Keefektifan Konseling Kelompok Berbasis Kearifan Lokal Tembang Macapat Sinom untuk Meningkatkan Resiliensi Generasi Z
Abstract
Abstrak. Resiliensi merupakan kemampuan yang penting untuk dimiliki remaja, dikarenakan tanpa adanya resiliensi maka remaja akan kesulitan dalam menjalani hidup yang berakibat tidak bisa mengaktualisasikan diri, prestasi diri tidak optimal dan cenderung menjadi pribadi yang pesimistis bahkan dapat menderita depresi Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan resiliensi generasi Z melalui konseling kelompok berbasis Kearifan Lokal Tembang Macapat Sinom. Tembang macapat sinom berasal dari Jawa Tengah yang kaya akan falsafah kehidupan yaitu menjalani masa muda dengan penuh semangat, tegar, sabar dan pantang menyerah dalam menuntut ilmu, berkarya dan menjalani kehidupan. Pelaksanaan kegiatan konseling kelompok mendukung adanya perubahan resiliensi siswa yang rendah menjadi lebih tinggi yang ditandai dengan penerimaan dan adaptasi diri saat dihadapkan dengan tekanan dari dalam diri individu maupun dari luar diri individu. Adanya dinamika kelompok mendukung adanya perubahan anggota kelompok karena adanya kesempatan saling bertukar pikiran, berdiskusi, saling memotivasi dan saling membantu dalam menyelesaikan masalah. Penelitian ini merupakan jenis pendekatan metode pre-experimental design dengan menggunakan one group pretest-posttest design. Subyek penelitian adalah remaja Jawa berusia 15-20 tahun yang sesuai dengan kriteria tahap perkembangan remaja (gen Z) yang ditetapkan sesuai fokus penelitian. Berdasarkan hasil pengujian wilcoxon diperoleh hasil Z hitung sebesar sebesar -2,807 dengan signifikansi sebesar 0,022 yang artinya konseling kelompok berbasis kearifan lokal tembang macapat sinom efektif untuk meningkatkan resiliensi generasi Z.
Abstract. Academic dishonestyis behavior deviating from academic rules carried out by students at various levels of education to get good test results or recognition of their academic assignments by cheating, plagiarism, cooperating in exam fraud, or falsifying data. This article aims to explore and determine the level of student academic dishonestyduring the Covid-19 pandemic seen from differences in gender, grade level and age. The research method used is a survey with a type of cross sectional survey design involving 493 vocational high school students who were selected using cluster sampling technique.. The research data collection instrument uses an academic dishonestyscale. The data analysis technique used is descriptive analysis, t-test and Anova test. The results of the study prove that vocational high school students have a level of academic dishonestyin the medium category. Furthermore, this study found that seen from the gender differences, male students had a higher level of academic dishonestythan female students. The same thing also happens when viewed from each indicator of academic dishonesty. In terms of class differences and age differences, it shows that there is no significant difference between grade 10 and grade 12 students and students aged 15, 16, 17, 18 in the level of academic dishonesty. Further discussion is discussed in this article.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abidin, Z. (2011). Pengaruh Pelatihan Resiliensi Terhadap Perilaku Asertif Pada Remaja. Jurnal Pamator, Volume 4(No 2), 129–136.
Adha, M. M., & Susanto, E. (2020). Kekuatan Nilai-nilai Pancasila dalam Membangun Kepribadian Masyarakat Indonesia. Al-Adabiya: Jurnal Kebudayaan Dan Keagamaan, 15(01), 121–138. https://doi.org/10.37680/adabiya.v15i01.319
Aftiani, H., Titin, D., Pratiwi, I., & Pd, M. (2018). Kedisiplinan Siswa Di Sekolah Sman 1 Kedungadem Bojonegoro the Applying of Behavior Group Counseling To Increase the Students ’ Disciplines in Sman 1 Kedungadem Bojonegoro. Penerapan Konseling Kelompok Behavior Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Di Sekolah Sman 1 Kedungadem Bojonegoro, Volume 03, 437–444.
Anto, P., & Anita, T. (2019). Tembang Macapat sebagai Penunjang Pendidikan Karakter. Deiksis, 11(01), 77. https://doi.org/10.30998/deiksis.v11i01.3221
Selvia, F., & Yuwono Puji Sugiharto, D. (2017). Jurnal Bullying. Jubk, 6(1), 20–27.
Christiani, L. C., & Ikasari, P. N. (2020). Generasi Z dan Pemeliharaan Relasi Antar Generasi dalam Perspektif Budaya Jawa. Jurnal Komunikasi Dan Kajian Media, 4(2), 84–105.
Dihamri, Haimah, & Srifitriani, A. (2018). Pembangunan Karakter Bangsa Generasi MelenialBerbasis Kearifan Lokal Suku Serawa. Jurnal Georafflesia, 3(2), 89–100.
Edmawati, M.D., Hardjajani, T., & Wiyanti, S. (2016). Konseling Kelompok dengan Teknik Self-Management untuk Meningkatkan Disiplin terhadap Tata Tertib Sekolah. Counsilium, 4(June), 23–28.
Edmawati, M. D., Hambali, I., & Hidayah, N. (2018). Keefektifan Konseling Kelompok dengan Teknik Cognitive Restructuring untuk Mereduksi Body Dysmorphic Disorder. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 3(8), 1076–1079. http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/11480
Fajarini, U. (2014). Peranan Kearifan Lokal Dalam Pendidikan Karakter. SOSIO DIDAKTIKA: Social Science Education Journal, 1(2). https://doi.org/10.15408/sd.v1i2.1225
Fauzi. (2018). Nilai Budaya Lokal Di Era Millenial. Insania, 23(1), 51–65.
Habsy, B. A. (2017). Model Konseling Kelompok Cognitive Behavior untuk Meningkatkan Self Esteem Siswa SMK. PERSPEKTIF Ilmu Pendidikan, 31(1), 21–35.
Mujahidah, E., & Listiyandini, R. A. (2018). Pengaruh Resiliensi dan Empati terhadap Gejala Depresi pada Remaja. Jurnal Psikologi, 14(1), 60. https://doi.org/10.24014/jp.v14i1.5035
Natawidjaja, R. (2009). Konseling Kelompok Konsep Dasar dan Pendekatan. Rizqi Press.
Rachim, R. L., & Nashori, H. F. (2007). Nilai budaya Jawa dan perilaku nakal remaja Jawa. Jurnal Ilmiah Berkala Psilologi, 09(1), 30–43.
Rafiatun, N. (2018). Nilai Pendidikan Islam dalam Kesenian Tembang Macapat Islamic Values in the Art of Macapat Song. 17(2), 379–400.
Rossandy, A. N. B. (2016). Hakikat Hidup Manusia dengan Sesamanya dalam Tembang Macapat. EDU-KATA, 3(2), 189–196.
Santosa, P. (2016). Fungsi Sosial Kemasyarakatan Tembang Macapat (Community Social Functions of Macapat). Widyaparwa, 44(2), 97–109. https://doi.org/10.26499/wdprw.v44i2.138
Santosa, S. (2016). Nilai-Nilai Pendidikan Moral dalam Tembang Macapat sebagai Penguatan Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013 (Telaah Budaya Lokal). AL-BIDAYAH: Jurnal Pendidikan Dasar Islam, 8(1), 73–87.
Setiawan, M. A. (2015). Model Konseling Kelompok Dengan Teknik Problem Solving Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Akademik Siswa. Jurnal Bimbingan Konseling, 4(1), 8–14.
Setiyadi, D. B. P. (2010). Wacana Tembang Macapat sebagai Pengungkap Sistem Kognisi dan Kearifan Lokal Etnik Jawa. Kajian Linguistik Dan Sastra, 22 No.2(1), 193–210. https://doi.org/10.23917/kls.v22i2.4375
Sudrajat, A. (2011). Mengapa Pendidikan Karakter. Jurnal Pendidikan Karakter, I(1), 47–58. https://doi.org/10.21831/jpk.v1i1.1316
Sularso, P. (2017). Upaya Pelestarian Kearifan Lokal Melalui Ekstrakurikuler Karawitan Di Smp Negeri 1 Jiwan Tahun 2016. Citizenship Jurnal Pancasila Dan Kewarganegaraan, 5(1), 1. https://doi.org/10.25273/citizenship.v5i1.1181
Suwarjo. (2008). Pedoman konseling teman sebaya untuk pengembangan resiliensi.
Uyun, Z. (2012). Resiliensi dalam pendidikan karakter. Seminar Nasional Psikologi Islami, 1(1), 200–208.
Wulandari, N.A., Sumarwati, Rakhmawati, A. (2019). Serat wulangreh pupuh sinom. Jurnal Sabdasastra, 3(1), 75–88.
Yuliani, S., Widianti, E., & Sari, S. P. (2018). Resiliensi Remaja Dalam Menghadapi Perilaku Bullying. Jurnal Keperawatan BSI, 6(1), 77–86.
Article Metrics
Abstract has been read : 1595 timesPDF file viewed/downloaded: 0 times
DOI: http://doi.org/10.25273/counsellia.v11i2.9923
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Counsellia is Indexed By:
Counsellia Office:
Universitas PGRI Madiun
Program Studi Bimbingan dan Konseling
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.