PENERAPAN AJARAN TAMANSISWA UNTUK MENUMBUHKAN KECINTAAN ANAK TERHADAP MATEMATIKA SEJAK DINI

ISTIQOMAH ISTIQOMAH

Abstract


Abstract

For some children, mathematics learning is an annoying thing. They are afraid because they do not understand, don’t smart to count and don’t answer to teacher questions quickly. They were also sued by their parents to understand the mathematics, but they may not love it. This is why the stigma of mathematics as a scary lesson never collapse. If parents want their children can solve a math problem, then parents should motivate a love of mathematics from an early age. While the task of the teacher in the school is to develop a process of a funny mathematics learning. By instilling a love of math foundation early and applying mathematics learning fun, the children will be free. When a child in a state of independence, it will accept science easily. Ki Hadjar Dewantara constantly reiterated that education would go well if the student has the inner independent, physical independent, mind-independent and strength independent. This is consistent with the Tamansiswa educational goals is building human physical and inner and with the sublimity of mind and physical become useful members of society and responsible for the welfare of the nation and the homeland as well as people in general.

 

Abstrak

Bagi sebagian anak, belajar matematika merupakan suatu hal yang membosankan.Mereka merasa takut karena merasa tidak paham materi dari guru, tidak pandai berhitung dan tidak cepat dalam menjawab pertanyaan guru.Mereka juga merasa dituntut oleh orang tua untuk mengerti matematika padahal belum tentu menyukainya.Hal inilah yang menyebabkan stigma matematika sebagai pelajaran yang menakutkan tidak pernah runtuh.Jika orangtua menginginkan anaknya bisa matematika maka orangtua harus menumbuhkan kecintaan terhadap matematika sejak dini. Sedangkan tugas guru di sekolah adalah mengembangkan proses pembelajaran matematika yang menyenangkan. Dengan menanamkan pondasi kecintaan matematika sejak dini dan menerapkan pembelajaran matematika yang menyenangkan, maka anak akan merdeka. Ketika anak dalam keadaan merdeka, maka akan mudah menerima ilmu pengetahuan. Ki Hadjar Dewantara senantiasa menegaskan bahwa pendidikan akan berjalan dengan baik jika anak didik merdeka batinnya, merdeka lahirnya, merdeka pikirannya dan merdeka tenaganya. Hal ini selaras dengan tujuan pendidikan tamansiswa yaitu membangun manusia lahir batinnya dan dengan keluhuran akal budi dan jasmaninya menjadi anggota masyarakat yang berguna dan bertanggungjawab atas kesejahteraan bangsa dan tanah air serta manusia pada umumnya.


Keywords


learning; mathematics; freeing; pembelajaran; matematika; memerdekakan;

Full Text:

PDF

References


Anwar Azis. 2010. Permainan Matematika Untuk Anak SD. Tersedia di https://anwarazis.wordpress.com/2011/04/23/permainan-matematika-untuk-anak-sd

Dedi Siswoyo. 2013. Apa itu Matematika?? Pengertian Matematika Menurut Para Ahli. Tersedia di http://dedi26.blogspot.co.id/2013/02/apa-itu-matematikapengertian.html

Ery Soekresno dan Irwan Rinaldi.2001. 8 Kiat Membantu Anak Mencintai Matematika. Bandung: Asy Syaamil.

Frans Susilo. 2012. Landasan Matematika. Yogyakarta: Graha ilmu.

Ki Supriyoko.2006. Tamansiswa dan Konsepnya. Makalah Seminar Depdikbud: Jakarta.

Ki Wuryadi. 2008. Menimbang Ulang Politik Pendidikan Nasional dan Nilai Kejuangan Pendidikan RM. Suwardi Suryaningrat (Ki Hadjar Dewantara). Makalah tidak diterbitkan.

Mochammad Tauchid. 2004. Perjuangan dan Ajaran Hidup Ki Hadjar Dewantara. Yogyakarta: Majelis Luhur Tamansiswa.

Restiningsih.2010. Membuat Anak Jatuh Hati Pada Matematika bagian 1. Tersedia di https://msrestyshare.wordpress.com/2010/04/21/membuat-anak-jatuh-hati-pada-matematika-1/

----------------. 2010. Membuat Anak Jatuh Hati Pada Matematika bagian 2. Tersedia di https://msrestyshare.wordpress.com/2010/05/05/membuat-anak-jatuhhati-pada-matematika-2/

Yuli Prihatni. 2014. Pendekatan Saintifik dalam Ajaran Ki Hadjar Dewantara. Hasil penelitian LP2M UST. Tidak diterbitkan.

Yuli Prihatni,dkk. 2015. Pendidikan yang Memerdekakan. Makalah SeminarFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. Yogyakarta.


Article Metrics

Abstract has been read : 1011 times
PDF file viewed/downloaded: 0 times


DOI: http://doi.org/10.25273/jp-lppm.v5i1.943

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
Jurnal Penelitian LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) IKIP PGRI MADIUN by http://e-journal.ikippgrimadiun.ac.id/index.php/JP-LPPM is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


View JP-LPPM Stats