PELATIHAN KONSELOR SEBAYA PADA SISWA KELAS XI SMAN 1 WONOGIRI MENGGUNAKAN ZOOM MEETING DI ERA PANDEMI COVID-19

Mahmuddah Dewi Edmawati, Aldila Fitri Radite Nur Maynawati, Awik Hidayati

Abstract


Abstract. The purpose of peer counselor training activities for class XI students of SMAN 1 Wonogiri using a zoom meeting in the Covid-19 pandemic era is to provide information about peer counselors and provide peer counselor skills to students at SMAN 1 Wonogiri. This training also provides information on guidance and counseling services, increases the ability to become peer counselors, and makes peer counselors an extension of counseling services in schools to help solve peer problems. Peer counselor training were carried out in 4 stages. Phase 1, by sharing and questioning, several training participants were asked to share their experiences while receiving guidance and counseling services during the Covid-19 pandemic. Stage 2 is the provision of material about peer counselors. The material is delivered in the form of lectures on peer counselor materials, discussions, provides examples of peer counselor activities through videos and carries out practices in the form of role-playing as a counselor and counselee. Stage 3 is the practice and implementation of peer counselor guidance and stage 4 is to evaluate the results of the peer counselor practice. The results of peer counselor training include improving the image of counseling guidance services through peer counseling activities, providing interpersonal skills to students, increasing knowledge and skills to become peer counselors so that students can become partners for guidance and counseling teachers.

 

 

Abstrak. Tujuan dari kegiatan pelatihan konselor sebaya pada siswa kelas XI SMAN 1 Wonogiri menggunakan zoom meeting di era pandemi covid-19 adalah memberikan informasi mengenai konselor sebaya dan memberikan ketrampilan konselor sebaya kepada siswa di SMAN 1 Wonogiri. Pelatihan ini juga memberikan informasi mengenai layanan bimbingan dan konseling, meningkatkan kemampuan menjadi konselor sebaya, dan menjadikan konselor sebaya sebagai perpanjang tangan layanan BK di sekolah untuk membantu memecahkan permasalahan teman sebaya. Pelatihan konselor sebaya dilaksanakan dalam 4 tahap. Tahap 1 dengan dengan sharing dan tanya jawab beberapa peserta pelatihan diminta untuk menyampaikan pengalaman selama menerima layanan bimbingan dan konseling di masa pandemi covid-19. Tahap 2 yaitu pemberian materi mengenai konselor sebaya. Materi disampaikan dalam bentuk ceramah mengenai materi konselor sebaya, diskusi, memberikan contoh kegiatan konselor sebaya melalui video dan melaksanakan praktik dalam bentuk role-playing sebagai konselor dan konseli. Tahap 3 yaitu praktik dan pendampingan pelaksanaan konselor sebaya dan tahap 4 yaitu mengevaluasi hasil dari praktik konselor sebaya. Hasil kegiatan pelatihan konselor sebaya antara lain meningkatkan citra layanan bimbingan konseling melalui kegiatan konseling sebaya, memberikan ketrampilan interpersonal kepada siswa, menambah pengetahuan dan keterampilan menjadi konselor sebaya sehingga siswa dapat menjadi partner guru bimbingan dan konseling.

 

 

Keywords


peer counselor training; zoom meeting; covid-19 pandemic era; pelatihan konselor sebaya; zoom meeting; era pandemi covid-19

Full Text:

PDF

References


Habsy, B. A. (2017). Filosofi Ilmu Bimbingan Dan Konseling Indonesia. Jurnal Pendidikan (Teori Dan Praktik), 2(1), 1. https://doi.org/10.26740/jp.v2n1.p1-11

Prasetiawan, H. (2016). Konseling Teman Sebaya (Peer Counseling) untuk Mereduksi Kecanduan Game Online. Counsellia:Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 6(1), 1–13.

Ridha, A. A. (2019). Penerapan Konselor Sebaya dalam Mengoptimalkan Fungsi Layanan Bimbingan Konseling di Sekolah. Jurnal Psikologi, 15(1), 25. https://doi.org/10.24014/jp.v15i1.6549

Ridha, M. (2012). Hubungan antara body image dengan penerimaan diri pada mahasiswa aceh di yogyakarta. Empathy, 1, 111–121.

Salmiati, S., Hasbahuddin, H., & Bakhtiar, M. I. (2018). Pelatihan Konselor Sebaya Sebagai Strategi Pemecahan Masalah Siswa. MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 36. https://doi.org/10.31100/matappa.v1i1.117

Santrock, J. W. (2002). Life-span Development Perkembangan Masa Hidup Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga

Sarmin. (2017). Konselor Sebaya : Pemberdayaan Teman Sebaya dalam Sekolah Guna Menanggulangi Pengaruh Negatif Lingkungan. BRILLIANT: Jurnal Riset Dan Konseptual, 2(1), 102–112.

Shohib, M., Firmanto, A., Kusuma, W. A., & Martasari, G. I. (2016). Pendampingan Kelompok Konselor Sebaya di Kota Batu. Jurnal Dedikasi, 13, 34–38. http://ejournal.umm.ac.id/index.php/dedikasi/article/view/3135%5Cnhttp://ejournal.umm.ac.id/index.php/dedikasi/article/download/3135/3773

Suranata, K. (2013). Pengembangan Model Tutor Bimbingan Konseling Sebaya (Peer Counseling) Untuk Mengatasi Masalah Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Undiksha. JPI (Jurnal Pendidikan Indonesia), 2(2), 255–263. https://doi.org/10.23887/jpi-undiksha.v2i2.2170

Zamroni, E., & Rahardjo, S. (2015). Manahemen Bimbingan dan Konseling Berbasis Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014. Jurnal Konseling GUSJIGANG, 1(1), 1–11.


Article Metrics

Abstract has been read : 754 times
PDF file viewed/downloaded: 0 times


DOI: http://doi.org/10.25273/jta.v6i2.8417

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Terapan Abdimas

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
Jurnal Terapan Abdimas by http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/jta is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

View Jurnal Terapan Abdimas Stats