Politik ekonomi pemerintah Hindia Belanda perspektif kebijakan cultuurstesel di Madiun

Authors

  • Mochammad Nginwanun Likullil Mahamid Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.25273/ajsp.v13i2.13882

Keywords:

politik, ekonomi, cultuurstesel, Madiun

Abstract

Artikel bertujuan mengkaji kebijakan cultuurstesel yang mempengaruhi perubahan struktur pemerintahan di Madiun tahun 1800-an. Penguasaan Belanda atas wilayah Madiun di mulai setelah berakhirnya peristiwa perang Jawa pada 1830, sekaligus mengawali perubahan berbagai bidang politik dan ekonomi. Sebagai satu kesatuan yang melengkapi dengan tujuan utama pemerintah Belanda yang menginginkan efisiensi birokrasi untuk kelancaran perekonomian Hindia Belanda, serta mengambil keuntungan besar setiap tanah jajahan. Penelitian menggunakan metode sejarah, melalui pengumpulan sumber arsip kolonial dan foto sezaman, serta buku dan artikel jurnal. Sumber tersebut dipilih relevan lewat kritik sumber, lalu diinterpretasi dengan pendekatan politik dan politik ekonomi guna menganalisis usaha pemerintah Belanda terkait kebijakan cultuurstesel di Madiun, serta diperkuat teori kebijakan pemerintahan dari Roderick Arthur William Rhodes (1944). Lalu dilakukan historiografi, menghadirkan temuan berupa sistem tanam paksa yang memberatkan rakyat pribumi. Kemudian dalam pelaksanaannya ikut mengubah sistem pemerintahan di Madiun dari kerajaan ke kolonial, dan terbentuknya administrasi baru bernama Karesidenan Madiun beserta pejabat pemerintahan yang terdiri atas pejabat kolonial dan pejabat lokal atau pribumi.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adam, L. (1941). Geschiedkundige Aanteekeningen omtrent de Residentie Madioen. VII: De Java-Oorlog (1825-1830). Djåwå: Tijdschrift van het Java-Instituut, 3, 226-243.

Andhika, L. R. (2018). Dari Struktur Birokrasi Tradisional ke Model Adhocracy (Struktur Organisasi Inovatif). Publisia: Jurnal Ilmu Administrasi Publik, 3(1), 25-32. https://doi.org/https://doi.org/10.26905/pjiap.v3i1.1809

Astara, I. W. W. (2016). Dinamika Birokrasi dan Perlunya Reformasi Birokrasi Lingkungan. Public Inspiration: Jurnal Administrasi Publik, 1(1), 21-32. https://doi.org/https://doi.org/10.22225/pi.1.1.2016.21-32

Budiardjo, M. (2007). Dasar-dasar ilmu politik (Revisi). PT Gramedia Pustaka Utama.

Chhotray, V., & Stoker, G. (2009). Governance Theory and Practice: A Cross-Disciplinary Approach. Palgrave Macmillan.

Dewi, V. M. (2020). Prince Diponegoro in the Javanese War from 1825-1830. SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah Dan Kajian Sejarah, 2(2), 147-158. https://doi.org/https://doi.org/10.31540/sindang.v2i2.254

DJUMIARTI, T. (2013). PERAN BUDAYA BIROKRASI DALAM PENGEMBANGAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE). Politika: Jurnal Ilmu Politik, 1(2), 71-77. https://doi.org/10.14710/politika.1.2.2010.71-77

Habsari, N. T. (2017). Makam Kuno Belanda (Kerkhof) di Kabupaten Ngawi dan Potensinya Sebagai Sumber Belajar Sejarah Lokal. AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA, 7(2), 68-83. https://doi.org/http://doi.org/10.25273/ajsp.v7i2.1490

Hartono, Y., & Huda, K. (2020). Sejarah Kontroversial G 30 S/PKI Konstruksi Materi dan Praksis Pembelajaran (S. Anekani, Ed.). UNIPMA Press.

Indies, D. E. (1929). Regeeringsalmanak voor Nederlandsch-Indië. Landsdrukkerij. www.delpher.nl

Indonesia., A. N. R. (1870). Staatsblad van Nederlandsch-Indië No. 118.

Kartodirdjo, S., & Suryo, D. (1991). Sejarah perkebunan di Indonesia: kajian sosial-ekonomi. Aditya Media.

Kemal, M. (2020). Perdagangan Opium di Keresidenan Madiun Tahun 1830-1925. Mozaik: Kajian Ilmu Sejarah, 11(2). https://doi.org/http://dx.doi.org/10.21831/moz.v11i2.45208

Kumorotomo, W. (2008). Desentralisasi Fiskal Politik Perubahan Kebijakan 1974-2004. Kencana.

Madjid, M. D. (2021). Metode Sejarah: Teori dan Praktek. Kencana Prenadamedia Group.

Mahamid, M. N. L. (2022). Karesidenan Madiun 1896-1942: Kiprah Penguasa Belanda dalam Modernisasi Administrasi hingga Perubahan Sosial-Politik. PENERBIT KBM INDONESIA.

Margana, S. (2018). Madiun: sejarah politik & transformasi kepemerintahan dari abad XIV hingga awal abad XXI. Pemerintah Kabupaten Madiun.

Masyrullahushomad, & Sudrajat. (2019). Penerapan Agrarische Wet (Undang-Undang Agraris) 1870: Periode Awal Swastanisasi Perkebunan Di Pulau Jawa. HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah, 7(2), 159-174. https://doi.org/DOI : 10.24127/hj.v7i2.2045

Nur, H. (2012, 2012). Corak Budaya Birokrasi pada Masa Kerajaan, Kolonial Belanda Hingga di Era Desentralisasi dalam Pelayanan Publik. Jurnal Hukum Unissula, 28(2). https://www.neliti.com/publications/12292/corak-budaya-birokrasi-pada-masa-kerajaan-kolonial-belanda-hingga-di-era-desentr

Ong, H. H. (2019). Madiun dalam kemelut sejarah: priayi dan petani di keresidenan Madiun abad XIX (Revisi ed.). Kepustakaan Populer Gramedia.

Prasadana, M. A. F., & Gunawan, H. (2019). Keruntuhan Birokrasi Tradisional Di Kasunanan Surakarta. Handep: Jurnal Sejarah dan Budaya, 2(2), 187-200. https://doi.org/https://doi.org/10.33652/handep.v2i2.36

Purnawati, D. M. O. (2004). Hutan Jati Madiun: Silvikultur di Karesidenan Madiun, 1830-1913. Intra Pustaka Utama.

PURNAWATI, M., & ARTONO. (2018). Perubahan Fungsi Benteng Pendem Van Den Bosch Di Ngawi Pada Tahun 1962-2011. Avatara: Jurnal Pendidikan Sejarah, 6(2). https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/24487

Rahim, M. A. (2016). Elit, cultural capital, dan sabda raja dalam sukses kepemimpinan keraton dan gubernur DIY. IN RIGHT: Jurnal Agama dan Hak Azazi Manusia, 6(1). https://moraref.kemenag.go.id/documents/article/99586320216639997

Rosikin, A., & Hartono, Y. (2016). Museum Benteng Van Den Bosch (Benteng Pendem) Di Kelurahan Pelem Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi (Latar Belakang Sejarah, Nilai, Dan Potensinya Sebagai Sumber Belajar). AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA, 6(02). https://doi.org/http://doi.org/10.25273/ajsp.v6i02.1039

Sapto, A. (2015). Pelestarian Kekuasaan Pada Masa Mataram Islam: Sebha Jaminan Loyalitas Daerah Terhadap Pusat 1. Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya, 9(2), 153-161. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.17977/um020v9i22015p153-161

Suwignyo, A., & Baha’uddin. (2018). Politik Pemerintahan dan Kebijakan atas Ruang dalam Penetapan Ibu Kota Baru Kabupaten Madiun: Menemukan Posisi Caruban 1830-2017. Jurnal Sejarah Indonesia, 1(1), 80-103.

Weijerman, A. W. E. (1904). Geschiedkundig Overzicht Van Het Ontstaan der Spoor-en Tramwegen in Nederlandsch-Indië. Javasche Bookhandel dan Drukkerij Rijswijk. www.delpher.nl

Westra. (1927). De Nederlandsch-Indische Staatsregeling. Martinus Nijhoff. www.delpher.nl

Widyastuti, T., Habsari, N. T., Ratu, A., & Nurcahyo, A. (2020). The Phenomenon of Vertical Conflict in the Preservation of Historical Sites: Ngurawan, Madiun-East Java. 6th International Conference on Social and Political Sciences (ICOSAPS 2020), UNS.

Zahro, N. L., & Mardikun. (2020). PERANG DIPONEGORO DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT JAWA 1825-1830. Jurnal Akademika: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 19(1), 89-94. http://jurnal.ipw.ac.id/journal/jurnal-akademika-jurnal-ilmiah-kependidikan/article/95/perang-diponegoro-dan-pengaruhnya-terhadap-kehidupan-masyarakat-jawa-1825-1830.htm

Downloads

Additional Files

Published

2023-07-30

Issue

Section

Articles