KAJIAN EKOKRITIK DALAM CERPEN TAMAN BERMAIN KARYA ALIT WAHYUNI TERBITAN KOMPAS EDISI OKTOBER 2024
DOI:
https://doi.org/10.25273/widyabastra.v12i2.21578Keywords:
Cerpen, Ekokritik, Kompas.com, Taman BermainAbstract
Penelitian Isu lingkungan terutama perubahan iklim dan penurunan keanekaragaman hayati, semakin mendesak dan mempengaruhi keberlangsungan hidup di Bumi. Karya sastra, seperti The Overstory oleh Richard Powers, berfungsi sebagai media untuk menyuarakan kekhawatiran ini dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian alam. Dalam konteks ini, ekokritik menjadi pendekatan yang relevan untuk menganalisis cerpen Taman Bermain, yang menggambarkan hubungan kompleks antara manusia dan lingkungan. Analisis ini menunjukkan bagaimana narasi dalam cerpen mencerminkan kondisi ekologis dan sosial yang lebih luas, serta dampak negatif urbanisasi terhadap alam. Taman dalam cerita tidak hanya berfungsi sebagai ruang fisik, tetapi juga simbol kenangan dan kehilangan, mencerminkan perjalanan emosional karakter. Dengan pendekatan ekokritik, cerpen ini mengajak pembaca untuk mempertimbangkan tanggung jawab mereka terhadap alam dan menyoroti ketidakadilan ekologis. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif deskriptif melalui analisis isi. Langkah awal yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah menyimak langsung cerpen Taman Bermain dengan teliti untuk dapat membaca tanda atau simbol yang berkaitan dengan lingkungan. Teknik analisis data dilakukan dengan cara mengatur urutan data dari yang telah dikategorikan. Kemudian, mengumpulkan data menjadi satu pola dan satuan uraian dasar untuk dikembangkan menjadi kategorisasi data dan sintesiasi data. Lebih lanjut, dilakukan kondensasi data dan diakhiri dengan penarikan kesimpulan berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, cerpen Taman Bermain karya Alit Wahyuni memuat data : kesadaran mencintai lingkungan, keputusasaan merawat tanaman, mulai langkanya spesies tertentu di lingkungan sekitar, dan degradasi cinta lingkungan.
Downloads
References
Ahmad, J. (2018). Desain penelitian analisis isi (Content analysis). Research Gate, 5(9), 1-20.
Baird, T. (2015). Ecological concerns in literature: A critical analysis. Environmental Humanities, 7(1), 45–61. https://doi.org/10.1215/22011919-2858252.
Buell, L. (1995). The Environmental Imagination: Thoreau, Nature Writing, and the Formation of American Culture. Harvard University Press.
Buell, L. (2005). The future of environmental criticism: Environmental crisis and literary imagination. Blackwell Publishing.
Dewi, N. (2016). Ekokritik dalam Sastra Indonesia: Kajian Sastra yang Memihak. Adabiyyat, Vol. 15(1), 19-37.
Díaz, S., Settele, J., Brondízio, E. S., et al. (2019). Pervasive human-driven decline of life on Earth points to the need for transformative change. Science, 366(6471), eaax3100. https://doi.org/10.1126/science.aax3100.
Endraswara, S. (2016). Ekokritik Sastra: Konsep dan Aplikasinya. Adabiyyat: Jurnal Bahasa dan Sastra, Vol. 15(1), 19-37.
Garrard, G. (2012). Ecocriticism: The New Critical Idiom. Routledge.
Glotfelty, C. (Ed.). (1996). The ecocriticism reader: Landmarks in literary ecology. University of Georgia Press.
Kurnia, N. I., & Anggraeni, N. (2021). The Exploration of Students and Teachers’ View on Ecological Storybooks. LITERA, Vol. 21(1).
Love, G. (2012). The ecological turn in literary studies. In The Cambridge companion to literature and the environment (pp. 1–15). Cambridge University Press. https://doi.org/10.1017/CCO9781139014385.001
Moleong, L. J. (2017). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja.
Nixon, R. (2011). Slow violence and the environmentalism of the poor. Harvard University Press.
Powers, R. (2018). The overstory. W.W. Norton & Company.
Rogelj, J., den Elzen, M. G. J., Hohne, N., et al. (2021). Paris Agreement climate proposals need a boost to keep warming well below 2 °C. Nature Climate Change, 11(2), 95–102. https://doi.org/10.1038/s41558-020-00925-6
Sartika, E. (2014). Analisis isi kualitatif pesan moral dalam film berjudul “Kita versus Korupsi.”. EJournal Ilmu Komunikasi, 2(2), 63-77.
United Nations Environment Programme. (2021). Emissions gap report 2021. https://www.unep.org/resources/emissions-gap-report-2021.
World Health Organization. (2021). Global air quality guidelines: Particulate matter (PM2.5 and PM10), ozone, nitrogen dioxide, sulfur dioxide and carbon monoxide.https://www.who.int/publications/i/item/9789240034228
Downloads
Published
Issue
Section
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.