MAKNA SIMBOLIK TARI PENTUL MELIKAN DI TEMPURAN PARON NGAWI

Harmin Etikasari Karimah, Muhammad Hanif

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan makna simbolik Tari Pentul Melikan di Tempuran Paron Ngawi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan berupa sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan datanya  menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Validasi data menggunakan triangulasi sumber, dan dianalisis dengan kualitatif model interaktif. Hasil penelitian menggambarkan bahwa Tari Pentul Melikan memiliki makna yang dalam. Hal tersebut terlihat dari gerakannya yaitu: (1) gerakan rangkaian tangan maknanya manusia harus saling membantu satu sama lain, (2)  jari mengembang ke hidung maknya setiap perbuatan manusia  harus tetap sesuai dengan ajaran dari Tuhan, (3) gerak tangan yang menengadah ke atas sambil mengucapkan kata “ maju bung” maknanya ajakan untuk semua agar tetap bersemangat untuk maju, (4) gerak tangan siku- siku kemudian serong ke kiri sambil mengucapkan kata “selalu” maknanya kejadian di dunia ini selalu berubah, (5) gerakan jari telunjuk mengacung maknanya Tuhan itu satu, bumi itu satu dan terus berputar, (6)  jari jempol mengacung sambil mengucapkan “sudah jadi“ maknanya manusia harus dapat mengendalikan diri sendiri dari hawa nafsu, (7) gerakan tangan  terbuka ke atas sambil mengucapkan kata “aku suka” maknanya kegembiraan seseorang karena telah berhasil mencapai sesuatu yang telah menjadi tujuan. 


Keywords


makna simbolik; Tari Petul Melikan

Full Text:

PDF

References


Bahari, N. (2008). Kritik Seni. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Herusatoto, B. (2008). Simbolisme Jawa. Yogyakarta: Ombak

Maram, R.R. (2000). Manusia Dan Kebudayaan Dalam Perspektif Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Miles dan Huberman. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia.

Rohidi, T.R. (2000). Kesenian Dalam Pendekatan Budaya. Bandung: STISI Press.

Saifudin.A.F. (2006). Antropologi Kontemporer Suatu Pengantar Kritis Mengenai Paradigma. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sedyawati, E. (2007). Budaya Indonesia Kajian Arkeologi, Seni, dan sejarah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Setiadi, dkk. (2007). Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana

Sulistyo, E.T. (2005). Kaji Dini Pendidikan Seni. Surakarta: UNS Press.

Sutarto, A. (2004). Menguak Pergumulan Antara Seni, Politik. Islam, dan Indonesia. Jember: Kompyawisda

Warsito, H. R. (2012). Antropologi Budaya. Yogyakarta: Ombak


Article Metrics

Abstract has been read : 2173 times
PDF file viewed/downloaded: 0 times


DOI: http://doi.org/10.25273/gulawentah.v2i1.1360

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Gulawentah: Jurnal Studi Sosial Metrics:

Office:
Pascasarjana Universitas PGRI Madiun

Jl. Setiabudi No. 85 Kota Madiun 63118
email : gulawentah@unipma.ac.id

 


web
analytics
Gulawentah My Stats