Tingkat Keberhasilan Terapi Pasien TB Di Kabupaten Ngawi

Authors

  • Dioni Fadia Zatalini PGRI University Madiun
  • Zedny Norachuriya Program Studi Farmasi, Fakultas Sains dan Ilmu Kesehatan, Universitas PGRI Madiun

DOI:

https://doi.org/10.25273/pharmed.v7i2.21939

Keywords:

Tuberculosis, Keberhasilan Terapi, Putus Pengobatan

Abstract

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis complex. Pengobatan utama penderita TB adalah antibiotik yang diminum dalam jangka waktu minimal 6 bulan. Jika pengobatan TB tidak selesai, tertunda, atau gagal, TB dapat berkembang menjadi MDR-TB, yang resisten terhadap antibiotik lini pertama yang sangat efektif untuk TB. Hal ini menjadi dasar utama dari penelitian ini. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan design cross sectional untuk mengetahui tingkat keberhasilan terapi penderita TB pada tahun 2020-2022. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase keberhasilan terapi, kegagalan terapi, putus pengobatan dan jumlah pasien yang keninggal selama pengobatan. Hasil yang diperolah  total pasien TB di kabupaten Ngawi dari tahun 2020 hingga 2022 adalah 2613 orang. Pasien yang gagal terapi 1 orang (0,04%). Pasien yang meninggal sebanyak 170 orang (6,51%). Pasien yang putus obat sebanyak 110 orang (4,21%) dan pasien yang sembuh 2332 orang (89,24%).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Banowati, M., Parwati, I., Sukandar, H., Ruslami, R., Alisjahbana, B., & Wahyudi, K. (2018). Faktor Intrinsik yang Berhubungan dengan Keberhasilan Pengobatan Tb Paru. The Indonesian Journal of Infectious Diseases, 4(2). https://doi.org/10.32667/ijid.v4i2.48

Bruchfeld, Judith, Margarida Correia-neves, and Gunilla Ka. 2015. “Tuberculosis and HIV Coinfection.” 1–15.

Davies, G., & Peloquin, C. (2020). Clinical pharmacology of the antituberculosis drugs. Clinical Tuberculosis, 175–201. https://doi.org/10.1201/b13468-22

Gebreweld, Frezghi Hidray, Meron Mehari Kifle, Fitusm Eyob Gebremicheal, Leban Lebahati Simel, Meron Mebrahtu Gezae, Shewit Sibhatu Ghebreyesus, Yordanos Tesfamariam Mengsteab, and Nebiat Ghirmay Wahd. 2018. “Factors Influencing Adherence to Tuberculosis Treatment in Asmara, Eritrea: A Qualitative Study.” Journal of Health, Population, and Nutrition 37(1). doi: 10.1186/S41043-017-0132-Y.

Hargreaves, J. R., Boccia, D., Evans, C. A., Adato, M., Petticrew, M., & Porter, J. D. H. (2011). The Social Determinants of Tuberculosis: From Evidence to Action. American Journal of Public Health, 101(4), 654. https://doi.org/10.2105/AJPH.2010.199505

Lan, Zhiyi, Nafees Ahmad, Parvaneh Baghaei, Linda Barkane, Andrea Benedetti, Sarah K. Brode, James C.M. Brust, Jonathon R. Campbell, Vicky Wai Lai Chang, Dennis Falzon, Lorenzo Guglielmetti, P. Isaakidis, Russell R. Kempker, Maia Kipiani, Liga Kuksa, Christoph Lange, Rafael Laniado-Laborín, Payam Nahid, Denise Rodrigues, Rupak Singla, Zarir F. Udwadia, D. Menzies, N. Ahmad, L. Barkane, S. K. Brode, J. C.M. Brust, J. R. Campbell, V. W.L. Chang, D. Falzon, L. Guglielmetti, R. R. Kempker, M. Kipiani, L. Kuksa, Z. Lan, C. Lange, R. Laniado-Laborín, P. Nahid, D. Rodrigues, R. Singla, and Z. F. Udwadia. 2020. “Drug-Associated Adverse Events in the Treatment of Multidrug-Resistant Tuberculosis: An Individual Patient Data Meta-Analysis.” The Lancet. Respiratory Medicine 8(4):383. doi: 10.1016/S2213-2600(20)30047-3.

Lonnroth, Knut, Ernesto Jaramillo, Brian G. Williams, Christopher Dye, and Mario Raviglione. 2009. “Drivers of Tuberculosis Epidemics: The Role of Risk Factors and Social Determinants.” Social Science & Medicine 68:2240–46. doi: 10.1016/j.socscimed.2009.03.041.

Putra, O. N., Hardiyono, H., & Pitaloka, E. D. P. (2021). Evaluasi Konversi Sputum dan Faktor Korelasinya pada Pasien Tuberkulosis Paru Kategori I dengan Diabetes Melitus. Jurnal Farmasi Dan Ilmu Kefarmasian Indonesia, 8(1), 38. https://doi.org/10.20473/jfiki.v8i12021.38-45

Rahmansyah, A. (2012). Faktor – faktor yang Berhubungan dengan Drop Out (DO) pada Penderita TB Paru di Rumah Sakit Paru Palembang Tahun 2010. 1–77

Ratnasari, N. y. (2018). Evaluasi Perilaku Kepatuhan Berobat Penderita Tuberkulosis Ditinjau dari Faktor Predisposisi Kejadian Tuberkulosis di Puskesmas Selogiri, Wonogiri. STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta, Tuberkulosis; Kepatuhan berobat; Predisposisi, 163–171.

Sousa Filho, Manoel Pereira de, Izaildo Tavares Luna, Kelanne Lima da Silva, and Patrícia Neyva da Costa Pinheiro. 2012. “Pacientes Vivendo Com HIV/AIDS e Coinfecção Tuberculose: Dificuldades Associadas à Adesão Ou Ao Abandono Do Tratamento.” Revista Gaúcha de Enfermagem 33(2):139–45. doi: 10.1590/s1983-14472012000200020.

Stagg, Helen R., James J. Lewis, Xiaoqiu Liu, Shitong Huan, Shiwen Jiang, Daniel P. Chin, and Katherine L. Fielding. 2020. “Temporal Factors and Missed Doses of Tuberculosis Treatment. A Causal Associations Approach to Analyses of Digital Adherence Data.” Annals of the American Thoracic Society 17(4):438–49. doi: 10.1513/ANNALSATS.201905-394OC

Sulistiyowati, A., & Abadi, A. (2023). Analisis Kestabilan Model Penyebaran Tuberkulosis Dengan Mdr-Tb Dan Pengaruh Vaksinasi. MATHunesa: Jurnal Ilmiah Matematika, 11(2), 156–163. https://doi.org/10.26740/mathunesa.v11n2.p156-163

Umer Usman, Muhammad Saqib, and Aneela Chaudhary. 2021. “Discontinuation of Tuberculosis Treatment in Co-Infected TB with HIV.” Esculapio 60–64. Retrieved August 3, 2024 (https://esculapio.pk/journal/index.php/journal-files/ article/view/198 /116).

WHO. Global Tuberculosis Report 2020. World Health Organization. 2020

Downloads

Published

2025-02-06

Issue

Section

Articles