KAJIAN PRAGMATIK BAHASA IKLAN PADA TABLOID NOVA EDISI JANUARI SAMPAI DENGAN JUNI 2017

Nanang Cendriono

Abstract


Pragmatik dilatarbelakangi oleh adanya keunikan pemakaian bahasa dalam konteks tertentu yang terdapat dalam iklan.  Aspek prinsip kerjasama dan tindak tutur dilatarbelakangi oleh suatu asumsi bahwa di dalam bahasa iklan banyak terdeskripsikan ungkapan-ungkapan yang mengandung prinsip kerjasama dan jenis-jenis tindak tutur. Hal itu didasari atas fenomena bahwa bahasa iklan merupakan bahasa yang mengandung unsur berita pesanan atau pemberitahuan untuk mendorong serta membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan.  Tabloid Nova sebagai objek penelitian dilatarbelakangi oleh satu asumsi bahwa di dalam Tabloid Nova terdapat cukup banyak pemasangan iklan yang dilakukan oleh para pengusaha yang ingin mempromosikan barang produksinya yang bila dicermati menarik bila ditinjau dari bahasanya. Yang menjadikan bahasa iklan menarik, salah satu di antaranya adalah adanya ungkapan yang bersifat memengaruhi pembaca dengan gaya hiperbola.

 Kedua tujuan tersebut adalah: 1) mendeskripsikan implikatur yang berorientasi pada prinsip kerjasa dalam bahasa iklan , 2) mendeskripsikan tindak tutur menurut konsep Austin. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif yang bersifat deskriptif, sehingga hasil dari penelitian ini berisi kutipan-kutipan dari kumpulan data yang sifatnya menuturkan, memaparkan, memerikan, mengklasifikasikan, menganalisis, dan menafsirkan. Selain itu  juga menggunakan ancangan pendekatan pragmatik yaitu ancangan pendekatan yang mengkaji maksud pembicaraan secara tersurat maupun tersirat di balik tuturan yang dianalisis.

Kesimpulan penelitian ini mengarah pada dua hal, yaitu implikatur dan tindak tutur. Implikatur yang menjadi objek kajiannya berorientasi pada kriteria prinsip kerjasama. Prinsip kerjasa tersebut berorientasi pada maksim kuantitas, maksim kualitas, dan maksim pelaksanaan. Adapun tindak tutur yang terdeskripsikan adalah tindak tutur berdasarkan konsep Austin, yaitu tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi.

Maksim kuantitas adalah maksim yang menghendaki setiap peserta pertuturan memberikan kontribusi yang secukupnya atau sebanyak yang dibutuhkan oleh lawan bicaranya. Maksim kualitas adalah maksim yang berisi nasihat agar penutur memberikan kontribusi percakapan yang memiliki nilai kebenaran dan jangan katakan sesuatu yang tidak mereka yakini kebenarannya. Maksim pelaksanaan adalah maksim yang mengharuskan peserta pertuturan berbicara secara langsung, tidak kabur, tidak taksah, tidak berlebihan, serta runut.


Keywords


Prinsip Kerja Sama, Lokusi, Ilokusi, dan Perlokusi

Full Text:

PDF

Article Metrics

Abstract has been read : 1546 times
PDF file viewed/downloaded: 0 times


DOI: http://doi.org/10.25273/widyabastra.v5i2.2002

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Widyabastra : Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
Widyabastra by http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/widyabastra is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View Widyabastra Stats