Pendekatan Tazkiyatun An-Nafs untuk membantu mengurangi emosi negatif klien
DOI:
https://doi.org/10.25273/counsellia.v9i1.4300Keywords:
Konselor, Emosi Negatif, Tazkiyatun An-Nafs, Spiritual CounselingAbstract
Emosi merupakan kondisi psikologis yang bersumber dari dua faktor dalam hidup manusia, yaitu adanya faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan aspek bawaan dan genetik, yang mana tidak bisa dipisahkan dari bagaimana individu berperilaku dan merespon, akan tetapi bisa di bentuk dan dikendalikan. Serta faktor eksternal merupakan pengaruh lingkungan yang mempengaruhi persepsi subjektif dan komunikasi sosial individu. Kondisi ini merupakan dinamika manusia dalam hidupnya akan tetapi juga bisa menjadi bencana dalam hidup sosial, banyak masalah yang muncul dari manusia yang tidak bisa mengatur emosi mereka dalam berperilaku emosi ini dikenal dengan emosi negatif dalam islam disebut dengan nafsu lawammah dan amarrah. Banyak teknik konseling yang telah dilakukan untuk membantu klien dalam membantu klien mengatur meosi negatifnya tapi teknik tersebut hanya menyentuh permukaan dari kesadaran individu itu saja tetapi tidak menyentuh transendennya diri klien seperti akhlak dan pemikiran yang mendalam akan diri klien. Seperti yang disampaikan oleh Assagioli dengan psikologi transpersonalnya bahwa pikiran dan keinginan diri merupakan diri yang transenden. Begitu juga Al Ghazali mengatakan dalam Tazkiyatun An-Nafs akhlak merupakan pikiran dan hati yang mendalam untuk membantu membentuk emosi positif dan melepaskan yang negatif. Dalam artikel ini akan didiskusikan secara lebih mendalam mengenai emosi, dan aspeknya serta bagaimana tazkiyatun an-nafs bisa disintesiskan sebagai pendekatan konseling untuk membantu melepaskan emosi negatif klien serta artikel ini merupakan pengembangan dari artikel sebelumnya di tahun 2017.
Emotion was a psychological condition that came from two factor in human life, internal and external factor. Internal factor was a gift and genetic aspect, that can not be seperated from how an individual to behave and react, but can be shape and control and external factor was an environment influence that affect a subjective perception and social communication of individual. This condition can be a human dynamica in their life but also can be a disaster in social life, there are many problem came from how individual can not control or manage their emotion to behave in their life, this emotion call a negative emotion, in islam call such nafsun lawammah and amarrah. Many technique has been done to help the client in manage of their negative emotion, but that technique only touch on a surface of client’s counscioussness but not a trancendence of their self such an akhlak and deepest mind. Like told by Assagioli in transpersonal psychology that mind and will was a trancendence of self and al ghazali with tazkiyatun an-nafs approach told that akhlak was an deepest mind and heart to shape a positive emotion and release a negative emotion. In this article will discuss for further about emotion and their aspect and also how tazkiyatun an-nafs approach can be a synthesis to help release a negative emotion of client, this article was expanded from article in 2017 before.
Downloads
References
Alfaiz. (2014). Pembelajaran Afektif Merupakan Salah Satu Strategi Dalam Pembentukkan Karakter Peserta Didik. Jurnal Pelangi, Vol. 7, No. 1, 94-105. http://ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/pelangi/article/view/152. DOI: https://doi.org/10.22202/jp.2014.v7i1.152. DOI: https://doi.org/10.22202/jp.2014.v7i1.152
Alfaiz, D., & Yandri, H. (2015). Self Concept and Self Efficacy As A Ground Points in A Social Activities (An Analysis of Psychology Perspective: A Social Cognitive Theory). Jurnal Pelangi, 7(2), 45-52. http://ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/pelangi/article/view/203. DOI: https://doi.org/10.22202/jp.2015.v7i2.203. DOI: https://doi.org/10.22202/jp.v7i2.203
Alfaiz. A, Rafiola. R.H, Hariko. R, & Zulfikar. Z. (2017). Condition and Shaping of Student Personality in Educational Process Through Transpersonal Psychology Perspective. Proceedings of The 3rd International Conference on Education and Training (ICET 2017). https://www.atlantis-press.com/proceedings/icet-17/25883491. https://doi.org/10.2991/icet-17.2017.1 DOI: https://doi.org/10.2991/icet-17.2017.1
Alfaiz. (2017). Sufism Approached in School Counseling Service: An Analysis of Perspective Spiritual Counseling. Schoulid: Indonesian Journal of School Counseling. 2(1): pp. 1-7. https://doi.org/10.23916/008621423-00-0. http://journal.konselor.or.id/index.php/schoulid/article/view/42. DOI: https://doi.org/10.23916/008621423-00-0
Alfaiz, A. (2018). Guidance and Counseling Profession: a Philosophy and Professional Challenges In The Future. Couns-Edu: International Journal of Counseling and Education, 3(1): pp. 44-47. DOI: https://doi.org/10.23916/0020180313420. http://journal.konselor.or.id/index.php/counsedu/article/view/134. DOI: https://doi.org/10.23916/0020180313420
Asrori, M. (2009). Psikologi Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima.
Berg, R.C., Landreth, G.L., & Fall, K.A. (2006). Group Counseling Concepts and Procedures (Fourth Edition). New York: Taylor & Francis Group, LLC. DOI: https://doi.org/10.4324/9780203956816
Chaplin, J.P. (2006). Kamus Lengkap Psikologi. Terjemahan: Kartini Kartono. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Departemen Agama RI. (2009). Al Quran dan Terjemahan. Bandung: Sygma Examedia Arkanleema.
Djaali. (2011). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Elida, P. (2006). Psikologi Perkembangan Remaja. Padang: Angkasa Raya.
Geldard, K & Geldard, D. (2008). Konseling Anak-Anak; Panduan Praktis. Alih bahasa: Fajar, R. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hamid, H. (2013). Pengembangan Sistem Pendidikan di Indonesia. Bandung: Pustaka Setia.
Hasan, A. B. P. (2008). Psikologi Perkembangan Islami. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Herna, A. (2014). Hebatnya Hipnosis Anak. Jakarta: Panda Media.
Hawwa, S. (2007). Tazkiyatun An-Nafs : Kajian Lengkap Penyucian Jiwa. Jakarta: Pena, Ilmu dan Amal.
Kadafi, A & Ramli, M. (2017). Integrated Qs Al Mudatsir in the reality group counseling to grow the character of students academic responsibility. Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling, 7(2), 117-125. doi: http://doi.org/10.25273/counsellia.v7i2.1867. http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/JBK/article/view/1867. DOI: https://doi.org/10.25273/counsellia.v7i2.1867
Mas'udi, M. (2015). Kedudukan Penyuluhan dan Konselor Dalam Konseling Islam. KONSELING RELIGI Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 5(2), 187-206. doi:http://dx.doi.org/10.21043/kr.v5i2.1047. http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/konseling/article/view/1047.
Najati, M. U. (2008). The Ultimate Psychology: Psikologi Sempurna ala Nabi SAW. Bandung: Pustaka Hidayah.
Qodratillah, M. T. (2011). Kamus Bahasa Indonesia untuk Pelajar. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud.
Rahayu, I. (2013). Emotional Healing Therapy. Jakarta: Grasindo.
Shorrock, A. (2008). The Transpersonal in Psychology, Psychotherapy and Counseling. New York: Palgrave MacMillan. DOI: https://doi.org/10.1057/9780230591165
Sobur, A. (2009). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.
Supriyanto, A & Hendiani, N. (2018). Aspect, Validity, and Reliability Family Support Perception Scale for Substance Abuse Disorders. COUNSELLIA, 8 (1). 7-18. DOI: 10.25273/counsellia.v8i1.2268. http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/JBK DOI: https://doi.org/10.25273/counsellia.v8i1.2268
Thalib, B. S. (2010). Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif. Jakarta: Kencana.
Utomo, P.W. (2017). Selamat Datang di Era Post Truth, Kabar Remotivi.
Yuliyatun, Y. (2015). Konstribusi Konseling Islam Dalam Penyembuhan Penyakit Fisik. KONSELING RELIGI Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 5(2), 335-352. doi:http://dx.doi.org/10.21043/kr.v5i2.1054. http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/konseling/article/view/1054.
Zaini, A. (2014). Urgensi Bimbingan dan Konseling Bagi Remaja (Upaya Pencegahan Terhadap Perilaku Menyimpang). KONSELING RELIGI Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 4(2), 371-390. doi:http://dx.doi.org/10.21043/kr.v4i2.1012. http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/konseling/article/view/1012.
Downloads
Published
Issue
Section
License
In order to be accepted and published by Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling, the author(s) submitting the article manuscript should complete all the review stages. By submitting the manuscript the author(s) agreed to the following terms:
The copyright of received articles shall be assigned to Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling. The intended copyright includes the right to publish articles in various forms (including reprints). Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling maintain the publishing rights to the published articles.
Authors are allowed to use their articles for any legal purposes deemed necessary without written permission from Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling with an acknowledgement of initial publication to this journal.
Author sent the copyright transfer form (here) to the journal.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.