparative study by using data from literature review and observations. The result of this research was used as a reference to redesign Gabusan Art Market to achieve optimal visual quality. Masterplan of Gabusan Art and Cultural Market in Bantul, Yogyakarta was produced as a final product, along with the development strategy to cope with the challenges of tourism attraction.
Â
Abstrak. Pasar seni adalah tempat jual beli dan bertemunya produsen dan konsumen dengan barang atau jasa yang ditawarkan berupa berbagai hasil karya seni. Sedangkan tempat wisata adalah tempat yang memiliki 3 aspek pokok yaitu atraksi, amenitas, dan akomodasi. Pasar Seni dan Wisata Gabusan (PSWG) di Kabupaten Bantul, Yogyakarta mengalami penurunan kualitas sebagai destinasi seni dan wisata di Yogyakarta. Salah satu penyebab utama adalah kualitas visual Pasar Seni dan Wisata Gabusan yang kurang menarik dan perlu direvitalisasi dari segi arsitektur dan kawasan. Revitalisasi adalah upaya untuk meningkatkan nilai lahan/kawasan melalui pembangunan kembali dalam suatu kawasan yang dapat meningkatkan fungsi kawasan sebelumnya. Pendekatan analisis kualitas visual atau citra kawasan yang dipakai adalah teori imageability oleh Kevin Lynch dengan parameter kelima elemen perkotaan di kawasan Pasar Seni dan Wisata Gabusan. Metode dalam pengabdian ini adalah studi komparasi (perbandingan) dengan studi kasus dan analisis SWOT lalu menggunakan strategi revitalisasi. Pengambilan data dengan studi literatur dan observasi kawasan. Hasil analisis menjadi acuan dalam mendesain ulang Pasar Seni dan Wisata Gabusan agar lebih menarik dan tertata secara visual. Masterplan revitalisasi Pasar Seni dan Wisata Gabusan merupakan produk akhir yang disertai pula dengan strategi pengembangan untuk menjawab tantangan meningkatkan daya tarik obyek wisata,
Kata kunci : Pasar, Seni, Gabusan, Kualitas Visual, CitraÂDownloads
References
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2013 - 2033, e-conversion - Proposal for a Cluster of Excellence 1 (2018).
BPS KabupatenBantul. (2020). Kabupaten Bantul dalam Angka 2020. BPS Kabupaten Bantul.
Danandjaja, J. (1986). Folklor Indonesia : Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. PT.Pustaka Graffitipers.
Danisworo, M. (2002). Revitalisasi Kawasan Kota : Sebuah Catatan dalam Pengembangan dan Pemanfaatan Kawasan Kota. URDI, 13.
Departemen Perhubungan. (2004). Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM 20 Tahun 2004 Tentang Penetapan Kelas Jalan Di Propinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku Utara, Dan Papua (p. 25).
Folgado-Fernández, José Antonio ; Di-Clemente, Elide ; Hernández-Mogollón, José Manuel ; Campón-Cerro, A. M. (2018). Water tourism: A new strategy for the sustainable management of water-based ecosystems and landscapes in Extremadura (Spain). Land, 8(1). https://doi.org/10.3390/land8010002
Ikatan Arsitek Indonesia., P. R. (2005). Karya Arsitek Indonesia (Y. S. Sutrisno, Bambang., Sukada, Budi Adelar., Sulistiono (ed.)). PT.Printindo Utama.
Kompas. (2009). Pasar Seni Gabusan Terancam Bubar. https://megapolitan.kompas.com/read/2009/05/13/19083570/pasar.seni.gabusan.bantul.terancam.bubar
Krevelen, D.W.F. van ;Poelman, R. (2010). A Survey of Augmented Reality Technologies, Applications and Limitations. The International Journal of Virtual Reality, 2010, 9(2):1-20, 19. https://doi.org/10.1155/2011/721827
Lynch, K. (1960). The Image of The City. The MIT Press.
Martokusumo, W. (2008). Revitalisasi, Sebuah Pendekatan dalam Peremajaan Kawasan. Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota, 19 / No.3(Desember 2008), 57–73.
McCunn, L. J., & Gifford, R. (2018). Spatial Navigation and Place Imageability in Sense of Place. Cities, 74, 208–218.
Murti, N. D. (2018). TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI : Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma Yogyakarta [Universitas Sanata Dharma Yogyakarta]. https://repository.usd.ac.id/19294/2/144114009_full.pdf
Nurairinnisa, Y. (2019). Mengenal “Public Private Parthnership.†Kompasiana. https://www.kompasiana.com/181910501009yustinanura/5cf34a3fc01a4c499367e91b/mengenal-public-private-partnership?page=all
PekerjaanUmum, M. (2010). Permen PU No. 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan.
Putra, R. D. D., & Rudito, B. (2014). Community Development Planning of Pt Elva Primandiri ’ S Revitalization of Limbangan Traditional Market Projet. 3(1), 81–88.
Suryowati, E. (2016). Berapa Pasar Tradisional yang Sudah Dibenahi Pemerintah pada 2016? Kompas.Com. https://money.kompas.com/read/2017/01/05/074400126/berapa.pasar.tradisional.yang.sudah.dibenahi.pemerintah.pada.2016.?page=all
Tom Dieck, M. C., Jung, T., & Rauschnabel, P. A. (2018). Determining visitor engagement through augmented reality at science festivals: An experience economy perspective. Computers in Human Behaviour, 82, 44–53. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.chb.2017.12.043
Wen, L., Kenworthy, J., & Marinova, D. (2020). Higher Density Environments And The Critical Role Of City Streets As Public Open Spaces. MDPI, 12(27 October 2020), 1–34. https://doi.org/doi:10.3390/su12218896
Downloads
Published
Issue
Section
License
With the receipt of the article by Jurnal Terapan Abdimas Editorial Board and the decision to be published, the copyright regarding the article will be transferred to Jurnal Terapan Abdimas.
Jurnal Terapan Abdimas has the right to multiply and distribute the article and every author is not allowed to publish the same article that was published in this journal.
Every accepted manuscript should be accompanied by "Copyright Transfer Agreement" prior to the article publication.
Jurnal Terapan Abdimas by http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/jta is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Â
Â