Gambaran Ketersediaan dan Pola Peresepan Obat Kortikosteroid di Apotek Yudhistira

Authors

  • Risma Sakti Pambudi Universitas Sahid Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.25273/pharmed.v2i1.3937

Keywords:

Resep, Obat, Kortikosteroid, Apotek.

Abstract

Obat merupakan komponen penting dalam pelayanan kesehatan dan ketersediannya perlu di perhatikan dengan teliti. Oleh karena perlu melihat pola peresepan dalam melakukan pengelolaan obat. Apotek Yudhistira merupakan apotek di kota Surakarta yang bekerjasama dengan dokter Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT) sehingga terdapat resep obat kortikosteroid di apotek Yudhistira. Menurut penelitian 98% dokter meresepkan kortikosteroid untuk pengobatan THT. Oleh karena itu penulis ingin melihat Gambaran Ketersediaan dan Pola Peresepan Obat Kortikosteroid di Apotek Yudhistira.

Penelitian berupa deskriptif dan data didapat dari resep pasien dan data pengadaan obat di Apotek Yudhistira periode Januari-Juni 2018. Data yang diperoleh dianalisis secara deksriptif dan disajikan dalam bentuk diagram dan tabel.

Hasil penelitian menunjukkan persentase jumlah resep obat kortikosteroid di Apotek Yudhistira periode Januari-Juni 2018 adalah 35,25%. Dengan penggunaan obat kortikosteroid yang digunakan yaitu sanexon 4 mg, methylprednisolon 4 mg dan dexamethason 0,5 mg. Penggunaan obat kortikosteroid yang paling banyak diresepkan adalah sanexon 4 mg di bulan Mei sebesar 91,42 % dan paling sedikit diresepkan adalah obat generik dari sanexon 4 mg yaitu methylprednisolon 4 mg sebesar 23,09 %. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan obat kortikosteroid yang digunakan sudah sesuai dengan ketersediaan obat di apotek tersebut.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Tumwine, Y. (2010). Avaibility And Exppiry Of Essensial Medicines and Supplies During The Pull And Push Drug Acquisition System In A Rural Ugandan Hospital, Trop J Pharm Res, 9 (6), 557-564. doi: http://www.bioline.org.br/pdf?pr10067

Seto, S. (2001). Manajemen Apoteker. Surabaya: Airlangga University Press

Katzung, Bertam G. (2012). Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi 10. Jakarta : EGC

Penido,N.D.O., Ramos, H.V.L., Barros F.A., Cruz, O.L.M., Toledo, R.N. (2005). Clinical Etiological and Progression Factors of Hearing in Sudden Deafness. Brazilian Journal Of Otolaryngology, 71 (5), 633-638.doi: https://doi.org/10.1016/S1808-8694(15)31268-4

Gallo, D.E., Khojasteh, E., Gloor, M. Hegeman, S.C.A. (2013). Effectivenets of Systemic High-Dose Dexamethasone Therapy for Idiopathic Sudden Semsorineural Hearing Loss. Audiology and Neurology, 118, 161-170.doi : https://doi.org/10.1159/000346938.

Goodman & Gilman. (2012). Dasar Farmakologi Terapi.Jakarta :EGC

Oktaviano, A., Baroroh. F. (2015). Studi Pengelolaan Obat Sebelum dan Sesudah JKN di Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta, Pharmaciana, 5(1).

Downloads

Published

2019-04-18

Issue

Section

Articles