PENGGUNAAN MODEL BERCERITA SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN KECERDASAN EMOSIONAL DALAM PEMBELAJARAN MEMERANKAN PERAN PADA SISWA KELAS XI IPS 1 SMA KYAI AGENG BASYARIYAH DAGANGAN KABUPATEN MADIUN TAHUN PELAJARAN 2014/2015
DOI:
https://doi.org/10.25273/widyabastra.v3i2.2106Keywords:
Model Bercerita, Pengembangan Kecerdasan Emosional, Bermain PeranAbstract
Model bercerita banyak yang belum digunakan oleh guru dalam pembelajaran guru di kelas. Selain itu, dengan menggunakan model bercerita tentunya dapat merangsang emosional dari siswa. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan penggunaan model bercerita dalam memainkan peran pada siswa kelas XI IPS I SMA Kyai Ageng Basyariyah Dagangan Kabupaten Madiun tahun pelajaran 2014/2015 dan 2) mendeskripsikan pengembangan kecerdasan emosional dalam memerankan peran pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Kyai Ageng Basyariyah Dagangan Kabupaten Madiun tahun pelajaran 2014/2015.
 Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Adapun data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini meliputi wawancara, observasi dan tes. Prosedur penelitian adalah menggunakan tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap penyelesaian. Teknik keabsahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber. Teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
 Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) penggunaan model bercerita sebagai sarana pengembangan kecerdasan emosional dalam pembelajaran memerankan peran pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Kyai Ageng Basyariah Dagangan Kabupaten Madiun, menunjukkan bahwa guru sudah menerapkan model bercerita dengan baik. Selain itu, 2) kecerdasan emosional siswa meningkat, hal tersebut dapat dibuktikan dari kemampuan emosi anak ketika bermain peran dimana dapat dilihat dari sikap anak yang muncul yaitu percaya diri, pemberani, kreatif, kuat dan bertanggung jawab dapat tertanam pada diri anak dan menjadikan anak yang mandiri, tidak bergantung pada orang tua serta menjadikan mereka untuk menjadi anak yang berani mencoba hal yang baru tanpa adanya paksaan dari orang tua mereka.