Anomali Desentralisasi Etnisitas Memancing Disintegrasi?

Suhartono W. Pranoto

Abstract


Pelaksanaan desentralisasi yang meluas memunculkan akibat-akibat yang tidak diharapkan. Munculnya gejala etnosentrisme yang menimbulkan sparatisme mengawali keraguan pusat pemerintahan untuk mengurangi kebebasan kewenangan desentralisasi seperti kerusuhan, korupsi, oligarki, politik dinasti, yang semua itu sebenarnya sudah berlangsung di pusat pemerintahan, tetapi kemudian diimitasi dan menyebar ke daerah. Kejadian ini semua membuat keraguan desentralisasi yang mereduksi secara involutif dari nasionalisme kembali ke etnosentrisme. Menguatnya etnisitas dapat memancing disintegrasi. Selama ada komitmen kuat dari daerah-daerah lewat local wisdom yang sudah ditransformasikan ke dalam nasiosentrisme, maka regionalism dapat ditanggulangi dan nasionalisme tetap terjaga. Dengan demikian etno-character menjadi penyangga nation-character yang melanggengkan unity in diversity. Revitalisaswi karakter bangsa mutlak harus dilakukan. Pancasila harus diajarkan kembali karena sila-sila didalamnya mengajarkan kepada manusia baru Indonesia untuk rukun dan gotong royong dalam kebersamaan. Bhinneka Tunggal Ika tetap membingkai kebersamaan.


Keywords


anomali; desentralisasi; etnisititas; disintegrasi

Full Text:

PDF

Article Metrics

Abstract has been read : 680 times
PDF file viewed/downloaded: 0 times


DOI: http://doi.org/10.25273/ajsp.v2i2.1456

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Agastya: Jurnal Sejarah dan Pembelajarannya Indexed by: 

    

Copyright Agastya: Jurnal Sejarah dan Pembelajarannya ISSN 2087-8907 (printed) , ISSN 2052-2857(online)

Lisensi Creative Commons
Agastya: Jurnal Sejarah dan Pembelajarannya by E-JOURNAL UNIVERSITAS PGRI MADIUN is licensed under a  Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats