Analisis Kondisi Keuangan Pemerintah Kabupaten Di Kalimantan

Authors

  • Ika Kurnia Indriani Politeknik Negeri Pontianak
  • Melati Pramudita Lestari Politeknik Negeri Pontianak
  • Merry Triani Politeknik Negeri Pontianak

DOI:

https://doi.org/10.25273/inventory.v4i2.7675

Keywords:

Budgetary Solvency, Financial Independence, Service-Level Solvency, and District Governments

Abstract

An assessment of the financial condition of district governments in Kalimantan will provide an early warning to implement good regional financial management, so that regional financial health can be maintained. An analysis of the financial condition of district governments on the island of Kalimantan  has never been carried out. The APBD is one of the stimuli used by district governments to encourage regional economic growth. Therefore, based on this phenomenon, it is necessary to analyze the financial condition of the district government in all regions of Kalimantan. This study uses a descriptive quantitative approach using the method of budget solvency, service solvency, and financial independence. The data used is secondary data, namely the 2014-2018 Budget Realization Report. The study population was 37 district governments on the island of Kalimantan. The research sample was 185 samples. The results of the research by the Government of Mahakam Ulu Regency which is located in East Kalimantan Province and Sekadau Regency in West Kalimantan Province have the highest budget solvency, while the solvency of Sambas Regency in West Kalimantan and Kutai Kartanegara in East Kalimantan has the lowest budget solvency. The best financial independence in all districts in Kalimantan was obtained by Penajam Paser Utara District in East Kalimantan and Lamandau District in Central Kalimantan. The lowest level of financial independence was obtained by Kayong Utara District, West Kalimantan and Mahakam Ulu Regency, East Kalimantan. Tana Tindung and Mahakan Ulu districts had the highest service solvency, while Kubu Raya and Sambas districts had the lowest solvency.

Keywords; Budgetary Solvency; Financial Independence; Service-Level Solvency; and District Governments

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amalia, Wia Rizki,dkk. 2015. Flypaper effect pada pendapatan asli daerah (PAD), dana alokasi umum (DAU) dan dana alokasi KHusus (DAK) terhadap belanja daerah pada pemerintah kabupaten/kota di provinsi Kalimantan selatan 2009-2013. Vol. 15, No. 1. Provinsi Nusa Tenggara Barat : Jurnal Akuntansi dan Bisnis.

Badan Pusat Statistik. https://www.bps.go.id/, di akses pada 5 Agustus 2020.

Bisma, I Dewa Gde, dan Hery Susanto. 2010. Evaluasi Kinerja Keuangan Daerah Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun Anggaran 2003-2007. GaneÇ Swara Edisi Khusus Vol. 4 No.3.

Fatnuriawan, Ayok. 2014. Kinerja Aparatur Pemerintah Desa Dalam Upaya Menigkatkan Mutu Pelayanan Publik Di Desa Puhjarak Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri Tahin 2014. Malang: Universitas Negeri Malang .

Hakim, Abdul. 2017. Analisis Dampak Pemekaran Daerah Ditinjau Dari Aspek Percepatan Pertumbuhan Ekonomi dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Studi Pemekaran Kabupaten Kepulauan Meranti dari Kabupaten Bengkalis) . Pekanbaru: JOM Fekon.

Kuncoro, dkk. 2014. Membangun Kalimantan Potensi daerah, Pusat Pertumbuhan, dan Strategi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Laporan Realisasi Anggaran Belanja Daerah. Kementerian Keuangan, Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan: http://www.djpk.kemenkeu.go.id/, di akses pada 5 Agustus 2020

Novianto, Riko dan Rafiudin Hanafiah .2015. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Kinerja Keuangan Terhadap Alokasi Belanja Modal pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat. Cirebon: Jurnal Ekonomi ISSN: 2302-7169 Vol. 4 No. 1 Januari-Juni 2015.

Ritonga, dan Irwan Taufik. 2014. Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.Yogyakarta: Lembaga Kajian Manajemen Pemerintah Daerah. .

Yacob, Yarlina . 2012. Pengaruh Tingkat Pengangguran terhadap Tingkat Kemiskinan Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat Volume 8, Nomor 3. Provinsi Kalimantan Barat: Jurnal eksos ISSN 1693 – 9093.

Downloads

Published

2020-10-19

Issue

Section

Articles