BANK SAMPAH DAN PEMBUATAN ARENA SELFIE DALAM PEMANFAATAN SAMPAH PLASTIK PADA MASYARAKAT DESA (Studi pada Masyarakat Desa Kenongo Kota Sidoarjo)

Authors

  • Sumartik Sumartik Sumartik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
  • Lilik Indayani Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

DOI:

https://doi.org/10.25273/jta.v5i2.5961

Keywords:

PKK, Empowerment, Sekar Kenanga Garbage Bank, Spot Selfie, Kelompok PKK, Pemberdayaan, Bank Sampah Sekar Kenanga

Abstract

Abstract. Kenongo Village is a densely populated village in the city of Sidoarjo which has many rivers. Habits of people who like littering give off a bad smell. The ‘Sekar Kenanga’ Garbage Bank is an alternative waste treatment facility conducted by Kenongo villagers. Processing waste does not only produce different goods but also has economic value that can increase the economic independence of the community and create an arena where selfies from recycling plastic waste are also carried out by the community from processed plastic waste. This study aims to provide an overview of the role of the 'Sekar Kenanga' garbage bank and a selfie-making place that utilizes plastic waste in Kenongo Village, either from collecting garbage in a garbage bank or from collecting plastic waste in a river near the village. The method used is descriptive qualitative. Data obtained through interviews with key informants such as the Village Head, the management of the waste bank, members of the waste bank, youth of youth clubs and the community who are not members of the waste bank ‘Sekar Kenanga†and also not the sanitation department of Tulangan sub-district. Observation in the field was carried out by providing various training in the processing of souvenir creations and accessories from plastic waste and decoration making techniques for selfie places with nuanced appeal to maintain the cleanliness of rubbish. Activities in data analysis are data reduction, data organizing and interpretation. The results showed that from the institutional aspects of the village, the Sekar Kenanga'urut waste bank and the village community empowerment program, the financing aspect, is still needed optimally managing the waste bank financial sector with greater profits, and the application of community participation has been as good and active as is they know that they don't understand all about the importance of making garbage banks and selfie- making places, it is only limited to selling garbage to the 'Sekar Kenanga' waste bank.

Abstrak. Desa Kenongo merupakan desa padat penduduk di kota Sidoarjo yang banyak terdapat sungai disekitar pemukiman. Kebiasaan masyarakat yang suka membuang sampah sembarangan seringkali menciptakan bau busuk yang mengganggu aktivitas masyarakat. Bank Sampah ‘Sekar Kenanga’ merupakan tempat alternatif pengolahan sampah yang dilakukan oleh warga desa Kenongo. Pengolahan sampah tidak saja diolah menjadi barang yang berbeda namun bernilai ekonomis yang dapat menambah kemandirian ekonomi masyarakat serta pembuatan arena spot selfie dari daur ulang sampah plastik juga dilakukan masyarakat dari hasil olahan sampah plastik. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai peran bank sampah ‘Sekar Kenanga’dan pembuatan spot selfie yang memanfaatkan sampah plastik di Desa Kenongo baik dari pengumpulan sampah di bank sampah ataupun dari penjaringan sampah plastik di sungai sekitar pemukiman desa. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data didapatkan melalui wawancara terhadap informan kunci seperti Kepala Desa, pengurus bank sampah, anggota bank sampah, remaja karang taruna dan masyarakat bukan anggota bank sampah ‘Sekar Kenangaâ€serta unsur dinas kebersihan dari kecamatan Tulangan. Observasi di lapangan dilakukan dengan memberikan berbagai pelatihan pengolahan kreasi souvenir dan aksesories dari sampah plastik dan teknik pembuatan hiasan untuk spot selfie yang bernuansa himbauan menjaga kebersihan sampah. Aktivitas dalam analisis data yaitu data reduction, data organization dan interpretation. Hasil penelitian menunjukkan dari aspek kelembagaan desa, bank sampah ‘Sekar Kenanga’turut serta dalam program pemberdayaan masyarakat desa, Aspek pembiayaan, masih diperlukan pengeloaan keuangan bank sampah secara optimal dengan keuntungan yang lebih besar, dan apek peran serta masyarakat sudah baik dan aktif tetapi mereka belum faham semua tentang arti penting pengolahan bank sampah dan pembuatan spot selfie, hanya terbatas menjual sampah ke bank sampah ‘Sekar Kenanga’.

Kata Kunci: Kelompok PKK, Pemberdayaan, Bank Sampah Sekar Kenanga, Spot Selfie.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Sumartik Sumartik Sumartik, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Program Studi Manajemen, Fakultas Bisnis Hukum dan Ilmu Sosial

Lilik Indayani, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Program Studi Manajemen, Fakultas Bisnis Hukum dan Ilmu Sosial

References

Hadi, Samsun. dkk. 2014. IbM Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Organik. keguruan.umm.ac.id/files/file/IbM%20PUPUK%20ORGANIK%20FIX%202.pdf

Faizah, 2008, Pengelolaan sampah rumah tangga berbasis masyarakat, Studi Kasus di Yogyakarta, Disertasi S3, Universitas Diponegoro, Semarang.

Hari, Bayu. Dkk. 2017. PKM Pemberdayaan Karang Taruna di Desa Wonokasian dalam Pengolahan Limbah Plastik menjadi Sebuah Usaha Ekonomis Produktif.

Hermawan, Sigit. dkk. 2014. IbM Untuk Kelompok Usaha Batik Ikat Celup Tanggulangin Sidoarjo.

Joseph, K 2006, Stakeholder Participation for sustainable waste management, Habitat international Peraturan Daerah Kota Sidoarjo Nomor 6 pasal 4 tahun 2012 tentang pengelolaan sampah dan restribusi pelayanan persampahan/ kebersihan

Yulianto, Eko. dkk. 2015. IbM Pemberdayaan Karang Taruna Desa Asinan dalam Mengembangkan Potensi Wisata Alam Rawa Pening. urnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/view/154

Downloads

Additional Files

Published

2020-07-31

Issue

Section

Articles