TANGGAPAN NARAPIDANA LEMBAGA PEMASYARAKATAN KOTA MADIUN PADA SANKSI HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP SIKAP TAUBATAN NASHUHA

Siti Muhayati, Tyas Martika Anggriana, Imam Setyo Nugroho, Aris Indra Setiawan, Ikhda Putri Nur Islamiati

Abstract


Tiap hari masyarakat Indonesia disuguhi berita tentang tindak pidana
pelanggaran Hak Syar’i Manusia (Hak Asasi Manusia), terutama pembunuhan,
pencurian, perampokan dan pelakunya sebagaian besar warga negara Indonesia
sendiri. Padahal warga negara Indonesia sebagain besar beriman Islam dan
dibawah naungan falsaah Pancasila. Idealnya warga negara Indonesia selain taat
pada ulil amri juga taat pada Allah sehingga warga negara Indonesia akan menjadi
manusia yang mampu bersikap untuk mengakui, menghormati dan melindungi
hak hidup dan hak memiliki harta orang lain. Tapi dalam kenyataannya warga
negara Indonesia masih ada yang melakukan tindak kejahatan dan tidak jera walau
pelakunya telah diberi sanksi pidana, bahkan yang belum pernah melakukan
tindak kejahatan menambah jumlah pelaku tindak pidana.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tanggapan
narapidana Lembaga Pemasyarakatan Kota Madiun pada sanksi hukum pidana
Islam dengan sikap taubatan nashuha. Metode penelitian yang digunakan adalah
Ex-post-facto. Populasi dalam penelitian ini adalah narapidana pelanggar Hak
Syar’i Manusia (Hak Asasi manusia) sebanyak 17 orang. Angket penelitian
disebarkan kepada subjek penelitian, yaitu narapidana pencurian dan perampokan
di Lembaga Pemasyarakatan Kota Madiun. Subjek penelitian dipilih secara
purposive, yaitu dengan cara memilih subjek berdasarkan pada putusan hukum
pidana yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim.
Berdasarkan analisis data dengan menggunakan analisis Spearman diketahui
bahwa terdapat hubungan antara tanggapan narapidana Lembaga Pemasyarakatan
Kota Madiun pada sanksi hukum pidana Islam dengan sikap taubatan nashuha.
Kegiatan pembinaan mental yang dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Klas 1
Kota Madiun melalui kegiatan keagamaan, yaitu berupa pengajian, baca Alqur’an,
baca Yasin dan Tahlil dapat membantu narapidana untuk mengembangkan
tanggapan yang positif terhadap sanksi hukuman yang dijatuhkan kepadanya,
sehingga narapidana terdorong untuk memiliki sikap taubatan nashuha.
Narapidana merasa jera dan mampu mengembangkan suatu perasaan, keyakinan
dan perbuatan untuk berpindah dari perbuatan buruk ke perbuatan baik yang terus
menerus dan istiqomah. Jika hal ini dapat dilakukan secara istiqomah oleh
narapidana, maka setelah dinyatakan bebas, individu yang bersangkutan akan
mampu menjalani kehidupan bermasyarakat yang sehat dan terhindar dari tindak
kriminal di kemudian hari.


Keywords


Tanggapan;Sanksi Hukum Pidana Islam;Sikap Taubatan Nashuha

Full Text:

PDF

Article Metrics

Abstract has been read : 580 times
PDF file viewed/downloaded: 0 times


DOI: http://doi.org/10.25273/counsellia.v3i2.248

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Counsellia is Indexed By:


Counsellia Office:
Universitas PGRI Madiun
Program Studi Bimbingan dan Konseling
 

View Counsellia Stats


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.