IMPLEMENTASI BLENDED LEARNING UNTUK PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Dayu Rika Perdana, Muhammad Mona Adha

Abstract


Pendidikan sebagai upaya menyiapkan generasi penerus bangsa di masa yang akan datang, mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia. Pendidikan karakter merupakan aspek penting dalam mengembangkan ranah afektif, khususnya bagi generasi penerus bangsa. Muatan dalam, pendidikan karakter beraneka ragam berdasarkan materi dan standar isi kurikulum. Pendidikan karakter dapat diperkuat melalui proses pembelajaran, yang dalam hal ini melalui blended learning pembelajaran pendidikan kewarganegaraan. Kemandirian dan kedisiplinan mahasiswa di dalam blended learning berhubungan erat bagaimana mahasiswa membiasakan diri untuk terlibat aktif dan menjadi bagian dari penguatan karakter. Intensitas mahasiswa di dalam mengikuti aktivitas blended learning turut dipengaruhi oleh faktor kejujuran, tanggung jawab, kepedulian, dan komunikasi yang saling menghormati satu sama lain di dalam proses tatap muka secara daring.


Keywords


Blended Learning, Pembelajaran, Pendidikan Karakter, Pendidikan Kewaarganegaraan

Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Abidin, R. F., Pitoewas, B. & Adha, M. M. (2015). Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kecerdasan Moral Siswa. Jurnal Kultur Demokrasi, 3(1).

Adha, M. M. (2010). Model Project Citizen Untuk Meningkatkan Kecakapan Warga Negara pada Konsep Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat. Tesis. Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Pendidikan Indonesia.

Adha, M. M & Yanzi, H. (2014). Project Citizen Model for Effective Student Engagement and Democratic Citizenship in Civic Education Best Practices. The First Sriwijaya University Learning and Education International Conference Proceedings. Faculty of Teacher Training and Education Sriwijaya University.

Adha, M. M., Yanzi, H, & Nurmalisa, Y. (2018). The Improvement of Student Intelectual and Participatory Skill through Project Citizen Model in Civic Education Classroom. International Journal Pedagogy of Social Studies, 3 (1): 39-50.

Adha, M. M., Yanzi, H, & Nurmalisa, Y. (2019a). Open Classroom Climate: Project Citizen Model in Civic Education Learning Activity. Pedagogia Jurnal Ilmu Pendidikan, 17 (01): 13-22.

Adha, M. M., Ulpa, E. P., Yanzi, H., Nurmalisa, Y., Hidayat, O. T. Putri, D. S. (2019b). Relevansi Pembelajaran Project Citizen “Memproduksi” Pengetahuan dan Keterampilan Pembelajar Masa Kini dan Masa Depan. Prosiding Seminar Pendidikan Nasional Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

Al Munawar. (2005). Aktualisasi Nilai-Nilai Qurani dalam Sistem Pendidikan Islam. Ciputat: Ciputat Press.

Aeni. (2014. Pendidikan Karakter Untuk Siswa SD Dalam Perspektif Islam Mimbar Sekolah Dasar. Jurnal Mimbar Sekolah Dasar UPI Kampus Sumedang, 1 (1), 50-58.

Akbar. (2015). Pendidikan Karakter Best Pratice. Malang: Universitas Negeri Malang.

Amri. (2011). Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran. Jakarta: PT Prestasi Pustakarya.

Bonk & Graham. (2006). Istilah Blended Learning. Jakarta: UI Press.

Driscoll, M. (2002). Blended Learning: Let’s Get Beyond the Hype. LTI Magazine. [Online]. Diakses 16 Maret 2012, dari: http://www.ltimagazine.com/ltimagazine/article/articledetail.jsp.

Furner, J. (2004). Conceptual Analysis: A Method for Understanding Information as Evidence, and Evidence as Information. Archival Science, 4: 233-265.

Graham, C. R. (2006). Blended Learning Systems: Definition, Current Trends, and Future Directions. Dalam C. Bonk & C. Graham (Eds.), The Handbook of Blended Learning: Global Perpsectives, Local Designs. San Fransisco: Pfeiffer, hlm. 3-21.

Graham, C. R., Allen, S. & Ure, D. (2003). Blended Learning Environment: A Review of the Research Literature. [Online]. Diakses 2 Maret 2020, dari: http://msed.byu.edu/ipt/graham/vita/ble_litrev.pdf.

Iksan, Z. H., Zakaria, E. & Meerah, T. S. M. (2012). Communication Skills among University Student. Procedia – Social and Behavioral Sciences, 59: 71-76.

Ismawati, E. (2018). Nationalism in Indonesian Literature as Active Learning Material. International Journal of Active Learning, 3 (1): 33-38.

Isnaini. (2016). Penguatan Pendidikan Karakter Siswa Melalui Manajemen Bimbingan dan Konseling Islam. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 1 (1): 36.

Jones, N. (2006). E-College Wales, a Case Study of Blended Learning. Dalam C. J. Bonk & C. R. Graham (Eds), Handbook of Blended Learning: Global Perspectives, Local Designs (hlm. 182-194). San Fransisco, CA: Pfeiffer Publishing.

Lickona, T. (1991). Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility. New York: Bantam Books.

Lorenzo, G & Moore, J. C. (2002). The Sloan Consortium Report to the Nation: Five Pillars of Quality Online Education. [Online]. Diakses 10 Juni 2012, dari http:’’www.sloan-c.org/effective/pillarreport1.pdf.

Maggeti, M., Radaelli, C. & Gilardi, F. (2012). Designing Research in the Social Sciences. Sage Publishing Online.

Manullang. (2013). Grand Desain Pendidikan Karakter Generasi Emas 2045. Jurnal Pendidikan Karakter, III (I): 1-14.

Marzuki, N. A., Mustaffa, C. S. & Saad, Z. M. (2015). Emotional Intelligence: Its Relations to Communication and Information Technology Skills. Asian Social Science, 11 (15): 267-274.

Misseyanni, A., Papadopoulou, P., Marouli, C, Lytras, M. D. (2018). Active Learning Strategies in Higher Education. UK: Emerald Publishing Limited.

Osguthorpe, R. & Graham, R. (2003). Blended Learning Environments: Definitions and Directions. The Quarterly Review of Distance Education, 4 (3): 227-234.

Reay, J. E. (2003). Blended Learning A Fusion for Future. Knowledge Management Review, 4 (3): 6.

Santoso, R & Adha, M. M. (2019c). Inovasi Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran Berbasis Lingkungan Sosial dan Budaya. Makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Lampung tanggal 28 September 2019.

Semler. (2005). Pengertian Blended Learning. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sudarman. (2014). Pengaruh Strategi Pembelajaran Blended Learning Terhadap Perolehan Belajar Konsep dan Prosedur pada Mahasiswa yang Memiliki Self-Regulated Learning Berbeda. Pendidikan dan Pembelajaran, 21 (1): 107-117.

Shkedi, A. (2004). Second Order Theoritical Analysis: A Method for Constructing Theoritical Explanation. International Journal of Qualitative Studies in Education, 17 (5): 627-646.

Suraji, S., Ahmad, A. R., Awang, M. M., Mamat, N. & Seman, A. A. (2018). Fun Learning Approaches in Enhancing Patriotism Values among Preschool Children. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, 8 (8), 152-158.

Turskis, Z. (2016). What is the Difference Between Literature Review, Theoritical Analysis and Conceptual Analysis?. [Online]. Diakses 5 Maret 2020, dari: www.researchgate.net.

Winataputra, U. S. (2001). Jatidiri Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Wahana Sistematik Pendidikan Demokrasi. Disertasi S3 IPS. Bandung: SPS UPI. Tidak diterbitkan.

Zimmerman, B. J. (1989). A Social Cognitive View of Self Regulated Academic Learning. Journal of Educational Pschycology, 3: 329-339.


Article Metrics

Abstract has been read : 8435 times
PDF file viewed/downloaded: 0 times


DOI: http://doi.org/10.25273/citizenship.v8i2.6168

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

citizenship indexed by:


   


View My Stats


Creative Commons License
Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan by http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/citizenship/index is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.