Pengaruh Konsentrasi Asam Sulfat (H2SO4) dan Lama Fermentasi Terhadap Kadar Bioetanol Serasah Lamun
Abstract
Energi alternatif dari bahan nabati merupakan salah satu upaya untuk mengurangi konsumsi masyarakat terhadap BBM. Bioetanol merupakan produk fermentasi yang dapat dibuat dari substrat yang mengandung karbohidrat. Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan sumber daya alam, salah satunya lamun. Serasah lamun dapat dimanfaatkan sebagai substrat bioetanol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi asam sulfat (H2SO4) dan lama fermentasi terhadap kadar bioetanol serasah lamun. Metode penelitian ekperimen dengan variabel terikat kadar bioetanol dan variabel bebas konsentrasi H2SO4 0,2 M, 0,3 M, 0,4 M dan 0,5 M serta lama fermentasi selama 2, 3, 4 dan 5 hari. Data diperoleh dari pengukuran kadar etanol dengan menggunakan piknometer. Analisis data dengan uji varian (ANOVA) dua jalur menggunakan 2 faktor dengan penggulangan 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi H2SO4 0,5 M dan lama fermentasi 5 hari menghasilkan kadar etanol paling tinggi yaitu rata-rata 55%.
Keywords
Full Text:
DOWNLOAD PDFReferences
Dilapanga, S., Isa, I., & Alio, L. Tanpa Tahun. Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Menjadi Etanol Dengan Cara Hidrolisis Dan Fermentasi Menggunakan Saccharomyces Cerevisiae. Gorontalo: Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Matematika Dan Ipa, Universitas Negeri Gorontalo.
Fatmawati, A., Soeseno, N., Chiptadi, N. & Natalia, S. (2008). Hidrolisis Batang Padi Dengan Menggunakan Asam Sulfat Encer. Jurnal Teknik Kimia, 3(1)
Fauzi, A. F. (2011). Pemanfaatan Buah Pepaya (Carica papaya L.) Sebagai Bahan Baku Bioetanol dengan Proses Fermentasi dan Distilasi. (Skripsi). Program Diploma, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.
Hambali, E., Mujdalipah, S., Tambunan, A. H., Pattiwiri, A. W, & Hendroko, R. (2007). Teknologi Bioenergi. Jakarta: PT AgroMedia Pustaka.
Kardono, B. S. (2010). Teknologi Pembuatan Etanol Berbasis Lignoselulosa Tumbuhan Tropis Untuk Produksi Biogasoline. Jakarta: Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Maurice, M. L. (2011). Factors Effecting Ethanol Fermentation Via Simultaneous Saccharification and Fermentation. Worcester Polytechnic Institute.
Ohgren, K., Bura, R., Lesnicki, G., Saddler,J., & Zacchi, G. (2007). A Comparison Between Simultaneous Saccharification And Fermentation And Separate Hydrolysis and Fermentation Using Steam-Pretreated Corn Stover. Process Biochemistry, 42, 834–839.
Poedjirahajoe, E., Mahayani, N. P. D., Sidharta, B. R., & Salamuddin, M. (2013). Tutupan Lamun Dan Kondisi Ekosistemnya Di Kawasan Pesisir Madasanger, Jelenga, Dan Maluk Kabupaten Sumbawa Barat. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis, 5(1), 36-46.
Sebayang, F. (2006). Pembuatan Etanol Dari Molase Secara Fermentasi Menggunakan Sel Saccharomyces cerevisiae yang Terimobilisasi pada Kalsium Aginat. Jurnal Teknologi Proses, 5(2), 75-80.
Setyati, W. A., Subagiyo, & Ridlo, A. (2003). Studi Potensi Berbagai Jenis Lamun Sebagai Sumber Makanan Kesehatan: Analisis Proksimat. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro
Yah, C. S., Iyuke, S., Unuabonah, E. I., Pillay, O., Vishanta, C., & Tessa, S. M. (2010). Temperature Optimization for Bioethanol Production from Corn Cobs Using Mixed Yeast Strains. OnLine Journal of Biological Sciences, 10(2), 103-108.
Article Metrics
Abstract has been read : 7223 timesDOWNLOAD PDF file viewed/downloaded: 0 times
DOI: http://doi.org/10.25273/cheesa.v1i1.2626
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.