PENGGUNAAN BAHASA PENGARANG BERBAKAT INDONESIA
DOI:
https://doi.org/10.25273/widyabastra.v6i2.3598Keywords:
Bahasa, Pengarang, CerpenAbstract
Pengarang memiliki kebebasan dalam mengkreasikan bahasa. Karena itu, bahasa yang digunakan oleh seorang pengarang berbeda dengan pengarang yang lainnya. Seperti halnya dengan pengarang bernama Djenar Maesa Ayu. Bahasa yang digunakan Djenar Maesa Ayu berbeda dengan bahasa yang digunakan Andrea Hirata maupun Fira Basuki. Penggunaan bahasanya lebih khas daripada yang lain. Hal ini tampak pada penggunaan bentuk-bentuk kalimat yang tidak utuh pada hampir semua cerpennya. Kekhasan inilah yang membuat cerpen-cerpennya berbeda dengan pengarang lain. Sedangkan Andrea Hirata dan Fira Basuki lebih menyukai penggunaan kalimat-kalimat utuh pada karya-karya mereka. Penyimpangan bahasa pengarang dilakukan bukan asal menyimpang, namun menyimpang karena ada efek tertentu yang akan dituju.
Downloads
References
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Atmazaki. 1990. Ilmu Sastra Teori dan Terapan. Padang: Angkasa Raya.
Ayu, Djenar Maesa. 2005. Jangan Main-Main (dengan kelaminmu). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Dajajasudarma, T Fatimah. 1993. Metode Linguistik : Ancangan Metode Penelitian Dan Kajian. Bandung: Eresco.
Depdikbud. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada Unversity Press.
Ramlan, M. 1983. Ilmu Bahasa Indonesia : Sintaksis. Yogyakarta: CV Karyono.
Semi, M Attar. 1993. Metode Penelitian Sastra. Padang : Angkasa Raya.
Sumardjo, Jakob dan Saini KM. 1991. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta : Gramedia.
Sumowijoyo, Gatot Susilo. 2000. Pos Jaga Bahasa Indonesia. Surabaya: Unipress Unesa.
-------------------------------. 2007. Tata Kalimat Bahasa Indonesia (Diktat Mata Kuliah Sintaksis). Tidak diterbitkan.
Wellek, Rene dan Austin Warren. 1990. Teori Kesusastraan. Terjemahan Melani Budianta. Jakarta: Gramedia.