PGASING DENGAN METODE FISIKA MISTERI UNTUK PEMAHAMAN KONSEP TORSI SISWA KELAS XI DI SMAN 1 BALIKPAPAN
DOI:
https://doi.org/10.25273/jp-lppm.v5i1.944Keywords:
pgasing, fismis, innovative, amazing, inovatif,Abstract
Abstract
This article aims to understand the simple physics concept of torque in FISMIS (Physics Mysteries) method. The method can inspire the innovative learning physics and one of the alternatives in answering the concept of physics, especially in torque material. The experiments of torque were conducted by using the media such pens and ring necklaces which were given treatments such encouragement, pressure, and deviation. From the pre-test result of 10 items and ten items about the concept of counting were known to have 20% of the 200 SMAN 1 Balikpapan students in class XI were able to understand the answer about the concept of torque and 80% of students were able to answer counting problems correctly. However, after being given Pgasing with FISMIS method problem solving of torque, the post-test result there were 95% of students who can understand the concepts and solve it correctly.As for the concept of counting with I2T shows pupils more rigorous in calculating quickly without leaving the concept.
Â
Abstrak
Artikel ini bertujuan untuk memahami konsep fisika tentang torsi secara sederhana dengan metode FISMIS (Fisika Misteri). Metode tersebut bisa menjadi inspirasi pembelajaran fisika yang inovatif dan salah satu alternatif dalam menjawab konsep fisika khususnya pada materi torsi. Eksperimen tentang torsi dilakukan menggunakan media bolpoint dan kalung ring dengan diberi perlakuan berupa dorongan, tekanan serta simpangan. Dari hasil pre test 10 butir soal konsep dan 10 soal menghitung diketahui ada 20 % dari 200 siswa kelas XI di SMAN 1 Balikpapan yang  mampu memahami dalam menjawab soal konsep torsi dan80 % siswa mampu menjawab soal menghitung dengan benar. Tetapi setelah diberi PGasing dengan metode FISMIS problem solving tentang torsi, hasil post tes 95 % siswa mampu memahami konsep dan mampu menjawab secara benar. Sedangkan untuk konsep menghitung dengan I T menunjukan siswa semakin teliti dalam menghitung secara cepat tanpa meninggalkan konsep.
Downloads
References
Ardana, dkk, 2003. Pembelajaran Inovatif untuk Pemahaman dalam Belajar Matematika dan Sains di SD, SLTP dan SMU. Laporan Penelitian Hibah Pasca Angkatan I tahun I DIKTI dan Pengabdian Masyarakat: Jakarta
Ardana, dkk, 2004. Pembelajaran Inovatif untuk Pemahaman dalam Belajar Matematika dan Sains di SD, SLTP dan SMU. Laporan Penelitian Hibah DIKTI: Jakarta
Departemen Perdagangan RI, 2015.Menuju Asean Economic Community 2015 Depag: Direktur Jendral Kerjasama Perdagangan Internasional.
Gade, M.2013.Peningkatan Kulitas Sumber Daya Manusia Melalui Pendidikan Fisika. Palangkaraya: Universitas Mulawarman.
Gumilar, T. 2013. Kaderisasi Masyarakat Ilmu sains sebagai ilar Pembangunan yang berdaya saing di ASEAN. Artikel.
Harian Kompas edisi 25 November 2014. dalam tulisan MEA 2015 dan potensi Pendidikan Indoensia.
Kemendiknas, 2007. Belajar Fisika Menyenangkan. Primagama: Yogyakarta
Prasetyo, Y. K, 2014. Pendidikan Fisika menghadapi Asean Community 2015. Yogyakarta: Seminar Nasional Fisika 2014.Yogyakarta: UNY
PMSolestiyah. 2008.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Robinowicz, E. 1970. An Introduction to Experimentation. Reading: Addison Wesley
Saputrp, H. 2015. Inspirasi Fisika Misteri Sebagai Inovasi Pembelajaran Sains dalam Menyongsong Mea. UNESA. Surabaya
Saputro, H.2016. Bendah Tuntas Fisika Praktis Kelas 11 SMAN 1dan SMAN 4 Balikpapan. Balikpapan. Kalimantan Timur.
Sears, F.W., Zemansky, M.W. 2004. Fisika Universitas. Jakarta: Bandung.
Santyasa, IW. 2012. Inovasi Pembelajaran Fisika Berbasis Belajar Wahana pengembangan Pemahaman fisika secara mendalam.Seminar Nasional fisika UNDIKSHA. Bali
Surya, Y., 2009.Metode Pembelajaran Gasing. Jakarta
Sutopo, Waldrip, B., 2013. Impact of A Representational Approach on Students’ Reasoning and Conceptual Understanding in Learning Mechanics. Int. J. Sci. Math. Educ. vol. 12, 741.
Winingsih, P.H., 2015. Inovasi Pembelajaran Fisika Inovatif dengan Konsep FIGASING dalam Rangka Kaderisasi Masyarakat Ilmu Fisika di Era Globalisasi. Proceding, UST Yogyakarta