Analisis Intensi Keikutsertaan JKN secara Mandiri berdasarkan Minat tentang Obat Generik

Nurul Mardiati, Depy Oktapian Akbar

Abstract


Sejak program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) resmi per 1 Januari 2014, hingga kini berdasarkan website resmi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) jumlah peserta JKN per 31 Januari 2020 mencapai 223.238.892 peserta. Jumlah tersebut masih didominasi oleh kelompok Penerima Bantuan Iuran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (PBI APBN) yaitu mencapai 96.643.511 peserta. Sementara itu kelompok peserta Bukan Pekerja (sektor non formal) menduduki kelompok peserta terendah yaitu hanya mencapai 5.016.641 peserta. Ada kecenderungan beberapa kalangan  masyarakat enggan mendaftarkan diri sebagai peserta JKN dengan berbagai alasan.Survei yang dilakukan BPJS kesehatan menunjukkan bahwasanya ada sebagian masyarakat yang berpikir bahwa program JKN merupakan program berobat murah untuk masyarakat kelas bawah. Jumlah kepesertaan JKN di Kabupaten Banjar masih di bawah 50% atau terendah dari 7 Kabupaten kota yang berada di bawah cakupan BPJS Kesehatan Cabang Banjarmasin. Minat masyarakat dalam menggunakan obat generik tergolong masih rendah. Tujuan penelitian yaitu mengidentifikasi pengaruh minat tentang obat generik dengan intensi keikutsertaan JKN secara mandiri masyarakat Kabupaten Banjar. Rancangan penelitian yaitu deskriptif analitik. Penelitian menggunakan desain survey cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan Teknik proportional stratified random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan survei menggunakan kuesioner checklist. Data dianalisis dengan menggunakan analisis unvariat (statistik deskriptif) dan bivariat uji t (chisquare, alternatif uji kolmogorov-smirnov). Hasil penelitian menunjukkan intensi keikutsertaan JKN secara mandiri tidak dipengaruhi minat tentang obat generik.

 


Full Text:

PDF

References


Abi, A. (2015) Tingkat Literasi Kesehatan dan Kepesertaan dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Tesis. Fakultas Kedokteran Universitas Gadjahmada Yogyakarta.

Al-Gedadi, N.A, Hassali, M.A., dan Shafie, A.A. (2008), A pilot survey on perceptions and knowledge of generic medicines among consumers in Penang, Malaysia. Pharma Pract, 6 (2) , 93–7.

BPJS Kesehatan. (2016). Obat JKN-KIS Bukan Obat Murahan. Jakarta: BPJS Kesehatan.

BPS Kabupaten Banjar. (2019). Kabupetan Banjar dalam Angka 2019. Martapura: BPS Kabupaten Banjar.

Dahlan, M.S. (2013). Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Johariyah. (2016). Analisis Keikutsertaan BPJS “Mandiri” berdasarkan Status Ekonomi, Sikap dan Persepsi atas Mutu Layanan. Jurnal Ilmiah Kebidanan, 7 (2), 20-33.

Kementerian Kesehatan RI. (1989). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 085/Menkes/PER/I/1989 tentang Kewajiban Menuliskan Resepdan/atau Menggunakan Obat Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan RI. (2004). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 988/Menkes/SK/VI11/2004 tentang Pencantuman Nama Generik pada Label Obat. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan RI. (2006). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 068/MENKES/SK/II/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pencantuman Nama Generik pada Label Obat. Jakarta:Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan RI. (2010). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/068/I/2010 Tentang Kewajiban Menggunakan Obat Generik Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Setyawati,W.D. (2014). Minat Masyarakat Kabupaten Sleman untuk Menggunakan Obat Generik. Tesis. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Shrank, W., dan Emily R.C. (2009). Patient’s Perception of Generic Medications : although most Americans appreciate the cost saving value of generic, few are eager to use generics themselves. Jounal Health Affairs , 546-556.

Sihombing, N. (2014). Hubungan Karakteristik dan Persepsi Masyarakat tentang JKN terhadap Keikutsertaan menjadi Peserta JKN di Kota Medan Tahun 2014. Skripsi. Universitas Sumatera Utara Medan.

Subari, E.D.M. (2016) Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Intensi Masyarakat Kota Cirebon menjadi Peserta Mandiri Jaminan Kesehatan. Tesis. Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung.

Untari, I. dan Putri, A.H. (2015). Hubungan antara Tingkat Sosial Ekonomi Keluarga dengan Kepemilikan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Profesi, 13 (1), 30-37.

Widhiastuti, I.A.P., Januraga, P.P., dan Wirawan, D.N. (2015). Hubungan Persepsi Manfaat dengan Kepesertaan JKN Secara Mandiri di Puskesmas I Denpasar Timur. Public Health and Preventive Medicine Archive; 3 (2), 203-210.

Zaini., M. (2014). Analisis Niat Konsumen dalam Pemanfaatan Pelayanan Apotek. Tesis.Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Zuhri, U.M. (2012). Analisis Perilaku Konsumen Dalam Pemilihan Obat Generik dan Bermerek (Studi Pada Konsumen Produk Obat BerbahanAktif Parasetamol di Wilayah Kota Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah). Tesis. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.


Article Metrics

Abstract has been read : 532 times
PDF file viewed/downloaded: 0 times


DOI: http://doi.org/10.25273/pharmed.v3i1.5989

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


INDEXED BY

  

View My Stats

Pharmed is licensed under Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International