KAMPUNG ORGANIK SEBAGAI MODEL PENDIDIKAN LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT BAGI ANAK USIA DINI DI KOTA SEMARANG

Authors

  • Sukirman Sukirman Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang
  • Rafika Bayu Kusumandari Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

DOI:

https://doi.org/10.25273/jta.v3i2.2804

Keywords:

Organic Village, Environmental Education, Early Childhood

Abstract

Abstract. Organic village is the designation for the urban / rural are developing environmental management where whole communities to manage the environment by planting organic crops. Even they develop dengue mosquito eradication in a way that is natural to plant crops that are not favored by mosquitoes. Referring to the objectives to be achieved, the research program was designed with a "Research and Development", meaning that a program of research followed by development program for repair or improvements. To produce a prototype Organic Village Environmental Education As Model For Community-Based Early Childhood, taken systematic steps in the form of the process of action, reflection, evaluation and innovation by applying qualitative research methods, descriptive, development, experimentation and evaluation. This study aims to gain in-depth overview of the Organic Village Environmental Education As Model For Community-Based Early Childhood. Village of Krobokan becoming a pilot village for urban areas for environmental regulation. Every citizen of organic crops and other useful plants such as mosquito repellent plants, fruit trees, etc. In addition, it is promoting recycling bins, especially organic waste that leaves of trees that have fallen. The leaves are processed into compost, but before it becomes compost. These leaves, crushed in advance by using a grinding machine garbage. It is intended to order the leaves into small pieces, so that when inserted into the barrel composer of the leaf pieces faster into fertilizer. The finished compost directly used to fertilize plants that live in stalls in the village Krobokan. For environmental education in early childhood, conducted in three schools namely TK Pembina State Semarang, Semarang Lab School kindergarten and kindergarten An Nur Semarang. The third school to apply the concept of habituation and role models as well as cooperation with parents.

Keywords: Organic Village, Environmental Education, Early Childhood

 

 

Abstrak. Desa organik adalah sebutan untuk perkotaan / pedesaan sedang mengembangkan manajemen lingkungan di mana seluruh masyarakat untuk mengelola lingkungan dengan menanam tanaman organik. Bahkan mereka mengembangkan pemberantasan nyamuk dengue dengan cara alami untuk menanam tanaman yang tidak disukai oleh nyamuk. Mengacu pada tujuan yang ingin dicapai, program penelitian dirancang dengan "Penelitian dan Pengembangan", yang berarti bahwa program penelitian diikuti oleh program pengembangan untuk perbaikan atau perbaikan. Untuk menghasilkan prototipe Pendidikan Lingkungan Desa Organik Sebagai Model Untuk Anak Berbasis Anak Usia Dini, diambil langkah sistematis dalam bentuk proses tindakan, refleksi, evaluasi dan inovasi dengan menerapkan metode penelitian kualitatif, deskriptif, pengembangan, eksperimen dan evaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mendalam tentang Pendidikan Lingkungan Desa Organik Sebagai Model Untuk Anak Usia Dini Berbasis Komunitas. Desa Krobokan menjadi desa percontohan untuk daerah perkotaan untuk pengaturan lingkungan. Setiap warga negara dari tanaman organik dan tanaman berguna lainnya seperti tanaman pengusir nyamuk, pohon buah-buahan, dll. Selain itu, mempromosikan sampah daur ulang, terutama sampah organik yang meninggalkan pohon yang telah jatuh. Daunnya diolah menjadi kompos, tetapi sebelum menjadi kompos. Daun-daun ini, dihancurkan terlebih dahulu dengan menggunakan mesin penggilingan sampah. Hal ini dimaksudkan untuk memesan daun menjadi potongan-potongan kecil, sehingga ketika dimasukkan ke dalam komposer barrel dari potongan daun lebih cepat menjadi pupuk. Kompos yang sudah jadi langsung digunakan untuk menyuburkan tanaman yang hidup di warung-warung di desa Krobokan. Untuk pendidikan lingkungan pada anak usia dini, dilakukan di tiga sekolah yaitu TK Pembina Negeri Semarang, TK Taman Kanak-Kanak Semarang dan TK An Nur Semarang. Sekolah ketiga menerapkan konsep habituasi dan model peran serta kerja sama dengan orang tua.

Kata Kunci: Desa Organik, Pendidikan Lingkungan, Anak Usia Dini

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdurrahman, Pengantar Hukum Lingkungan Indonesia, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1990

Budiharjo, Eko Dan Sudanti Hardjohubojo, Kota Berwawasan Lingkungan, Bandung: Anggota IKAPI, 1993

Burhan, Bungin. 2001. Metode Penelitian Kualitatif: Aktualisasi Metodologi ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Depdiknas. 2004. Pengembangan Karakter Sekolah. Jakarta : Depdiknas RI

Djamarah, Syaiful Bahri, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: Rineka Cipta, 1999

Doni Koesoema. A. 2007. Pendidikan Karakter : Strategi Mendidik Anak di Jaman Global. Jakarta : Grasindo. Cetakan Pertama

Downloads

Published

2018-07-13

Issue

Section

Articles