Perkembangan kemampuan fisik (kelentukan, kekuatan otot ekstensor, dan kelincahan) orang dewasa muda ditinjau dari usia dan etnik

Junalia Muhammad

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui a) perbandingan kelentukan orang dewasa muda asli Papua dan non Papua pada usia 20 – 23 tahun, b) perbandingan kekuatan otot ekstensor orang dewasa muda asli Papua dan non Papua pada usia 20 – 23 tahun, dan c) perbandingan kelincahan orang dewasa muda asli Papua dan non Papua pada usia 20 – 23 tahun. Sifat kesukuan merupakan faktor keturunan dari orang tua yang kemudian berkembang melalui interaksi yang kompleks dengan berbagai faktor lingkungan. Beragam faktor lingkungan yang ada dalam kehidupan berbagai suku bangsa, mengakibatkan terjadinya perbedaan ukuran tubuh rata-rata orang dewasa, kecepatan pertumbuhan, kemampuan fisik dan bentuk tubuh antara kelompok suku-suku bangsa yang berbeda. Pada proses penelitian ini, akan digunakan beberapa teori mendasarkan yang dijadikan pijakan dalam menganalisis data penelitian ini. Teori-teori tersebut antara lain: Perkembangan gerak, kemampuan fisik, kelentukan, kekuatan, dan kelincahan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian cross sectional memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data pada berbagai kelompok orang dengan tingkat usia yang bervariasi pada kurun waktu yang sama. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa FIK UNCEN (Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Cendrawasih) yang berjumlah 40. Instrumen penelitian terdiri dari 1) sit and reach untuk mengukur kelentukan, 2) standing broad jump untuk mengukur kekuatan otot ekstensor dan 3) shuttle run untuk mengukur kelincahan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis interaktif. Dari angka-angka yang dihasilkan dalam analisis data menunjukkan bahwa, Perbandingan perkembangan kemampuan fisik orang dewasa muda usia 20-23 tahun asli Papua memiliki kelentukan lebih rendah (35%) dibandingkan dengan non Papua (45%) pada mahasiswa FIK UNCEN (Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Cendrawasih). Perbandingan perkembangan kemampuan fisik orang dewasa muda usia 20-23 tahun asli Papua memiliki kekuatan otot ekstensor lebih rendah (42.5%) dibandingkan dengan non Papua (45%) pada mahasiswa FIK UNCEN (Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Cendrawasih). Perbandingan perkembangan kemampuan fisik orang dewasa muda usia 20-23 tahun asli Papua memiliki kelentukan lebih tinggi (100%) dibandingkan dengan non Papua (92.5%) pada mahasiswa FIK UNCEN (Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Cendrawasih).

Keywords


perkembangan; kemampuan fisik; dewasa muda; usia, etnik.

Full Text:

PDF

References


Gallahue., David, L., & John, O. C. (1998). Understanding Motor Development; Infants, Children, Adolescents, Adults 4th Edition. New York: Mc Graw-Hill Companies, Inc.

Giam, C. K., Teh, K. C. (1992). Sport Medicine, Exercise and Fitness. Singapore: PG Publishing.

Junalia, M. (2016). Perkembangan Kemampuan Fisik Orang Dewasa Muda Ditinjau dari Usia dan Jenis Kelamin. Universitas Cenderawasih

Moleong., Lexy, J. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Pt Remaja Rosdakarya.

Sajoto, M. (1995). Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Semarang : Dahara Prize.

Sajoto, M. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Housten.

Sugiyanto. (1998). Perkembangan dan Belajar Motorik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Williams, I. (1993). Lifetime Fitness and Wellness: A Personal Choice. Dubuque, IA: Brown and Benchmark.


Article Metrics

Abstract has been read : 3536 times
PDF file viewed/downloaded: 0 times


DOI: http://doi.org/10.25273/jpos.v1i2.2249

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.