Mima Para Tarpolarda: falsafah komunitas lokal sebagai pendampingan dan konseling kedukaan di Warjukur-Maluku

Helga Theressia Uspessy, Jacob Daan Engel

Abstract


Pendampingan dan Konseling kedukaan berbasis budaya lokal yang disebut Mima Para Tarpolarda memberikan gambaran tentang pendampingan dan konseling yang kontekstual sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal bangsa Indonesia. Penggunaan budaya sebagai basis tindakan konseling menegaskan bahwa pendampingan dan konseling bukan hanya dilakukan oleh individu atau konselor professional yang terlatih tetapi dapat dilakukan oleh seluruh masyarakat dalam kebudayaan tertentu. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis Mima Para Tarpolarda sebagai bentuk  pendampingan dan konseling kedukaan berbasis budaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dan data yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan study pustaka. Analisis data yang digunakan adalah analisis mengalir atau terjalin berupa pengumpulan data, pengolahan data, dan penarikan kesimpulan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah pertama, Mima Para Tarpolarda dapat dijadikan sebagai pendampingan dan konseling kedukaan karena didalamnya terdapat nilai-nilai konseling menyangkut pemberian nasihat, bimbingan dan pertolongan oleh seluruh masyarakat kepada orang berduka. Tindakan yang dilakukan adalah bentuk reaksi kepedulian masyarakat untuk merasakan apa yang dialami oleh saudaranya akibat kematiaan anggota keluarga. Kedua, pendampingan dan konseling kedukaan yang didasarkan pada nilai kearifan lokal Mima Para Tarpolarda memberikan penyembuhan secara holistik dalam kehidupan orang berduka karena seluruh masyarakat memiliki sikap empati dan solidaritas.

Abstract

Local culture-based grief guidance and counseling called Mima Para Tarpolarda provides an overview of contextual guidance and counseling in accordance with the values of Indonesian local wisdom. The use of culture as a basis for counseling actions confirms that counseling and counseling is not only done by individuals or professional counselors who are trained but can be done by all people in a particular culture. The purpose of this study is to examine Mima Para Tarpolarda as a form of cultural-based grief guidance and counseling. The research method used is qualitative research methods and data obtained through observation, interviews and literature study. Analysis of the data used is a flowing or intertwined analysis in the form of collecting data processing data, and drawing conclusions. The results obtained from this study are first, Mima Para Tarpolarda can be used as guidance and grief counseling because in it there are counseling values regarding the provision of advice, guidance and assistance by the whole community to the bereaved. The action taken is a form of public awareness reaction to feel what is experienced by his brother due to the death of family members. Second, guidance and grief counseling based on the local wisdom values of Mima Para Tarpolarda provide holistic healing in the lives of the bereaved because the whole community has an attitude of empathy and solidarity.


Keywords


Mima Para Tarpolarda, Pendampingan, Konseling Kedukaan Brbasis Budaya.

Full Text:

PDF

References


Abineno, J. L. (2016). Pelayanan Pastoral Kepada Orang Berduka. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Astuti, Y. D. (2005). Kematian Akibat Bencana dan Pengaruhnya Pada Kondisi Psikologis Survivor: Tinjauan Tantag Arti Penting Death Education. Humanitas: Indonesian Psychological Journal, 2(1), 41-53.

Beek, A. V. (2017). Pendampingan Pastoral. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Creswell, J. W. (2010). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Campuran . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Cynthia, B. A., & Pehrsson , D. E. (2008). Use Bibliotherapy in the Treatment of Grief and Loss: A Guide to Current Counseling Practices. Adultspan: Journal Spring, 7(1), 32-42.

Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (2011). The Sage Handbook of Qualitative Research I. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Engel, J. D. (2014). Nilai-Nilai Dasar Konseling. Yogyakarta: Kanisius.

Engel, J. D. (2016). Konseling Pastoral dan Isu-Isu Kontemporer. Yogyakarta: Kanisius.

Engel, J. D. (2016). Pastoral dan Kebutuhan Dasar Konseling. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Engel, J. D. (2018). Konseling Masalah Masyarakat. Yogyakarta: Kanisius.

Hasan, S. S. (2011). Pengantar Cultural Studies. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Howarth, R. A. (2011). Concepts and Controversies in Grief and Loss. Journal of Mental Health Counseling, 33(1), 4-10.

Huges, R. B. (1988). Grief Counseling: Facilitating the Healing Process. Journal of Counseling and Development, 67, 77-78.

Komalasari, G., Wahyuni, E., & Karsih. (2011). Teori dan Teknik Konseling . Jakarta: PT Indeks.

Krisetya, M. (2015). Bela Rasa yang Dibagirasakan. Jakarta: Duta Ministri.

Latuny, N. C. (2017). Tunjuitam: Kumpul Keluarga sebagai Pendampingan dan konseling Kedukaan. (Tesis: Universitas Kristen Satya Wacana).

Lensing, V. (2001). Grief Support: The Role Of Funeral Service. Journal of Loss & Trauma, 6, 45-63.

Musnamar, H. T. (2004). Membantu Memecahkan Masalah Orang Lain dengan Teknik Konseling. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Riordan, R. J., & Allen, L. (1989). Grief Counselin: A Funeral Home-Based Model. Journal of Couseling and Development, 67, 424-425.

SJ, J. B. (1989). Filsafat Kebudayaan: Sebuah Pengantar. Yogyakarta: Kanisius.

Sugianto, E. (2015). Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif Skripsi dan Tesis. Yogyakarta: Suaka Medika.

Sukamto, N. (2017). Jagongan sebagai Pendampingan Pastoral Budaya (Kajian Pastoral Budaya kepada Warga Jemaat GITJ Sembaturagung-Pati yang Mengalami Kedukaan. (Tesis, Universitas Satya Wacana).

Sulistiyarin. (2014). Dasar-Dasar Konseling. Jakarta: Prestasi Pusta.

Uhi, J. A. (2016). Filsafat Kebudayan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wiryasaputra, T. S. (2003). Mengapa Berduka: Kreatif Mengelolah Perasaan Duka. Yogyakarta: Kanisius.

Wiryasaputra, T. S. (2019). Grief Psychotherapy: Psikoterapi Kedukaan. Yogyakarta: Kanisius.

Wiryasaputra, T. S. (2019). Konseling Pastoral: Konsep dan Penerapannya di Era Milenial. Yogyakarta: Kanisius.

Worden, W. J. (2009). Grief Counseling and Grief Therapy. New York: Springer Publishing Company.

Yusuf, S., & Nurihsan, J. A. (2012). Landasan Bimbingan & Konseling. Bandung: PT Remaja Rosdakarya


Article Metrics

Abstract has been read : 1877 times
PDF file viewed/downloaded: 0 times


DOI: http://doi.org/10.25273/counsellia.v9i2.5200

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Counsellia is Indexed By:


Counsellia Office:
Universitas PGRI Madiun
Program Studi Bimbingan dan Konseling
 

View Counsellia Stats


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.