Tradisi Tunggul Wulung Sebagai Sarana Penguat Jati Diri Bangsa

Lany Susanti, Hermanu Joebagio, Sri Yamtinah

Abstract


Jati diri bangsa merupakan identitas yang dimiliki oleh suatu bangsa yang menjadi ciri khusus. Jati diri bangsa merupakan suatu kebanggaan bahkan menjadi daya tarik tersendiri yang harus tetap dijaga dan dilestarikan secara turun temurun pada generasi muda penerus bangsa. Jati diri bangsa akan terlihat dalam karakter bangsa yang merupakan perwujudan dari nilai-nilai luhur bangsa. Akan tetapi akhir-akhir ini kita mulai di khawatirkan dengan melemahnya jati diri bangsa dalam masyarakat salah satunya disebabkan oleh dampak negatif berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang menyebabkan degradasi moral pada masyarakat. Masyarakat cenderung individualis karena segala sesuatu dapat dilakukan dengan mudah dan tanpa bantuan orang lain yang pada akhirnya melunturkan nilai-nilai sosial yang selama ini berkembang dan berlaku di masyarakat seperti kekeluargaan, gotong royong, dan toleransi. Kearifan lokal sebagai pusaka budaya memiliki peranan penting sebagai inspirasi dalam penguatan jati diri atau identitas bangsa. Penguatan jati diri suatu bangsa menjadi sangat penting pada era globalisasi dengan tujuan agar tidak luntur atau tercabutnya akar budaya yang diwarisi dari para pendahulu ditengah-tengah kecenderungan homogenitas kebudayaan sebagai akibat dari globalisasi. Bangsa Indonesia mewarisi berbagai kekayaan alam, kekayaan hayati dan kekayaan keragaman sosiokultural. Kekayaan ini merupakan modal dasar yang harus di olah untuk kesejahteraan warga indonesia. Kearifan lokal merupakan modal budaya yang harus dikelola dan dikembangkan yang nantinya akan memperkuat identitas ke-indonesiaan. Penelitian ini dilakukan melalui metode kualitatif yang dilakukan pada saat perayaan Tradisi Tunggul Wulung dengan observasi, wawancara dan dokumentasi untuk melihat nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi tersebut yang dapat memperkuat Jati Diri Bangsa. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa dalam Tradisi Tunggul Wulung banyak nilai-nilai sosial sebagai penguat jati diri bangsa, diantaranya adalah kekeluargaan, gotong royong, dan toleransi. Nilai-nilai tersebut terangkum dalam persiapan tradisi hingga pada saat perayaan Tradisi Tunggul Wulung.

Keywords


Tradisi Tuggul Wulung; Sarana; Jati Diri Bangsa

Full Text:

PDF

Article Metrics

Abstract has been read : 2937 times
PDF file viewed/downloaded: 0 times


DOI: http://doi.org/10.25273/ajsp.v8i01.1893

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Agastya: Jurnal Sejarah dan Pembelajarannya Indexed by: 

    

Copyright Agastya: Jurnal Sejarah dan Pembelajarannya ISSN 2087-8907 (printed) , ISSN 2052-2857(online)

Lisensi Creative Commons
Agastya: Jurnal Sejarah dan Pembelajarannya by E-JOURNAL UNIVERSITAS PGRI MADIUN is licensed under a  Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats