PENERAPAN E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU BK DALAM MEMBERIKAN LAYANAN PENDIDIKAN SEKS TERHADAP SISWA

Authors

  • Dwi Sri Rahayu Universitas Katolik Widya Mandala Madiun
  • Chaterina Yeni Susilaningsih Universitas Katolik Widya Mandala Madiun
  • Chatarina Dian Indrawati Universitas Katolik Widya Mandala Madiun

DOI:

https://doi.org/10.25273/jta.v4i2.4800

Keywords:

e-learning, Sex education, BK teacher, Pendidikan Seks, Guru BK

Abstract

Abstract. A gadget product that seems to be a mandatory equipment for students is a smartphone. Such conditions present positive and negative impacts. The freedom of students to access everything from their smartphone triggers free sex. Students feel awkward and embarrassed to ask questions or just share about their sex lives. So they tend to look for answers by accessing information needed on the internet through their smartphone. This is the driving factor for promiscuity. The aim of this PKM-S is that BK teachers have the skills to provide sex education to their students by utilizing technological sophistication. PKM-S is held at St. Vocational School. Bonaventura 1 Madiun. The method used in the implementation of the PKM-S is socialization, training, and mentoring. The results achieved are 1) students begin to dare to talk about their sex life with counselors, 2) students know the adverse effects of free sex behavior, 3) students are able to filter information about sex, 4) BK teachers provide e-learning based sex education services, 5) enhancing BK service innovation. Partners feel very helpful to provide prevention to St. Vocational School students. Bonaventure 1 Madiun in order to keep away from free sex. Because in the implementation of the PKM-S it produces products in the form of e-material which contains information about sex education, including one of them is the impact caused by free sex.

 

Abstrak.Produk gadget yang seolah menjadi peralatan wajib bagi siswa adalah smartphone. Kondisi demikian menghadirkan dampak positif dan negatif. Kebebasan siswa mengakses semua hal dari smartphonenya  memicu terjadinya perilaku seks bebas. Siswa merasa canggung dan malu untuk bertanya atau sekedar sharing tentang kehidupan seks mereka. Sehingga mereka cenderung mencari jawaban dengan mengakses informasi yang dibutuhkan di internet melalui smartphonenya. Hal ini yang menjadi faktor pendorong terjadinya pergaulan bebas. Tujuan PKM-S ini adalah agar Guru BK memiliki keterampilan untuk memberikan pendidikan seks kepada siswanya dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi. PKM-S dilaksanakan di SMK St. Bonaventura 1 Madiun. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan PKM-S ini adalah sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan. Hasil yang dicapai adalah 1) siswa mulai berani untuk membicarakan kehidupan seksnya dengan guru BK, 2) siswa mengetahui dampak  buruk dari perilaku seks bebas, 3) siswa mampu memfilter informasi tentang seks, 4) Guru BK memberikan layanan pendidikan seks berbasis e-learning, 5) peningkatan inovasi layanan BK.  Mitra merasa sangat terbantu untuk memberikan pencegahan kepada siswa SMK St. Bonaventura 1 Madiun agar bisa menjauhkan diri dari perilaku seks bebas. Karena di dalam pelaksanaan PKM-S ini menghasilkan produk berupa e-material yang memuat informasi seputar pendidikan seks, termasuk salah satunya adalah dampak yang diakibatkan oleh perilaku seks bebas.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Dwi Sri Rahayu, Universitas Katolik Widya Mandala Madiun

Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Chaterina Yeni Susilaningsih, Universitas Katolik Widya Mandala Madiun

Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Chatarina Dian Indrawati, Universitas Katolik Widya Mandala Madiun

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik

References

Geldard, Kathryn. 2010. Konseling Remaja (Intervensi Praktis bagi Remaja Beresiko). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

https://lifestyle.kompas.com/read/2012/10/31/15114598/Smartphone.Picu.Pergaulan.Bebas.Remaja, Diakses tanggal 6 Juli 2018.

https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/985. Diakses tanggal 6 Juli 2018.

https://www.jpnn.com/news/miris-62-persen-anak-smp-pernah-berhubungan-intim-21-persen-pernah-aborsi. Diakses tanggal 6 Juli 2018.

Nadeak, Wilso. 1991. Memahami Anak Remaja. Yogyakarta: Kanisius.

Sarwono, Sarlito Wirawan. 2005. Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers.

Sitorus, Satriana. 2016. http://www.jurnalasia.com/opini/pengaruh-gadget-di-kalangan-pelajar. Diakses tanggal 7 Juli 2018.

Wahyudiyanta, Imam. 2017. https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3443057/kasus-remaja-mesum-di-kamar-pas-di-mata-komnas-perlindungan-anak. Diakses tanggal 6 Juli 2018.

Downloads

Published

2019-07-30

Issue

Section

Articles